Saatnya rencana mulai.
Mata Regi membulat. Apa-apaan Denny. Langsung terobos jalan ke kamar mandi. Kurang ajar, harus di kasih pelajaran nih.
Regi yang awalnya aman, tentram dan damai serasa di terjang gempa. Panik!
"Denny, apa yang kamu lakukan!? Berhenti di situ atau aku akan mematahkan lehermu."
Denny menyeringai, bagus rencananya berjalan lancar. Memang sengaja ia buat Regi marah. Mengesampingkan efek orang tersebut ngamuk atau tidak. Yang penting tujuan awal tercapai.
Bersenang-senang.
Balik badan deh.
Sambil mendramatisir keadaan, Denny usap pelan dadanya. Bertanya seolah-olah apa yang salah. Ia kan hanya ingin mandi.
Yang buat darah Regi tak terkontrol tuh mata Denny mengerjap bingung. Terlihat sangat polos.
Cocok jadi duta drama.
"Astaga, calon kakak ipar, kau mengagetkanku. Aku ingin mandi. Permisi ya."
Plak!
Satu pukulan pas mengenai kepala Denny. Pukulan spesial tuh, biar tahu rasa.