Chereads / Tuan Muda Terbelenggu Perempuan Gaun Merah / Chapter 15 - Tuan Muda : Aza dan Emilio

Chapter 15 - Tuan Muda : Aza dan Emilio

Mendadak hujan turun deras seketika. Aza mulai mengingat peristiwa kemarin malam bersama dengan seorang pria asing. Dia merasakan ada sesuatu yang aneh pada tubuhnya.

Sebuah petir menyambar dengan begitu keras kali. Hingga menggema di kedua telinga Aza. Suara petir itu saling bersahut-sahutan.

Aza mulai berdiri dihadapan Sebuah cermin. Dia melihat pantulan bayangannya di sana. " Bagaimana sesuatu itu akan terjadi? Apa yang harus aku lakukan ya Tuhan?!"

Hal yang paling ditakuti oleh perempuan itu adalah kehamilan. Dia tidak siap sama sekali apabila tumbuhnya sebuah janin dalam rahimnya. Pangeran Leon pun juga sudah mengingatkan kalau terjadi sesuatu tentang kelahiran seorang bayi keturunan antara klan Neptunus dengan keturunan yang memiliki sebuah tanda petir di punggung belakangnya.

Simbol petir menandakan seseorang itu dari keturunan Negeri lakuna. Seseorang itu terlalu berbahaya sekali bahkan akan melulu lantahkan seluruh keturunan dari negeri Clan Neptunus. Perempuan itu pun harus berhati-hati karena jika tidak maka akan terjadi kembali Kejadian beberapa abad sebelumnya.

Aza boleh melangkahkan kedua kakinya menuju ke sebuah ruangan khusus. Di sana dia akan mencari sebuah petunjuk. Dia akan mencari kenapa negeri Neptunus dengan negeri lakuna dalam beberapa abad tersebut?

Rasa penasaran itu tidak dapat Aza hentikan seketika. Dia tahu kalau pasti ada sesuatu yang terjadi antara Negeri Neptunus dengan Negeri Lakuna pada masanya.

*

Pangeran Leon merasa sangat khawatir sekali karena sampai sekarang dia belum menemukan sebuah kitab sakral itu. Diatas angat menginginkan sekali mendapatkan kitab sakral itu bahkan bisa bersatu dengan keturunan murni dari Klan Neptunus. Dia yakin kalau Keabadian serta kekuatan itu akan sempurna.

"Aku akan segera mencari tahu dimana kitab sakral itu berada dan aku akan segera membawamu menuju ke kastil. Karena aku ingin di negeri ini." Pangeran Leon terlihat begitu tersenyum sangat sulit sekali Bahkan dia menatap sebuah cermin yang terbuat dari lapisan berlian. Dia sengaja untuk membohongi Aza agar dia bisa mengendalikan perempuan itu. Dia memiliki sebuah rencana licik sebelumnya.

Pangeran Leon adalah anak dari salah satu selir dari raja negeri Neptunus. Dia ingin sekali menguasai negeri itu. Dia juga mencari seorang pangeran yang sengaja dibuang ke bumi. Karena Pangeran itu merupakan keturunan dari kedua Negeri tersebut yang menyebabkan kekacauan.

Sebenarnya semua itu hanyalah sebuah isu. Bahkan ada salah satu selir yang menggunakan cara Itu demi menyingkirkan seorang pewaris Tahta sesungguhnya. Selir itu merupakan salah satu dari keturunan dari negeri matahari kecil. Mereka memang memiliki sebuah dendam untuk mengadu domba kedua Negeri tersebut.

Pangeran Leon pun berhasil diselundupkan di negeri tersebut. Dengan tujuan saling menghancurkan dan mengadu domba. Bahkan berniat untuk merebut sebuah kitab sakral itu.

" Di mana kitab itu berada? " Pangeran Leon pun mulai menggeram karena dia belum menemukan kitab sakral berwarna hitam bersimbolkan bulan dan bintang.

*

Emilio pun merasa sangat pusing sekali. Setiap dia melihat ke sebuah sudut ruangan selalu saja ada bayangan perempuan itu kembali. "Astaga! Ada apa dengan kamu Emilio?!" menggerutu dengan sangat kesal sekali. Karena dia tidak pernah bisa lepas dari bayang-bayang an perempuan itu." Kenapa perempuan itu terus saja ada dalam benak pikiranku? Astaga!"

