Tiba-tiba bahu Aleana ditepuk dari belakang oleh tangan besar yang membuatnya terkejut dan langsung memutar kepalanya ke belakang untuk melihat siapa yang baru saja menepuk bahunya. Ketika Aleana menolehkan kepala kebelakang dengan wajah penasaran, seketika wajahnya berubah dengan menampilkan senyum manisnya pada orang tersebut sembari berkata "Udah selesai kelas ? Apa kamu lelah ?" tanya Aleana dengan lembut pada Bastian. Benar orang yang menepuk pundaknya tadi adalah Bastian, pacar Aleana yang memang sedari tadi sudah ditunggu olehnya.
"Sudah, masih perlu banyak buku yang dicari ya ?" tanya Bastian sambil mengusap kepala Aleana dengan sayang. Meskipun Bastian sudah ada Yura dihidupnya tapi dia tidak memungkiri bahwa sebernarnya dia masih menyayangi Aleana. Karena menurutnya Aleana adalah wanita yang baik yang sampai saat ini masih memiliki tempat dalam hatinya, namun karena besarnya godaan yang Yura berikan padanya sehingga membuat Bastian berpaling dan mengabaikan perasaannya yang sebenarnya. Bastian tidak menyadari bahwa sebenarnya dia hanya menjadikan Yura sebagai alat untuk kesenangannya saja. Dia hanya tau dia membutuhkan Yura untuk ada disampingnya, tanpa tau apa yang ada di dalam hatinya saat ini karena dibutakan oleh kesenangan sesaat.
"Tidak, aku sudah selesai. Hanya melihat-lihat beberapa buku yang mungkin menarik saja sambil menunggu kamu datang" jawab Aleana sambil tersenyum tulus kearah Bastian.
"Karena kamu sudah datang maka kita bisa pulang saja, kasian Yura nanti kelamaan menunggu kita" kata Aleana lagi.
"Yura ? apakah dia ikut ? kenapa aku tidak melihatnya bersama denganmu ?" tanya Bastian pura-pura tidak tau tentang adanya Yura.
"Iya, kami berencana untuk mengerjakan tugas bersama di apartementku. Kamu mau mampir atau langsung pulang kerumah ?" ucap Aleana sambil berjalan mendekat menuju tempat duduk Yura yang di ikuti oleh Bastian diampingnya.
"Aku ikut ke tempat kamu saja, lagian aku juga enggak banyak tugas, jadi bisa nemenin kamu ngerjain tugas" jawab Bastian dengan maksud yang sudah dia rencanakan.
"Baiklah, Ra ayo kita pulang aku sudah selesai mencari bukunya. Kalau Bastian ikut kita bolehkan Ra ?" tanya Aleana meminta pendapat dari Yura, yang tentu saja diiyakan oleh Yura dengan anggukan karena memang itu sudah rencana mereka.
-----[[]]-----
Sesampainya di apartement Aleana dia menyuruh mereka berdua masuk dan duduk di sofa ruang tamu. Sedangkan Aleana menuju dapur untuk membuat minum dan mengambil beberapa cemilan sebagai hidangan untuk menemani mereka nanti mengerjakan tugas. Tak lama Aleana datang ke ruang tamu dengan membawa nampan berisi minuman dan makanan.
"Cemilan dan minumannya datang" seru Aleana sambil berjalan ke arah sofa dengan senyum tulusnya.
"Wah, makasih ya Na." ucap Yura sambil menampilkan senyum lebar.
"Iya, sama-sama. Yaudah aku mau mandi dan ganti baju dulu ya, habis itu baru kita ngerjain tugasnya. Enggak apa-apakan ?" tanya Aleana kepada mereka berdua.
"oke, santai aja Na" jawab Yura
"Iya, aku juga enggak apa-apa kok. Kamu tenang aja" jawab Bastian.
"Ok, kalian ngobrol aja dulu anggap rumah sendiri ya" kata Aleana sambil berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
Meskipun tempat tinggal Aleana di apartement tapi disana memiliki 2 lantai karena apartement yang ditinggali oleh Aleana merupakan apartement elit. Namun karena kepribadian Aleana yang sederhana sehingga ruangan di apartemen tersebut hanya diisi dengan beberapa barang sederhana yang menurutnya diperlukan saja. Sebenarnya Aleana enggan menempati apartement ini karena menurutnya terlalu mewah dan mencolok tapi karena dipaksa akhirnya menyetujuinya dengan syarat semua isi perabot di dalam ruangan dia sendiri yang memilih dan akhirnya semua sepakat.
"Sayang nanti jadikan sama yang udah kita rencanakan tadi ?" tanya Yura sambil duduk dipangkuan Bastian.
"Iya sayang kamu tenang saja. Aku sudah sangat rindu sama kamu" jawab Bastian sambil mencium bibir Yura sekilas.
"Hanya kamu saja ? adik kecil kamu memang tidak rindu dengan rumahnya ?" tanya Yura dengan nada menggoda dengan tangannya yang mulai meraba-raba dada bidang Bastian.
"Sayang kamu mencoba menggodaku, hem ?" tanya Bastian yang menikmati sentuhan dari Yura.
"Ayolah sayang aku tau kamu juga menginginkannya" ucap Yura sambil memberikan kecupan-kecupan kecil pada bibir Bastian dan tangannya mulai masuk kedalam kaos untuk meraba perut sixpack milik Bastian yang banyak di dambakan oleh banyak kaum wanita.
Disaat bersamaan Aleana sudah selesai mandi dan mengganti baju bersiap untuk keluar dari kamar untuk menemui sahabat dan juga pacarnya yang sendang menunggunya di ruang tamu apartement miliknya.
Ceklek. . . . .
Suara pintu kamar terbuka menampilkan Aleana yang sudah mandi dan berganti baju mini dress dengan model sabrina berwarna peach, rambut yang di ikat gelung acak serta make up tipis menjadikan Aleana kelihatan sangat manis. Aleana mulai menuruni anak tangga dan sesampainya di bawah dia melihat Yura dan Bastian...