Perkenalkan. Namanya Aqilla Myesha Safira. Nama yang cantik secantik orangnya. Dimana Aqilla yang memiliki arti anak yang pandai. Myesha berarti karunia kehidupan. Dan Safira adalah perhiasan berwarna biru. Biasa di panggil Aqilla atau Qilla. Aqilla lahir di Jakarta, tanggal 10 November tahun 2000. Dimana sekarang Aqilla sedang duduk di salah satu bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri kota Jakarta ternama.
Aqilla adalah anak terakhir dari 7 bersaudara. Wow banyak yah anak dari kedua orangtuanya. Aqilla memiliki Ibu yang cantik secantik dirinya, bernama Yulinda. Dan Ayahnya bernama Arifin Ibrahim. Aqilla memiliki seorang kakak sebanyak 6 orang. Dimana terdiri dari 2 orang kakak perempuan dan 4 orang kakak laki-laki.
Yang pertama laki-laki, namanya Daniel. Tetapi sangat di sayangkan, kak Daniel sudah meninggal dunia sejak berusia 13 bulan. Aqilla tidak pernah mengenal sosok kak Daniel. Karena meninggalnya kak Daniel tersebut ketika Aqilla belum di lahirkan ke dunia ini.
Yang kedua perempuan, namanya Zanna Kirana, tetapi sudah berumah tangga dan memiliki 2 orang anak. Dia sudah hidup bersama dengan keluarga barunya di luar kota. Kak Zanna merupakan salah satu kakak Aqilla yang paling beruntung. Kak Zanna memiliki seorang suami yang sangat menyayanginya dan dua orang anak yang sangat pintar. Semoga saja takdir tersebut bisa terjadi juga kepada adiknya, Aqilla.
Yang ketiga laki-laki lagi, namanya Muhammad Kevlar. Dia juga sudah berumah tangga dan memiliki 3 orang anak. Sama seperti kakaknya yang kedua. Kakak yang ketiga ini juga sudah memiliki kehidupan baru bersama keluarganya dimana dia tinggal di luar kota juga. Kakak Aqilla yang ketiga ini sudah sangat mapan dan sukses. Bahkan Ayah dan Ibu Aqilla selalu membangga-banggakan dirinya. Apalagi ketika kak Kevlar sudah mempunyai keluarga tetapi tetap membantu dan mengurus Ayah dan Ibunya.
Yang ke empat laki-laki kembali, namanya William. Dan lagi-lagi dia sudah meninggal dunia ketika usianya menginjak 30 tahun, tetapi belum menikah. Kak William meninggal karena sebelumnya sudah menginap penyakit yang cukup serius selama kurang lebih 2 tahun. Kali ini Aqilla mengenal kak William dengan cukup baik. Karena kak William meninggal dunia ketika Aqilla berusia 10 tahun. Masih cukup baik untuk mengingat sosok dirinya selama hidup.
Yang kelima peremuan, namanya Anindira Keisya. Kalau dia masih belum menikah. Usianya sekarang sudah 25 tahun dan bekerja sebagai Guru swasta di sekolah Ayahnya. Benar, Ayah mereka memiliki sekolah swasta di daerah Jakarta dan Gontor. Oke nanti kita bahas lebih lanjut tentang kak Andiria, ya.
Yang terakhir kakak Aqilla adalah seorang laki-laki kembali. Bernama Ardian Kavin. Usianya 21 tahun dan belum menikah. Aqilla cukup dekat dengan kakak laki-lakinya yang satu ini. Alasannya karena perbedaan usia mereka tidak terlalu jauh. Tidak seperti perbedaan usia Aqilla dengan kakak-kakak yang lainnya. Selain itu hanya kakak laki-laki yang inilah yang belum menikah. Sedangkan dengan kakak perempuannya Aqilla tidak terlalu dekat. Karena baginya mempunyai seorang kakak perempuan itu hanya merepotkan dirinya saja. Selalu bawa perasaan ketika sedang bercanda dengannya.
Jadi sekarang di rumah Ibu dan Ayah Aqilla terdapat 5 orang. Yaitu Ibu, Ayah, Aqilla, dan 2 kakak Aqilla yang belum menikah. Yaitu Anindira yang berprofesi sebagai Guru awasta dan Ardian.
*****
Pagi hari pukul 05:00 WIB.
"Bangun de, udah jam 5 tuh, jangan lupa salat, nanti matahari keburu terbit," teriak Ibu Aqilla membangunkannya.
