Chereads / BUCKET LIST / Chapter 29 - Bab 28 In Between

Chapter 29 - Bab 28 In Between

"Jen..." begitu sadar akan seseorang yang menyerukan namanya, Agni spontan membaik tubuhnya menghadap lelaki itu. Otaknya masih belum dapat menerima semua kebetulan yang menurutnya tidak biasa. Bagaimana Jen ada di sini?

Apa mungkin Jen adalah seseorang yang Fey serang?

"Lo di sini?" Jen mendekat ke arah Agni tak mempedulikan banyaknya pasang mata yang memandang sinis ke arah lelaki itu.

"Jelas gue di sini. Sahabat gue dalam masalah, menurut lo aja lah. Lo yang ngapain ada di sini?" balas Agni dengan mata memincing curiga. Habisnya untuk apa Jen ada di sini kalau tidak ada keperluan atau tidak ada hubungannya dengan Fey yang sekarang masih di ruang interogasi.

Jen menghela napas berat, menceritakan kepada Agni jelas bukan opsi yang bagus, tapi walau bukan Jen yang membuka mulut, sudah banyak saksi mata yang bisa menceritakan detail kejadian di kafe tadi kepada Agni dan itu membuat Jen lumayan risau.

Dengan sadar Jen memegang pergelangan tangan Agni dan tak pelak hal itu merupakan membuat mata Agni membulat tak percaya?

"Gue bakal ceritain semuanya ke elo, ikut gue!" perintah Jen mutlak, belum sempat mulut Agni memprotes Jen sudah menariknya paksa untuk menjauh dari kerumunan di sana.

"Don't you dare" sampai suara berat Hara yang sarat akan kemarahan menghentikan langkah Jen. Dengan cepat Hara merebut paksa pergelangan tangan Agni dari Jen dan menyembunyikan gadis itu di balik punggungnya. Sontak hal itu membuat semua orang terkejut.

Aslan yang tak tau apa yang terjadi berusaha untuk tidak terlalu ikut campur melihat situasi yang nampak sudah panas antara Hara dan Jen.

Tia juga Seth ikut membola karena ini terlihat seperti Hara tidak rela kalau Agni di bawa pergi oleh Jen?

Tapi kenapa?

Apakah Hara punya perasaan lebih untuk Agni?

Rasanya terlalu mengejutkan untuk diterima akal sehat. Karena sekalipun keduanya dekat, Hara dan Agni tak pernah terlihat seperti seorang yang mau memiliki rasa satu sama lain, jadi tentu saja hal ini nampak sangat janggal.

Dan satu lagi pemangat yang diam beku tak tau lagi harus bersikap seperti apa—Alka. Sejak kedatangan Hara dan Agni bersama-sama kesini perasaan Alka sudah sulit tergambarkan. Ada rasa tidak suka tapi Alka tidak berhak dan untuk menghakimi Agni yang notabenenya sahabatnya sendiri rasanya Alka menjadi manusia jahat. Tapi dia harus bagaimana kalau sekarang di depan matanya dia menyaksikan bagaimana Hara berusaha merebut kembali Agni dari tangan Jen. Alka sudah tidak tau lagi bagaimana perasaan sekarang. Ingin menangis, marah, kecewa semua bercampur membuatnya tak ingin lagi menatap ke arah tiga orang yang seperti sedang syuting drama Korea itu.

"Apa mau lo?" Jen mendesis marah melihat Hara yang seolah berusaha menjauhkannya dari Agni.

Bukannya takut melihat ekspresi marah di wajah Jen, Hara justru melempar senyum sinis, "I already warned you mate. Before. Don't you dare.!!" kata Hara dengan penekanan di setiap katanya.

Mengingat percakapannya yang berakhir buruk dengan Jen, saat tahu kebusukan laki-laki itu Hara tidak akan membiarkan Jen berbuat seenaknya lagi pada Agni.

"Ini bahkan bukan urusan lo..!!" tunjuk Jen ke arah Hara marah, tangannya berusaha menggapai tangan Agni kembali, tapi tak ada kesempatan karena Hara benar-benar memblok jalan Jen untuk bisa menggapai Agni.

"BRENGSEK LO..!!" teriakan marah akhirnya terdengar dari mulut Jen setelah dirinya frustrasi karena tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.

