Akira ingin mengemasi seluruh pakaiannya dan pergi dari kediaman itu secepatnya. Ia ingin hidup bebas, tanpa orang-orang yang mengecewakannya.
Akira mengambil koper dan mulai memasukkan satu persatu pakaiannya ke dalam koper sambil mengumpat sendiri tentang kebodohan dirinya. Andai saja gadis ini tahu lebih awal tentang hubungan rahasia ayahnya dengan wanita penggoda bernama Jennifer itu. Tentu Akira tidak akan membiarkan semua itu terjadi.
"Dasar wanita penggoda, tidak bisakah dia mencari laki-laki lainnya yang masih sendiri dan belum menikah? Dasar nenek sihir. Ayah juga, apa yang kurang dari ibuku? Ibuku cantik, baik, kaya dan mencintainya. Mengapa ayah tega mengkhianati ibuku?"
Pikir Akira sekarang sedang kalut seperti benang yang kusut yang tidak tahu dimana ujungnya.
Disaat gadis ini tengah sibuk mengemas barang-barangnya, dari arah pintu terdengar suara ayahnya yang mengetuk pintu dan memanggil namanya.
"Akira, sayang. Maafkan ayah. Ayah tidak bermaksud bertindak kasar kepadamu." Teriak Jason dari luar pintu kamar putrinya.
Jason mengetuk pintu kamar putrinya berkali-kali tetapi Akira sama sekali tidak tergerak hatinya untuk membukakan pintu. Jangankan untuk membuka pintu, menjawab panggilan Jason saja tidak mau.
"Please, putri ayah. Buka pintunya. Berikan ayah kesempatan untuk menjelaskan semuanya."
Jason tetap berusaha untuk membujuk putrinya. Tetapi Akira begitu keras kepala dan tetap tidak mau bertemu dengan ayahnya.
Sudah 15 menit berlalu. Jason sudah lelah membujuk putrinya dengan cara baik-baik. Tangannya juga terasa sakit karena terlalu banyak mengetuk pintu.
"Akira, buka pintunya. Jika kau masih saja berdiam diri. Jangan salahkan ayah kalau membuka paksa pintu." Teriak Jason yang sudah merasa kesal karena diabaikan. Awalnya ia masih ada rasa sedikit kasihan kepada Akira yang baru saja kehilangan ibunya. Tetapi sikap keras kepala gadis itu membuat Jason hilang kesabaran.
Tidak ada alasan bagi Jason untuk berpura-pura lebih lama lagi. Terserah saja gadis itu mau menerima Jennifer atau tidak, yang jelas Jason akan tetap menjalin hubungan dengan wanita yang sudah lama menjadi kekasihnya itu. Lebih tepatnya, Jason berencana untuk menjadikan Jennifer menjadi Nyonya rumah Kyle untuk menggantikan posisi Jasmine.
Dahulu Jason menyayangi dan sangat memanjakan anak itu karena ingin mendapatkan kekayaan ibunya. Meskipun Jason tahu, kalau Akira bukanlah anak kandungnya. Melainkan anak Jasmine dengan kekasihnya.
Jason meninggalkan kamar putrinya untuk kembali menemui Jennifer dan Steven yang masih berada di ruang tamu. Tetapi sesampainya Jason di tempat itu, Jennifer dan Steven sudah tidak ada. Hanya terlihat Anne yang sedang merapikan sebuah kotak obat yang tadi digunakan oleh Steven untuk mengobati luka memar di lutut dan siku Jennifer.
"Kemana perginya mereka?" Tanya Jason sambil berjalan mendekati Anne yang masih sibuk dengan kotak obatnya.
"Maksud Tuan besar nona Jennifer dan tuan Steven? Mereka baru saja pulang bersama. Tuan Steven mengantarkan nona Jennifer karena kaki dan tangannya terluka. Apakah ada yang yang tuan butuhkan?" Jawab Anne yang baru saja selesai dengan pekerjaannya dan akan pergi menyimpan kotak obat itu kembali ke tempat semula.
"Tidak ada. Pergilah dan lakukan pekerjaanmu."
Jason tidak membutuhkan apapun saat ini dan meminta Anne untuk pergi segera. Laki-laki ini sedang diliputi rasa cemburu, ketika mendengar Jennifer diantar pulang oleh Steven. Jason khawatir kalau Steven akan memanfaatkan keadaan dan menggoda Jennifer. Bagaimanapun Steven masih lajang. Pesona Jennifer yang cantik dan seksi itu, bisa saja membuatnya tertarik untuk mengenal lebih jauh.
*****
Mobil Steven
Saat Steven menyetir mobil secara diam-diam laki-laki ini memperhatikan Jennifer yang sekarang duduk di sebelahnya.
Dalam pandangan Steven, Jennifer sama sekali tidak berubah. Badannya masih saja sangat seksi seperti dahulu, ketika mereka masih bersama. Bahkan sekarang wanita ini terlihat masih sangat cantik. Jika saja dulu Jennifer tidak mengkhianatinya dengan laki-laki lain, yang bahkan Steven sendiri tidak tahu seperti apa laki-laki itu? Mungkin sekarang ini mereka sudah menjadi pasangan suami-istri.
Steven sangat menyukai wanita ini seperti halnya Jason. "Jenny, lama tidak bertemu denganmu. Bagaimana kabarmu? Apakah kau bahagia?" Tanya Steven memberanikan diri untuk menanyakan kehidupan mantan kekasihnya itu selama 3 tahun berpisah dengannya. Apakah Jennifer merasakan hal yang sama seperti Steven? Laki-laki ini begitu tersiksa dengan cintanya yang terhianati. Bahkan sampai sekarang pun Steven belum bisa mendapatkan pengganti sosok Jennifer di dalam hatinya.
Jennifer menoleh dan memandang ke arah Steven yang terlihat menyedihkan. Seolah wajahnya memperlihatkan rasa sakit, rindu dan kecewa menjadi satu dan tidak bisa diungkapkan.
Namun Jennifer sama sekali tidak perduli. Dengan angkuhnya wanita itu mengatakan hal yang terasa menyakitkan bagi Steven.Dia dan Steven sudah putus. Justru Jennifer harus menjaga jarak dari Steven, agar tidak membuat Jason curiga.