Chereads / TENTANG AKU, KAMU DAN DIA / Chapter 2 - Kebiasaan Aqilla

Chapter 2 - Kebiasaan Aqilla

Di sekolah.

Di sekolah Aqilla sama seperti anak-anak yang lain pada umumnya. Dia belajar dengan giat dan tekun. Aqilla termasuk siswi yang berprestasi. Karena dari sejak SD hingga SMP seperti pada sekarang ini, dia selalu mendapatkan peringkat ke 2 atau ke 3. Tidak pernah mendapatkan peringkat di bawah 3. Peringkat paling terburuk bagi Aqilla adalah peringkat ke 3. 

Dan Aqilla adalah anak yang baik, lucu, ramai, asik, dan mudah bergaul. Jadi wajar saja jika dia memiliki banyak teman. Namun sahabat Aqilla hanya berjumlah tiga saja. Itulah yang menurut Aqilla adalah teman yang benar-benar bisa menjadi seperti saudaranya sendiri. Terdiri dari Aqilla sendiri, Anita, Risna, dan Rina. Mereka berempat kemana-mana pasti selalu bersama. Tidak pernah ada yang tertinggal salah satu diantara mereka. Belajar bersama. Main bersama. Namun Aqilla tidak melupakan untuk bersosialisasi dengan teman-teman yang lainnya. 

Aqilla juga berteman dengan banyak orang di sekolah maupun di luar sekolah. Karena memang orang-orang sangat suka dengan Aqilla. Dimana ada Aqilla pasti suasana langsung berubah menjadi ramai dan menyenangkan. Suasana menjadi cair begitu saja ketika Aqilla sudah berada di dalamnya. Mungkin karena Aqilla memang terlahir dari keluarga yang menyenangkan dan harmonis. Itu yang membuat suasana di diri Aqilla bisa menjadi seperti itu. Di tambah lagi Aqilla adalah salah satu anggota OSIS di sekolahnya. Tepatnya sebagai ketua divisi kerohanian. 

Aqilla sekolah mulai dari pukul 7 pagi sampi jam 3 sore. Karena pada masa sekolah Aqilla adalah masanya kurtilas, alias kurikulim 2013. Dimana jam sekolah lebih lama, banyak hafalan, banyak tugas, dan siswa-siswi di tuntut untuk belajar mandiri. Guru hanya memberikan sedikit materi dan sisanya siswa-siswi mencari tahu lebih lanjutnya sendiri, tetapi jika ada yang tidak di mengerti, siswa dan siswi boleh bertanya dengan Guru yang bersangkutan.

*****

Sepulang sekolah Aqilla terkadang langsung pulang ke rumah tetapi juga kadang pergi bermain dahulu bersama dengan teman-temannya. Namun kali ini Aqilla memutuskan untuk langsung pulang ke rumah. Bagaimana tidak, suasana di rumah menurutnya adalah bagaikan di surga. Suasana di rumahnya tidak ada yang bisa menandingi suasana dimana pun sekalipun itu di mall. Dimana para wanita sangat suka dengan tempat itu.

Dan biasanya setiap pulang sekolah Aqilla selalu lebih dahulu daripada Ayah dan kakaknya. Dan hal yang paling menyenangkan adalah pasti ketika Ayah Aqilla pulang selalu memberikan oleh-oleh makanan untuknya. Entah itu bakso, mie ayam, bolu, brownis, dan lain-lain. Kata Ayahnya si supaya Aqilla belajar di rumahnya lebih giat dan semangat lagi. Karena Aqilla memang orangnya kalau belajar pasti harus ditemani dengan makanan. Entah itu makanan ringan atau makanan besar sekalipun. Tidak lupa juga dengan minuman dinginnya. Aqilla selalu merasa kehausan dan kelaparan ketika sedang belajar.

Itulah kebiasaan Aqilla sepulang sekolah. Mandi, bersih-bersih, dan menunggu Ayahnya pulang dari sekolah yang selalu membawakan oleh-oleh untuknya. 

"Assalamualaikum," ucap Ayah dan kakanya ketika mereka berdua tiba di rumah.

"Waalaikumsallam," jawab Aqilla dan Ibunya.

"Ayah....," teriak Aqilla.

"Iya sayang. Ini brownis kesukaan kamu. Rasa cokelat."

"Asikkk... Ayah emang yang terbaik deh."

"Hmm dasar. Udah di dapetin aja baru bilang kaya gitu. Yaudah kalo gitu Ayah mah ke kamar dulu ya. Ayah mau bersih-bersih badan Ayah dulu."

"Iya, Ayah."

