***
Saat Arin sampai tepat didepan pintu kelas, langkahnya terhenti saat melihat beberapa orang yang sudah mengisi tempat duduk didalam kelas dan mereka terlihat sudah berbaur satu sama lain, membuat kepercayaan dirinya mulai menghilang. Raut wajahnya mulai kembali murung dan merasa ragu untuk melangkah kedalam.
Tiba-tiba dari belakangnya seseorang menepuk bahunya dan mengejutkannya. Arin langsung menoleh kearah orang tersebut. Terlihat seorang gadis dengan senyumnya yang lebar, dengan mata yang bulat.
" kenapa lu diem didepan pintu ? nggak masuk ..?".
" ohh .. Mina ?!!". saut Arin yang tersenyum lebar dan entah kenapa ia merasa lega dan senang.
Mina adalah salah satu teman sekelasnya tahun lalu. Tapi sayangnya mereka tidak terlalu dekat, karena Mina miliki teman kelompok gengnya sendiri. Walau pun Mina punya teman kelompok sendiri, dikelas Mina sangat ramah dan sering menyapa atau mengobrol dengan dirinya, hanya saja Mina lebih banyak bergaul dengan teman-temannya.
" Lu dikelas ini juga ..?" tanya Mina
" emmm .. iya aku dikelas ini .." ucap Arin.
Mina terlihat sedikit tertawa saat mendengar Arin mengucapkan dirinya dengan " Aku ". Dirinya berfikir bahwa Arin benar-benar anak yang polos.
" ayo masuk .. kita duduk bareng yaa .." ajaknya sambil menggandeng tangan Arin dan berjalan masuk, Arin yang terlihat dengan senang hati ia mengikuti Mina.
Mereka pun duduk dibangku urutan ketiga dari belakang dekat jendela, Mina duduk dipojok dekat jendela dan Arin disampingnya. Mina terus mengajak Arin mengobrol, dia memang orang yang banyak omong tapi entah kenapa Arin terlihat senang mendengarkan Mina berbicara. Tak berselang beberapa lama, tiba-tiba dua orang gadis menghampiri mereka dengan hebohnya membuat Arin binggung sendiri.
" OIIIII ....!! Mina ..!!!!".
" Lah lu disini juga .. waoh .. seru seru seru .."
Mereka adalah Evina dan Yena. Mereka juga pernah satu kelas bareng saat ditahun pertama. Evina Olivia Gisel adalah gadis sekolah yang cukup populer disekolah karena dia adalah mantan anak OSIS. Wajahnya yang cantik dan imut karena memiliki gigi ginsul disebelah kirinya, dengan rambut yang terurai pajang, badannya juga mungil dan berisi.
Dan juga Yena Ariskha, walau dia sedikit tomboy tapi karena wajahnya yang cantik banyak orang yang menyukainya. Dia juga sangat ramah dengan orang-orang.
" ehh .. ada Arin juga tohh .." saut Yena sambil duduk dibangku tepat dibelakang Mina. Sedangkan Evina duduk didepan Arin.
" iyaa ... aku disini juga .." ucap Arin.
" ihh .. keren juga yaa kita bisa sekelas .. hahahah ..." ucap Mina yang merasa sedikit lucu dengan situasi yang sedikit aneh.
" hahaha iya juga yaa .. tapi'kan kita pernah sekelas bareng'kan yaa ..??" tanya Evina.
" iyaa .. pas kelas dua kita sekelesnya .." jawab Mina.
" oh iya .. bener bener bener ..".
Akhirnya mereka pun saling berbagi kisah walau baru bertemu. Arin terlihat hanya diam dan tersenyum menanggapi setiap ucapan dari ketiga temannya. Ia juga merasa senang karena kekhawatirannya berkurang setelah melihat mereka.
Kemudian beberapa saat, seseorang dengan berpakaian formal masuk dan membuat semua murid langsung duduk ketempat mereka masing-masing. Tentu saja, karena Guru sudah datang dan berdiri didepan mejanya. Mereka masih sedikit ramai, karena saling bertanya satu sama lain dengan kedatangan Pak Firman.
Sentak kelas menjadi hening dan memperhatikannya.
" nah .. selamat pagi anak-anak !"
" PAGI ..!!".
" hari ini adalah hari pertama ditahun ajaran baru dan mulai hari ini saya Firman akan mejadi wakil kelas kalian selama satu tahun kedepan .. jadi mohon bantuannya okke !!"
Seketika mereka langsung bersorak dan bertepuk tangan.
" WOOHHHH .. YEAHHH .. WOOHHH ..".
" udah cukup .. cukup .. diam semuanya ...!! " ucapanya mencoba menenangkan muridnya, yang perlahan mulai hening.
" emm ... hari ini kita juga kedatangan murid baru .." ucapnya, yang membuat kembali kelas menjadi gaduh dengan ocehan penasaran terhadap ucapanya.
" Pak ... !! apa murid barunya laki-laki tampan ..?" ucap gadis cantik berambut panjang dengan tangan yang dilipat.
" betul sekali ...!!" ucapanya sambil menepuk kedua tanganya, dan sentak membuat hampir smeua murid perempuan terlihat senang mendengarnya.
Kemudian ia menengok kearah pintu yang terbuka, dan menyuruh seseorang yang sudah menunggu. Seorang dengan langkah kaki panjangnya, seketika membuat pada siswi yang ada didalam kelas langsung terpesona oleh wajahnya dari samping, pesona bagaikan angin dimusim semi dengan bunga sakura yang mengiringi langkahnya.