Dengan cepat dicengkramnya kerah baju milik Hara kencang, hingga semua orang kembali menjadi histeris. Agni yang sejak tadi tidk tau apa yang terjadi dan hanya berusaha mengikuti alur, kini tak bisa lagi berdiam diri. Melihat Jen yang tampak seperti orang kesetanan dirinya maju dan mencoba membantu Hara melepaskan cengkraman erat Jen di kerahnya.

"Lepas Jen, elo kenapa sih?" desis Agni tepat ke arah Jen, tapi karena sudah diliputi kabut emosi, Jen tak lagi mendengar ucapan siapapun yang juga berusaha menghetikan aksinya, mata Jen masih menatap marah tepat ke dalam onyx Hara yang memandangnya datar. Kali ini Hara tidak akan kembali jatuh dalam emosinya seperti saat di apartemen milik Jen.

"Jen lepas..!!" kali ini Aslan ikut maju berusaha melerai perkelahian dua orang sahabat yang dia sendiri juga tidak tau apa penyebabnya.

Setelah Seth dan Aslan membantu menarik tubuh Jen agar menjauh dari Hara barulah cengkraman Jen akhirnya terlepas. Tapi tubuhnya kembali panas dan berniat menyerang Hara kembali. Saat mata Jen melihat bagaimana Agni memperhatikan Hara sebegitunya.

"Sialan.." Makinya, langkahnya sudah ia ambil, kali ini biarkan dia memukul Hara sekali lagi karena lekaki itu benar-benar menguji kesabaran Jen hingga mencapai titik batas. Batas kesabaran Jen adalah Agni dan Hara tau itu lebih dari siapapun di dunia ini. Tapi karena cerita sepenggal yang dia belum tau alasan Jen menunjukkan sikap sebagai lelaki brengsek, Hara tidak lagi berperan sebagai sayap peyokongnya. Lelaki itu berbalik seilah menodongkan pisau kalau Jen berani melangkah mendekati gadis pujaannya.

"JEN..!!" Aslan kembali berteriak setelah Jen benar-benar melayangkan kepalan tinjunya ke pipi Hara keras hingga lelaki itu tersungkur ke lantai.

Sekali lagi Aslan dan Seth kembali menarik dan menahan Jen agar tidak lagi melakukan aksi gila dan nekat seperti barusan. Bagaimanapun mereka sedang berada di kantor polisi. Bukan sesuatu yang baik kalau sampai mereka kepergok berkelahi satu sama lain. Masalah Fey saja belum selesai, sekarang mereka berdua.

Agni buru-buru melangkah mendekati Hara dan membantu lelaki itu berdiri, dirinya tak habis pikir dengan Jen yang mudah sekali melayangkan tinjunya kepada orang lain. Kecurigaan Agni saat mengobati luka Hara tadi adalah hasil perkelahian lelaki itu dengan Jen yang tadinya terasa tidak masuk akal sekarang menjadi masuk akal.

Di sisi lain, dua orang perempuan yang sama-sama memiliki rasa untuk Hara—Alka dan Tia hanya bisa mematung karena tidak tau harus berbuat apa. Mereka ingin menolong Jen, tapi terasa tidak dibutuhkan saat melihat Agni yang dengan sigap memabtu lelaki itu. Alka sudah ingin kabur kalau tidak ingat dia masih mengkhawatirkan Fey yang belum juga di bebaskan di interogasi.

"LO GILA.." maki Agni tepat ke arah Jen. "Lo pikir lo keren karena jago tinju?? Enggak Jen, elo terlihat kampungan..!!" kata-kata Agni bagai sebilah pisau yang menikam tepat pada jantung Jen yang masih berpacu pada ritme tinggi karena emosinya.

"Dia pantas dapetin itu." mendengar Agni yang begitu melindungi Hara Jen kembali panas dan tanpa sadar membalas ucapan gadis itu tak kalah dingin.

"Sakit jiwa lo." Agni baru akan melanjutkan kata-katanya namun terputus saat seseorang dengan pakaian seragam memotong ucapannya.

"Ada apa ini..?!" polisi itu datang bersama Fey di sebalahnya yang tampak dengan kondisi berantakan. Rambut gadis itu benar-benar tanpa model lagi, pasti Fey sudah melakukan Aksi jambak-jambakan yang luar biasa sebelum ini.

Tapi begitu melihat siapa satu lagi gadis yang berjalan di samping polisi, Agni tau sumbu apa yang memicu Fey hingga bersikap bar-bar dan harus menyertakan ke kantor polisi. Gadis itu, gadis Jen ada di sini.

Mata mereka berdua bertemu, Agni memandang gadis itu sinis Begitupun sebaliknya.