Chereads / Siswi Baru Yang Misterius / Chapter 24 - Orang Aneh

Chapter 24 - Orang Aneh

Jiang Lingzhi menggenggam botol yogurt dengan erat, seolah-olah jejak suhu telapak tangan laki-laki itu masih terasa di permukaannya.

Sesampainya di rumah, waktu sudah menunjukkan jam 18.30.

Jiang Lingzhi akhirnya tiba di rumah setelah berulang kali melewati pengalaman yang memalukan hari ini. Dia memandangi pintu utama rumahnya, dan entah kenapa, dia mencium aroma masalah baru yang sedang menunggu di hadapannya.

Ponsel di dalam tasnya tiba-tiba berdering lagi.

Jantung Jiang Lingzhi berdetak lebih cepat.

Waktunya telah tiba, dan dia harus menghadapi semuanya. 

Juang Lingzhi menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkan ponsel sambil menekan kode pintu. Kemudian dia membuka pintu dengan hati-hati dan menjulurkan kepalanya untuk melihat ke dalam rumah.

"Halo, Bu..."

Dia sedang melihat-lihat keadaan rumah dan menganalisa apakah dia memiliki kesempatan untuk menyelinap ke lantai atas dan berpura-pura sudah pulang dari tadi.

Ruang tamu di lantai pertama sangat sunyi. Sepertinya tidak ada suara orang sama sekali.

Suara Lu Yuping terdengar dari ponselnya. "Zhizhi, mengapa kamu barusan menelepon Ibu? Dan kenapa kamu tidak bicara apa-apa?"

"Aku tadi berada di mobil dan tidak sengaja menekan panggilan telepon." Jiang Lingzhi membodohi ibunya dengan sangat hati-hati. Dia membuat alasan yang tidak jelas.

Tapi, mengapa suara ibunya tidak terdengar marah?

Entah apa yang sedang terjadi seberang telepon, suaranya terdengar cukup bising. 

Lu Yuping melanjutkan ucapannya. "Ada sesuatu yang harus Ibu lakukan sore ini. Makanan untukmu sudah siap. Cukup panaskan di microwave saja. Apakah kamu sudah sampai di rumah dari tadi?"

Begitu mendengar ini, Jiang Lingzhi tertegun selama dua detik.

Setelah menyadari maksud ibunya, dia akhirnya bereaksi.

Tidak... ada... orang... di... rumah!

Suasana hati Jiang Lingzhi tiba-tiba langsung cerah. Punggungnya yang telah menyusut menjadi bola udang seketika kembali tegak. Dia pun memanfaatkan kesempatan emas ini, "Tentu saja."

Lu Yuping tidak menyadari bahwa ada yang salah dengan Jiang Lingzhi. Dia terus mengoceh menasehati putrinya. "Yah, kamu harus memperhatikan keselamatan dirimu sendiri ketika sendirian di rumah begini. Kunci pintunya. Jangan lupa untuk mengerjakan tugas sekolahmu dan juga berlatih piano."

Jiang Lingzhi membuka pintu lebar-lebar dan buru-buru menyakinkan ibunya. "Baik Bu, aku mengerti."

Badai masalah yang sudah dibayangkannya tadi ternyata tidak terjadi, dan kini suasana hatinya pun benar-benar sangat senang.

Setelah menutup telepon, Jiang Lingzhi menutup pintu utama dan tidak lupa untuk menguncinya. Dia segera berjalan ke lantai dua sambil membawa tas sekolahnya, lalu masuk ke kamarnya.

Dia meletakkan tas sekolahnya di kursi dan meletakkan botol yogurt di atas meja.

Kemudian dia masuk kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah beberapa saat, dia berjalan keluar dari kamar mandi, sudah berganti dengan pakaian bersih dari lemarinya. Ketika dia duduk di kursi belajarnya, dia melihat botol yogurt di atas meja.

Handuk putih tergantung di kepala Jiang Lingzhi, dan rambutnya yang terurai di dadanya masih meneteskan air. Ujung jarinya mengusap-usap permukaan botol yogurt itu dengan lembut. Entah kenapa suasana hatinya sedang sangat baik.

——

Tidak seperti siswa-siswa pada umumnya, akhir pekan bukanlah hari yang sangat membahagiakan bagi Jiang Lingzhi

Malahan dia harus meninjau kembali tugas sekolah yang sudah dikerjakan, mengerjakan latihan soal, dan bermain piano.

Botol yogurt tadi telah ia letakkan di sudut meja belajarnya. Dia tidak meminumnya. Ketika dia memiliki waktu luang, dia tidak bisa menahan diri untuk menatap ke arahnya.

Dan ketika hendak mengambil buku dari dalam tas sekolahnya, dia menemukan uang 400 yuan yang ia taruh di kursi sebelumnya.

Kapan laki-laki itu mengembalikan uang ini padanya?

Dia tidak menginginkan uang ini?

Orang yang aneh.

*****

Akhir pekan berlalu sangat cepat.

Senin pagi, jalanan macet seperti biasa

Ketika Jiang Lingzhi sampai ke kelas pada jam 7 pagi, sudah ada banyak siswa di kelas, dan mereka semua duduk di kursi masing-masing untuk sesi membaca pagi.

Dia duduk di kursinya. Tidak lama kemudian, Wen Yujing berjalan masuk dari pintu kelas dengan membawa tas sekolahnya.

Tempat duduk mereka berdua dipisahkan oleh jalanan kelas. Wen Yujing duduk di bagian luar deretan pertama baris ke empat, sedangkan Jiang Lingzhi duduk di bagian luar deretan ke dua baris ke empat.

Guru belum datang, dan siswa perwakilan mata pelajaran masih belum mengumpulkan PR, jadi para siswa masih punya waktu untuk melengkapi tugas saat kelas membaca pagi seperti sekarang.

Wen Yujing meletakkan tas sekolahnya dan segera meminta bantuan Jiang Lingzhi dengan wajah memelas, "Ling Ling, apa kamu sudah menyelesaikan PR matematika?"