Wajahnya terlihat sempurna menghadap depan, matanya yang liat melihat semua mata yang tertuju padanya. Wajahnya yang terlihat sepeti semua ukiran, matanya yang bulat dan bibir tebalnya terlihat seperti sebuah karya seni yang sempurna. Walau tak ada raut senyum diwajahnya, tapi ia terlihat sangat manis dengan kulitnya yang putih bersih.
" silahkan perkenalkan dirimu .." ucap Pak Firman.
Ia menjawab dengan menundukan kepalanya. " hallo semua .. nama saya Fathan Dwi Prima .. " ucapnya yang terdengar sangat lembut seraya sautan mereka yang begitu heboh. Mereka berbisik satu sama lain, terdengar sebuah pujian karena ketampanan darinya.
" tidak ada yang lain ... ceritakan tentang dirimu .." ucap Pak Firman.
" saya pindah dari Amerika .. tapi saya orang Indonesia .. jika kalian kesulitan dengan pelajaran bahasa inggris kalian bisa bertanya padaku .. datang padaku jika membutuhkan bantuan " ucap Fathan dengan penuh percaya diri dan kembali membuat kelas riuh dengan bisik.
" uuhh tampan ...!!" saut Mina dengan suara canda memuji ketanpannya, hingga mereka pada siswi kembali bersorak. Sedangkan Fathan hanya tersenyum seperti sudah biasa dipelakukkan dan dipuji seperti itu. Tapi senyumannya malah membuat pada gadis itu semakin terpesona dengannya.
" udah udah ... diam semuanya .. diam .. sutt sutt !!! " ucap Pak Firman mencoba meredam suasana yang ricuh karena mereka terlalu terpesona oleh ketampanan Fathan.
" emmm ... kamu duduk dibangku yang kosong aja yaa .. disana ..!! " ucapnya smabil menunjuk kearah banggu tengah-tengah barisan. Kemudian Fathan pun berjalan menghampiri bangku yang bersebelan siswa yang bernama Adit yang melambaikan tangannya.
Saat Fathan sudah duduk dibangkunya, ia masih menyauti teman-temannya yang mencoba menyapanya. Matanya juga masih melihat sekitar melihat wajah-wajah yang kini menjadi teman sekelasnya.
Tak sengaja mata Arin dan Fathan berpapasan satu sama lain, Arin yang menyadarinya langsung terkejut memalingkan matanya kearah lain, Fatahan merasa sedikit binggung kenapa dia mengalihakn tatapan seakan ketakuannya dengannya, tapi focusnya kembali teralihkan karena sibuk melihat kearah teman-teman sekelahnya yang mencoba menyapanya.
Beberapa detik kemudian, terdengar suara pintu terbuka dan sentak membuat kelas menjadi hening. Sorot mata mereka melihat kearah pintu belakang. Terlihat sesosok laki-laki berbadan tinggi dengan wajah yang dingin tak bergairah yang berdiri didepan pintu dengan santainya.
Arin pun langsung terkejut, mereka tidak sengaja bertatapan dan Arin langsung memalingkan wajahnya, Arin terkejut melihat orang yang ia temui dikereta tadi masuk kedalam kelas ini.
" kenapa dia disini ? gimana dong ...!!" ucap Arin dalam hatinya yang panik dan kebinggungan.
Pak Firman terperanga sejenak melihat muridnya yang terlambat masuk kelas dihari pertama. Ia hanya bisa mengela nafas dengan mengerutkan kedua alisnya mencoba menahan kesalnya.
" Brian .. !! ini udah jam berapa ? kenapa kamu baru masuk ..?" tanyanya yang merasa kesal dnegan tinggah muridnya yang tidak memiliki sopan satun dihari pertamanya ia mengajar.
Tapi Brian hanya terdiam dengan wajah datar tanpa mengucapkan kata penyelasan karena sudah terlambat, bahkan ia menyadri teman sekelasnya melihatnya dengan pandangan aneh kearahnya tapi Brian sama sekali tidak menghiraukan hal itu.
" ya udah cepat masuk sana ..!!" ucapnya tegas karena tidak ingin merusak suasana kelas yang barus saja dimulai.
Ia pun mulai berjalan kearah bangku paling belakang didekat jendela, karena itu satu-satu bangku yang tersisa. Karena kedatangannya membuat kelas menjadi sunyi dan sedikit tegang. Bahkan Pak Firman pun hanya diam dengan wajah yang kesal, terus memandangan dengan sorot mata kesal, tapi apa daya ia mencoba untuk membiarkannya dan bersabar.
" okke .. anak-anak ! tolong perhatian !! sekarang kalian'kan udah kelas tiga, pesan saya .. kalian harus benar-benar giat belajar .. ingat ujian nasional bukan bukan main-main, kalian yang masih tertinggal jangan berkecil hati, kalian masih bisa mengejarnya dan bekerja keras dan jangan lupa pikirkan dari sekarang masa depan kalian.. mengerti ..?"
" IYAAAA ..!!"
" ya udah , itu saja dari saya .. sekian .." ucap Firman kemudian berjalan keluar dengan wajah tersenyum melihat tingkah anak muridnya yang terlihat bersemangat.
Kemudian mereka langsung berhamburan berlari keluar, karena ini hari pertama jadi tidak ada jalam pelajaran. Jadi mereka bebas melakukan apa saja sampai jam pulang.
Tapi beberapa siswi dikelas ataupun dari kelas lain tampak mulai menghampiri Fathan. Bahkan tempat yang ia duduk penuh dnegan para siswi yang penasaran dengannya. Beberapa siswa dikelas ada yang memasang wajah kesal karena iri. Ada juga yang tertidur dikelas, ada yang sibuk dengan ponsel mereka. Arin hanya duduk terdiam melihat semua aktifitas yanga da dikelas yang sangat ramai sendirian, karena ketiga teman barunya sudah keluar saat Pak Firman keluar kelas.
***