Ayah Aqilla pun langsung masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan tubuhnya setelah seharian bekerja. Setelah itu baru Ayah Aqilla dan keluarga besarnya itu berkumpul di meja makan. Sudah pasti untuk makan malam bersama. Ketika makan malam, semua anggota keluarga Aqilla pasti berkumpul di sana. Keculai kakak-kakaknya Aqilla yang sudah menikah. Pasti mereka makan malam bersama dengan keluarga barunya di sana.

Setelah selesai makan malam bersama, biasanya Aqilla mulai belajar dan mengerjakan pekrjaan rumah yang sudah diberikan oleh Gurunya kepadanya.

Aqilla biasanya belajar setelah makan malam atau pada pukul 7 malam samapi pukul 9 malam. Namun jika sedang libur Aqilla lebih memilih untuk menghabiskan waktunya bersama dengan keluarganya di ruang keluarga. Yaitu menonton televisi sambil makan makanan ringan dan berbincang-bincang bersama. Menceritakan berbagai macam cerita. Seperti keadaan Aqilla di sekolah, Ayah di sekolahnya, dan yang lainnya.

Dan hari ini adalah hari Jum'at. Di sekolah Aqilla dan Ayahnya pasti libur setiap hari Sabtu dan Minggu. Akhirnya di malam harinya mereka berlima berkumpul di ruang keluarga sambil berbincang-bincang.

"Aqilla kalau dapat peringkat ketiga lagi mau Ayah beliin apa?" tanya Ayah kepada Aqilla.

"Kalau aku peringkat dua gimana yah?"

"Ya gajadi di kasih hadiah itumah. Kan Ayah nanyanya kalau kamu peringkat ketiga, bukan kedua."

"Ihh Ayahh mahh."

"Hahaha. Yaudah mau apa emang?"

"Terserah Ayah aja."

Memang sebentar lagi Aqilla akan naik ke kelas 9 atau kelas 3 SMP. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Rasanya Aqilla baru kemarin duduk di Sekolah Dasar Ayahnya. Berangkat bareng bersama Ayahnya, dan jadi anak kepala sekolah itu menyenangkan sekali bagi dirinya. Bisa menjadi orang terhebat di antara teman-teman yang lainnya. Bisa mengadu kepada Ayah langsung jika ada yang usil atau mengganggunya. Dan kelakuan-kelakuan manja Aqilla lainnya yang dilakukannya. Tiba-tiba saja Aqilla sekarang sudah Sekolah Menengah Pertama. Dan tiba-tiba lagi Aqilla sudah mau memasuki Sekolah Menengah Akhir.

Malam ini Aqilla dan keluarganya menghabiskan malam Sabtu mereka di ruang keluarga sambil berbincang-bincang. Biasanya Aqilla pasti akan tertidur di depan televisi ketika dia sedang melihat televisi acara kesukaannya dengan keluarganya. Dan tiab-tiba saja ketika Aqilla terbangun dari tidurnya, pasti Aqilla sudah berada di dalam kamarnya. Siapa lagi yang memindahkannya kecuali Ayahnya.

Ayah Aqilla melihat ke arahnya. Ternyata malam ini Aqilla sudah tertidur kembali ketika mereka semua sedang menonton televisi

"Hmm ini anak udah tidur aja. Perasaan baru banget dia bicara sama kita. Kasihan kalo tidur di bangku kaya gini. Pasti nanti lehernya pegal-pegal. Kalo gitu Ayah mau pindahin dia ke kamarnya."

"Iya Mas. Hati-hati. Aqilla udah berat banget itu," jawab Ibunya Aqilla.

"Pasti. Bismillah."

Ayah Aqilla mengangkat badan Aqilla. Ayahnya membawa Aqilla ke dalam kamarnya dengan cara di gendong. Sesampainya di dalam kamarnya, Ayahnya langsung meletakkan Aqilla di atas kasurnya. Kemudian Ayah Aqilla juga menyelimuti Aqilla dengan sangat hati-hati. Supaya Aqilla tidak terbangun dari tidurnya.

"Selamat istirahat ya sayang. Tidur yang nyenyak. Mimpi yang indah. Ayah sayang kamu," ucap Ayah Aqilla dengan nada yang sangat pelan supaya Aqilla tidak terbangun dari tidurnya.

Setelah itu Ayah Aqilla keluar dari selama kamarnya. Ayah Aqilla langsung masuk ke dalam kamarnya bersama dengan istrinya. Karena malam ini Ayah, Ibu dan yang lainnya juga sudah harus istirahat. Walaupun besok adalah hari libur.

-TBC-