Aldi kembali merenung. Sebenarnya apalagi yang ia tunggu? Apalagi yang membuatnya ragu untuk memiliki gadis itu? Aldi masih sangat mencintainya, dan gadis itu juga sepertinya masih mencintainya. Perihal Kezia, Aldi sama sekali tak menaruh perasaan apapun. Ia baik kepada gadis itu hanya karena kasihan. Restu dari Mellina pun sudah di dapat. Tak ada lagi hambatan hubungan mereka.
Mau sekarang atau nggak sama sekali!
Tak perlu berpikir lebih lama lagi, Aldi masuk ke dalam kamarnya. Meraih jaket dan memasangnya dengan cepat. Ia juga meraih kunci motor di atas nakas. Langkahnya bergerak cepat keluar kamar.
Di ruang tamu, Aldi berpapasan dengan Mellina dan Katya yang sedang bersenda gurau. Aldi menghampiri mereka dan menyalimi tangan Mamanya.
"Aldi pamit, Ma."
"Kamu mau kemana?" tanya Mellina. Pasalnya ini sudah malam.