Akira masuk ke dalam taksi dan meminta sang sopir untuk melajukan mobilnya segera kearah ayahnya tadi pergi. Siapa tahu mereka masih bisa menemukan mobil ayahnya di depan sana, atau mungkin di traffic light yang tidak jauh dari jalan itu.
"Saya harus mengantar nona kemana?" Tanya sopir itu yang melihat kearah Akira yang masih memakai piyama tidurnya. Sopir itu sedikit heran dan sebenarnya ingin bertanya mengapa wanita muda malam-malam seperti ini berkeliaran di jalan sambil memakai piyama. Bukankah ini sangat berbahaya?.
"Jalan saja dulu, pak. Nanti saya akan mengatakannya." Jawab Emelly sambil melihat keluar untuk mengamati mobil-mobil yang ada di sekitar mereka dan berharap bisa menemukan mobil ayahnya.
Di sepanjang jalan akira hanya diam dan terlihat serius mengamati jalan untuk mencari mobil ayahnya. Ketika taksi yang dikendarai akira berhenti di traffic light. Gadis itu melihat sebuah mobil ayahnya terparkir di sebuah toko makanan.
"pak, tolong berhenti sebentar. Saya ingin membeli sesuatu terlebih dahulu." Akira meminta sopir taksi menepi dan berhenti tidak jauh dari tempat mobil ayahnya berhenti dan meminta sopir taksi itu untuk menunggunya.
Akira turun dari taksi dan berjalan menuju toko makanan untuk memastikan ayahnya sedang berada didalam toko itu.
Gadis itu tidak masuk kedalam toko, melainkan hanya mengintip dan mengamati dari luar toko yang memiliki pintu kaca transparan itu, sehingga akira bisa melihat dengan jelas ayahnya sedang duduk di sebuah kursi untuk menunggu pesanan makanan yang dibeli datang.
"untuk apa ayah membeli seafood? Bukankah ayah memiliki alergi Ketika mengkonsumsi makanan itu? Untuk siapa ayah membeli makanan itu sebenar" di benak akira penuh dengan pertanyaan dan kecurigaan. Jika akira tidak makan seafood dimalam hari dan ayahnya juga tidak memakan makanan itu? Pasti ayahnya membeli makanan itu untuk orang lain. Kecirugaan akira langsung tertuju kepada Jennifer. Wanita selingkuhan ayahnya yang seperti nenek sihir di mata akira.
Akira berdiri di depan toko dan bersembunyi di dekat tempat sampah. Meskipun harus mencium bau sampah yang busuk. Tetapi tempat itulah yang tidak terlihat, Ketika ayahnya sewaktu-waktu keluar dari toko. Akira tidak ingin ayahnya tahu, kalau akira diam-diam sedang mengikutinya.
Sepuluh menit kemudian, terlihat pelayah telah memberikan pesanan makanan kepada Jason kyle. Jason segera beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar toko.
Melihat ayahnya berjalan menuju pintu keluar toko, akira segera duduk berjongkok dan bersembunyi di balik tempat sampah di depannya. Bau busuk sampah hamper saja membuatnya muntah.
Jason membuka pintu mobilnya. Ia merasa sekilas seperti melihat putrinya saat keluar dari toko tadi. Jason meletakkan kotak makanan yang ia bawa kedalam mobil. Kemudian keluar dari mobil dan mengamati sejenak sekelilingnya, untuk memastikan yang dilihatnya tadi hanyalah sebuah ilusi saja. Tidak mungkin putrinya malam-malam seperti ini berkeliaran di tempat itu. Namun tidak ada seorangpun di depan toko makan itu saat ini.
"aneh, aku tadi saeperi melihat anak nakal itu? Mungkin hanya salah lihat saja." Jason Kembali masuk kedalam mobilnya dan melanjutkan perjalannya menuju apartemen Jennifer.
" ayah mau pergi kemana? Pasti menemui nenek sihir itu. Aku harus mengikutinya. Aku tidak mau ayah dan wanita itu menikah."
Akira segera Kembali ke taksi yang ia tumpangi tadi. Ia tidak mau kehilangan jejak ayahnya lagi. Akira ingin tahu, apa yang akan dilakukan mereka nanti? " pak, ikuti mobil di depan itu."
Sopir taksi itu hanya mengikuti perintah penumpangnya dan melju mengikuti mobil Jason.
"bukankan nona ini tadi mengatakan ingin membeli barang. Mengapa Kembali dengan tangan kosong?" sopir taksi itu diam-diam mengamati akira melalui kaca spion yang ada di dalam mobil. Ia merasa ada sedikithal yang aneh dari penumpang wanita yang antar sekarang. Namun hal itu hanya sebatas memperhatikan saja, karena itu sama sekali bukan urusannya.
Taksi itu berbelok memasuki sebuah Gedung apartemen mewah yang terkenal di kota itu.
Akira segera membayar uang taksinya. Kemudian turun dan mengikuti ayahnya memasuki Gedung apatement itu.
"ternyata di tempat semewah ini nenek sihir itu tinggal."
akira segera berlari, Ketika melihatbayahnya memasuki lift. Ia harus bergegas menyusul ayahnya atau yang ia lakukan mala mini akan sia-sia belaka.
"lantai 7. Ya, aku tadi melihat ayah naik ke kantai 7." Gadis itu segeta masuk ke dalam lift di giliran berikutnya. Akira tidak mungkin mengunakan lift yang sama dengan ayah.
Hanya berbeda sekian menit saja akira masuk lift dari ayahnya. Namun Ketika gadis itu sampai dilantai 7. Akira tidak dapat menemukan ayahnya. Sepertinya akira telah kehilangan jejak ayahnya.
"sial! Kemana ayah pergi? Begitu banyak ruangan dilantai ini. Bagaimana aku bisa menemukannya?"