Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kapan nikah?

🇮🇩Leayooni
--
chs / week
--
NOT RATINGS
10.6k
Views
Synopsis
Jissy tidak pernah menempatkan dirinya pada sebuah ketergesaan jika itu menyangkut perihal pernikahan. Namun desakan sang ibu seolah membuatnya tak berkutik manakala memaksanya untuk cepat mencari pendamping hidup. Mau tidak mau hal tersebut membawa kekasihnya ke dalam lingkaran yang serupa. Viza, pria tampan itu bahkan harus memerangi peraturan keluarganya. Keharusan menikah setelah sang kakak terlebih dulu berucap janji suci. Namun sialnya Yumna sang kakak mengalami trauma untuk menjalin sebuah hubungan. Dan itu jelas berimbas pada hubungan Viza dan Jissy. Akankah mereka berhasil membantu sang kakak keluar dari trauma tersebut? Dan mampukan Jissy bertahan di atas ketidakpastian Viza? Terlebih Jion sang mantan kekasih kembali hadir mengombang-ambingkan perasaannya kembali.
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

Jissy tidak pernah menempatkan dirinya pada sebuah ketergesaan jika itu menyangkut perihal pernikahan. Bahkan gadis cantik itu tak pernah menargetkan di usia berapa ia akan naik pelaminan. Kegagalan cintanya dengan Jion sudah cukup membuatnya menenggelamkan dalam-dalam niatnya untuk menikah. Bukan berarti Jissy tak ingin menikah. Hanya saja semua terasa sesak jika mengingat kejadian tiga tahun silam.

Dimana Leisya datang padanya dengan berderai air mata. Memeluk perutnya hingga menimbulkan sebuah tanda tanya besar di kepala Jissy. Bibirnya bergetar serta surai hitamnya tampak acak dan lembab oleh guyuran gerimis yang dilaluinya. Secara mengejutkan sahabatnya itu mengungkapkan suatu pernyataan yang sulit ia percaya lewat sebuah benda pipih kecil.

Kedua mata Jissy menatap penuh benda tersebut. Menelaah dalam-dalam arti dua garis merah yang terpampang di depan matanya. Dan saat nama Jion terucap dari bibir Leisya, jantung Jissy bagai tersengat aliran listrik bertegangan tinggi. Hatinya hancur melebur seketika. Hancur tanpa harapan. Kekasih yang telah ia cintai hampir empat tahun belakangan ini harus memberinya ujung kenyataan yang pahit.

"Jis, sungguh aku tidak melakukannya," sangkal Jion kala itu.

Namun ucapan Jion tampaknya tak mampu menorehkan sebuah kepercayaan di hati Jissy. Pasalnya bukti foto di atas ranjang antara Jion bersama Leisya, yang mana Leisya tunjukkan cukup membuat Jissy menarik spekulasi tentang adanya penghianatan di sini. Hingga pada akhirnya keputusan bulat Jissy untuk melepas Jion tak dapat diganggu gugat. Merelakan Jion menikahi sahabatnya sendiri sebagai bentuk tanggung jawab atas janin yang dikandung Leisya adalah keputusan yang tepat.

Bukan hal yang mudah bagi gadis 28 tahun itu untuk menjalani hari-harinya selepas Jion pergi. Hatinya sempat kalang kabut. Air mata tiada henti berderai. Bahkan cairan bening itu nyaris terkuras habis bersamaan dengan hilangnya separuh nyawa dari dalam dirinya. Mungkin seribu pisau yang menyayat tangannya tak berarti apapun jika dibandingkan dengan luka hati yang ia rasakan saat itu. Jissy melaluinya begitu sulit. Namun perlahan ia mulai bangkit. Menerima kenyataan pahit ini.

Ada hal lain yang nampaknya lebih rumit saat ini. Melihat putrinya yang seolah tak mampu keluar dari keterpurukan lantas nyonya Hanna menyarankan Jissy untuk segera membuka pintu hatinya pada pria lain. Bahkan menyuruhnya untuk segera menikah. Yang awalnya hanya saran lama kelamaan berubah menjadi sebuah desakan. Hingga membuat Jissy muak.

"Lihatlah, teman-teman ibu sudah memiliki cucu semua. Ibu juga menginginkan hal itu. Ayolah Jissy! Menikahlah segera!" Bahkan Jissy tak tahu lagi sudah kali ke berapa kalimat itu terlontar dari mulut sang ibu dalam sehari ini.

"Ibu, berhentilah mendesakku. Kenapa tidak menyuruh kak Yuga saja untuk menikah lagi?"

"Ibu ingin cucu darimu."

Ibu tidak pernah mau mengalah jika dalam sebuah perdebatan. Dan mengunci mulut adalah satu-satunya cara agar terhindar dari sebuah pertikaian.

Hingga pada akhirnya pertemuan Jissy dengan Viza merubah segalanya. Bahkan hati Jissy yang awalnya tertutup bagi para pria, kini perlahan terbuka kala pria tampan seribu pesona itu mulai mengetuk pintu hatinya dan memaksa memasuki meski Jissy sempat menolak.

Entah ada angin apa Jissy tiba-tiba saja memantapkan hatinya pada Viza. Pria dengan postur tinggi gagah. Garis matanya yang mempesona dan kerap terlihat mengintimidasi kala menatap. Hidung mancung dengan tahi lalat kecil yang hinggap di ujungnya. Dan bibir itu tak pernah gagal memyematkan senyum manis yang mampu membius para gadis yang melihatnya. Tak terkecuali Jissy. Bahkan dalam kurun waktu yang relatif singkat.

Sama halnya dengan Jissy, Viza pun belum memikirkan soal melangkah ke jenjang pernikahan. Akan tetapi melihat Jissy yang seolah terdesak oleh ambisi sang ibu, mau tidak mau si tampan Viza harus tenggelam dalam lingkaran yang serupa.

"Pernikahan tidak semudah yang kau bayangkan, Jis. Semua butuh proses," ucap Viza.

"Aku tahu, tapi tidak dengan ibuku," bantah Jissy.

Viza Malleo tidak bisa menikah sebelum sang kakak terlebih dulu berucap janji suci di depan altar. Itu sudah menjadi peraturan di keluarga Malleo.

Namun sayangnya Yumna sang kakak seolah enggan menanggapi terlalu serius desakan adiknya yang menyuruh dirinya untuk segera mengakhiri masa lajang. Kejadian masa lalu membuat Yumna mengalami trauma untuk menjalin sebuah hubungan dan menghindari pernikahan.

Hingga semua berakhir pada titik dimana Viza dan Jissy sepakat berjuang melawan keluarga Viza yang keras kepala. Mampukah mereka bertahan di tengah berbagai rintangan yang datang silih berganti? Belum lagi kehadiran kembali sosok Jion yang menambah keruh suasana. Mengombang-ambingkan perasaan Jissy.