Emilio pun mulai menyibukkan diri dengan berbagai pekerjaan namun tetap saja bayangan perempuan itu selalu hadir dalam benak pikirannya. Dia merasa kalau sudah hampir gila dihantui bayang-bayangan perempuan itu. Padahal sebelumnya dia tidak pernah sama sekali tertarik dengan satu orang perempuan pun.

Kemudian Emilio menerima beberapa pesan dari anak buahnya tentang perempuan kemarin malam. Perempuan itu adalah seorang mahasiswi di sebuah kampus yang lumayan terkenal di kawasan Amsterdam. Perempuan itu pun juga terkenal sebagai mahasiswi yang sangat aneh sekali karena tidak pernah memiliki seorang teman pun.

"Perempuan ini sangat menarik sekali. Tapi kenapa perempuan ini selalu saja ada dalam benak pikiranku. Aneh sekali. Semoga saja malam kemarin tidak terjadi sesuatu yang bikin menggemparkan." Emilio pun mulai menggumam dalam hatinya. Dia juga berpikir, "bagaimana kalau perempuan itu akan mengandung anakku karena peristiwa kemarin? "

Emilio pun mulai beranjak dari ruang kerjanya menuju ke kamar pribadinya.

"EMILIO FINN!"

Emilio pun menoleh ke belakang Lalu dia melihat Monica yang sedang berkaca pinggang di belakangnya. Dia mulai menghentikan kedua langkah kakinya.

Monica mulai menghampiri Emilio dengan melangkahkan kedua kakinya."Apakah sudah menemukan calon istri? "

Sejenak suasana menjadi hening sekali karena sebuah pertanyaan itu terlontar di bibir Monica. Usia perempuan itu sudah mendekati usia senja. Namun dia terlihat sangat tegas sekali.

"Aku sudah memberi kamu sebuah jangka waktu jika jangka waktu itu terlewati maka aku akan mencarikan mu seorang calon istri. Ingatlah waktu terus berjalan. " kemudian Monica pun pergi melangkahkan kedua kakinya setelah mengucapkan sebuah kata yang membuat Emilio cukup tertekan.

Monica berjalan dengan sangat santai dan aku sekali. " Aku tidak ingin rumor ini terus beredar. Aku ingin membuktikan kalau cucuku itu normal bukan seorang penyuka sesama jenis. "

"Sial! " Emilio pun menggumam dengan sangat kesal sekali ketika mendengar sebuah kata calon istri. Dia masih belum menemukan sosok perempuan yang cocok untuk dinikahi walaupun hanya sebatas istri sewaan. "Kemana lagi aku harus mencari perempuan yang akan mau kujadikan Seorang Istri sewaan dan mengandung anakku? " sebuah kata tanya terlintas di bibirnya lalu dia pun mulai melanjutkan kedua langkah kakinya menuju ke kamar pribadinya lewat lift khusus.

Emilio tidak tahu lagi harus bagaimana. Dia sudah merasa isi kepalanya penuh sekali. Bahkan dia pun berencana agar perempuan yang kemarin dia temui bisa menjadi istri sewaan nya. Setidaknya perempuan itu bisa mengandung keturunannya sebagai penerus keluarga Finn.

" Aku pasti bisa menemukan kamu. Karena aku yakin kalau kamu bisa melakukan apa yang aku minta. Dan kamu adalah perempuan yang cocok untukku. " Emilio mulai menghentikan kedua langkah kakinya ketika sampai di sebuah lift. Kemudian dia masuk ke dalamnya setelah lift itu terbuka.

TING! Suara lift itu mulai terbuka kembali lalu dia pun melangkahkan kedua kakinya keluar dari lift. Dia mulai melangkahkan kedua kakinya menuju ke kamarnya yang jaraknya hanya beberapa meter saja. Setelah sampai di depan kamar dia menghentikan kedua langkah kakinya. Dia mulai membukanya dengan sebuah sidik jari tangannya.

Pangeran Leon pun memikirkan sebuah cara agar bisa mendapatkan hati seorang Aza. Dia yakin kalau perempuan itu mampu menyempurnakan kekuatannya dan keabadiannya. "Aku akan melakukan sebuah cara agar bisa mendapatkan kamu tuan putri. "

Pangeran Leon pun mulai mengawasi Azza dari sebuah cermin di kamarnya yang bisa berubah. Dia sangat kagum sekali dengan kecantikan perempuan itu walaupun pada awalnya hanya untuk sebuah dendam saja."Ternyata kamu sangat cantik sekali tuan putri. Aku harap bisa mendapatkan kamu seutuhnya menjadi Permaisuriku. Dan kamu hanya milikku saja. "

*