"Tolong bersikap normal terhadap keluarga besar kalian, sebenarnya aku tak ingin ikut campur, tapi kau sangat kekanakan," ujar Rein. Sekarang mereka sudah baik-baik saja. Berhasil melewati saat-saat menyulitkan tadi.
Bayangkan, para orang tua harus turun tangan mencegah perang dunia ke..., ke berapa ya?
Ah pokoknya perkelahian, author bergurau dikit. Hehehe.
Ironis. Dua orang itu mirip anak kecil yang sulit dikendalikan.
"Kau tidak tahu apa-apa. Aku tak ingin bersikap buruk, diamlah," kata Redis terdengar menusuk bagai jarum.
Sakit, itulah yang dirasakan Rein. Apa boleh buat, saat ini ia muak lihat dua keluarga yang tak bisa akur tersebut.
Dengan begitu..., yang terjadi..., tanggung jawab Rein...?
Rein ingin melibatkan diri...?
Entahlah, Rein hanya melakukan yang baginya benar. Rein bingung soal keadaan keluarga tersebut, begitupun posisi dan kedudukannya. Bisakah ia?
Ia hanya orang asing. Ia kebetulan masuk ke keluarga yang sebenarnya tak diterima sepenuh hati.