Aqilla memang terbiasa bangun tanpa alarm. Alias alarmnya adalah Ibunya sendiri.
"Hmm, iya Bu...," jawab Aqilla dengan suara yang sangat lemas.
"Jangan iya iya aja. Bangun de..."
"Iya Ibu... Ini bangun kok, ga tidur lagi, hehe."
Aqilla terbangun dari tempat tidurnya dan langsung mencium kening Ibunya. Kebiasaan Aqilla saat bangun tidur memang seperti itu. Walaupun pada akhirnya Ibu Aqilla juga marah kepada Aqilla.
"Kamu ya de. Itu mulut masih banyak iler udah cium-cium Ibu aja."
"Hehe, love you."
"Love you too de. Udah ah sana salat, mandi.
"Iya Ibuku sayang..."
Keluarga Aqilla adalah penganut agama Islam. Maka dari itu Ibunya selalu membangunkannya lebih pagi untuk melaksanakan ibadah salat subuh. Begitulah kejadian-kejadian yang terjadi di dalam keluarga Aqilla. Terasa sangat hangat dan bahagia. Beruntung sekali Aqilla terlahir dari keluarga yang seperti ini. Banyak anak di luaran sana yang tidak mendapatkan perlakuan hangat dan manis dari orangtuanya. Bahkan sampai ada di luar sana yang merasakan pahitnya broken home.
Setelah salat subuh, Aqilla langsung bergegas mandi dan sarapan bersama dengan Ibu, Ayah, dan kakaknya. Sekolah Aqilla yang sekarang memang tidak jauh dari rumah. Jalan kaki pun sudah sampai dan hanya membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 5 menit. Sehingga Aqilla tidak perlu di antar oleh siapapun. Tidak perlu naik angkutan umum, atau mambawa kendaraan pribadi seperti tema-tema yang lainnya.
"Assalamu'alaikum Bu,Yah," pamit Aqilla kepada Ibu dan Ayahnya.
Setelah selesai sarapan, Aqilla kemudian pamit untuk berangkat sekolah. Kak Anindira berangkat mengajar bareng dengan Ayah. Karena Ayah adalah ketua Yayasan di sekolahnya. Sedangkan kak Ardian berangkat ke kampus pagi ini untuk kuliah. Sekarang hanya ada Ibunya saja di rumah yang akan menjalankan tugasnya sebagai Ibu rumah tangga.
Keluarga Aqilla sangat banyak dan ramai, tetapi ketika semua orang rumah sedang keluar, Ibu pernah bercerita kepada Aqilla kalau dirinya merasa sangat kesepian. Karena di rumah hanya ada Ibu. Ibu Aqilla merasa sangat sepi di waktu pagi hari hingga sore hari. Karena kegiatan kami semua di mulai pada pagi hari dan berakhir pada sore hari. Oleh sebab itu Ibu selalu berpesan supaya Aqilla setelah sekolah segera pulang ke rumah. Selain karena Ibunya yang kesepian, Ibu juga tidak mau jika Aqilla salah bergaul dalam memilih pertemanan.
*****
Pekerjaan rumah tangga hanya dilakukan oleh Ibu Aqilla sendiri. Bukan karena mereka tidak mampu untuk membayar asisten rumah tangga, tetapi Ibu Aqilla tidak mau mempunyai asisten rumah tangga. Justru Ibu Aqilla mau mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga sendiri. Menurut Ibu Aqilla, para pekerja asisten rumah tangga kebanyakan justru tidak bersih melakukan pekerjaannya dan tidak higienis.
"Kebiasaan Qilla kalau berangkat sekolah pasti deh, ga pernah beresin tempat tidurnya," ucap Ibu Aqilla ketika melihat kamar Aqilla yang sangat berantakan. Walaupun demikian, Ibu Aqilla tidak pernah bosan untuk merapihkan kamar Aqilla setiap hari.
Pekerjaan Ibu Aqilla tidak ada habisnya. Biasanya di pagi hari Ibu sudah memasak untuk mereka semua sarapan. Setelah semua di pastikan sudah sarapan, Ibu Aqilla langsung melanjutkan pekerjaannya dengan menyuci piting, menyuci baju, menyetrika, bahkan sampai nyapu dan ngepel. Biasanya pekerjaan Ibu Aqilla berakhir setelah azan zuhur atau pada pukul 12 siang. Setelah itu biasanya baru Ibu Aqilla bisa sedikit lebih santai.
-TBC-