Regi bisa cari alasan. Awal-awal pun ia melakukan hal paling masuk akal, yaitu, 'katakan saja aku sudah pulang.' It's simpel.
Begini nih yang namanya mempersulit diri sendiri.
"Nona Regi, mau minum coklat panas?"
Regi noleh. Ditawarin cokelat panas. Bagus tuh. Regi pun suka apapun olahan cokelat. Yang bercita rasa manis, harap jangan lupakan itu.
Di tempat ada manis-manis, disitulah semut menunggu. Regi gak nolak.
Nona pramuniaga yang bicara tersebut nona Nada, pramuniaga yang pertama. Bagus, masih ada yang peduli.
"Boleh," jawab Regi singkat.
Baru saja membayangkan cokelat meluber di mulut, Regi mengangkat alis ketika melihat seseorang yang dia kenal sedang menuju ke arahnya.
"Permisi," ujar Regi diam-diam mengikuti orang itu. Sangat tertarik melakukan hal tersebut. Jadilah, tanpa banyak berpikir Regi ikut perintah otaknya, yaitu membututi si perempuan.
"Nona, cokelatnya?"
Oh, Regi hampir melupakan nona Nada, harus Regi selesaikan.