...Bye juga sayang, muah" sahut Bastian, yang setelah itu mematikan sambungan telepon dengan ekspresi wajah yang terkesan seperti merasa bersalah.
#Via telepon end
~~~[[]]~~~
Keesokan di pagi hari
Kring...kring...kring
Suara telepon mengusik di pagi hari ketika sepasang anak manusia yang masih terlelap tidur. Seorang pria bangun karena merasa terganggu dan mengambil ponsel untuk melihat siapa yang menghubunginya di pagi buta seperti ini.
"Halo sayang, ada apa ?" Suara serak khas bangun tidur pria tersebut terdengar oleh seseorang di seberanh telepon.
"Kamu baru bangun Tian ? apakah aku mengganggu tidurmu ?" seru Aleana karena mendengar suara Bastian seperti baru saja bangun.
"Iya, enggak pa-pa sayang. Ada apa ?" Bastian berjalan ke balkon apartementnya, agar tidak mengganggu Yura yang masih tidur.
"Emm, apa kamu hari ini ada kelas pagi ??"
"enggak ada sayang, kelas aku nanti jam 11.00. Kenapa memangnya ?"
"Oh, hari ini aku ada kelas pagi dan aku berencana mau jemput Yura kasian dia, siapa tau masih belum terlalu sehat tapi aku takut kalau kamu juga ada kelas pagi nanti kamu tiba-tiba menjeputku" Seketika Bastian pun panik setelah mendengar apa yang baru saja Aleana katakan.
"..."
"Halo, Tian, kamu mendengarkan aku kan ??" Aleana bingung karena tidak ada respon dari Bastian.
"Oh, iya sayang aku dengar. Ya udah kalau gitu kamu nanti hati-hati di jalan ya ? kalau udah sampai kampus kabari aku sayang" jawab Bastian berusaha tetap tenang setelah tersadar dari ke kagetannya tadi.
"Baiklah Tian, aku mau mandi dan siap-siap dulu kalau gitu, bye bye"
"Bye sayang"
#Via telepon end
Selesai berbicara di telepon dengan Aleana, Bastian langsung bergegas kembali masuk ke dalam kamar dengan tergesa-gesa.
"Sayang, bangun!" Bastian berusaha membangunkan Yura yang masih tidur terlelap.
"Sayang, ayo kamu harus cepat-cepat bangun dan bersiap, kalau tidak nanti kita bisa ketahuan"
"Ada apa sih sayang ? ini masih terlalu pagi dan aku juga masih sangat mengantuk" jawab Yura dengan bergumam dan mata yang masih terpejam. Sehingga dia tidak sadar akan wajah panik Bastian.
"Aleana baru saja meneleponku, dia bilang kalau kalian ada kelas pagi dan dia berniat menjemput kamu di rumah"
"Apaaa ? yang benar kamu sayang ? ini masih pagi loo, jadi jangan bercanda sayang" Yura langsung terduduk karena kaget dengan ucapan Bastian.
"Bener sayang, gak mungkin aku bohong masalah kayak gini"
"Gawat, aku harus cepat-cepat pulang" Yura dengan panik berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu langsung bersiap untuk kembali kerumahnya dengan diantar oleh Bastian karena mobil Yura masih tertinggal di apartemen Aleana kemarin.
~~~[[]]~~~
Sedangkan di tempat lain
'Hmm, sudah siap tinggal langsung berangkat aja kali ya ke rumah Yura? Biar bisa cepat tau keadaannya' monolog Aleana.
Aleana keluar dari unit apartemenya dan masuk ke lift yang akan membawanya ke parkiran basement untuk mengambil mobil milik Yura yang kemarin dia tinggalkan.
Aleana mulai membelah jalanan kota di pagi hari. Tiba-tiba ponselnya berdering, sehingga dia menepikan mobil untuk menjawab panggilan telepon.
#Via telepon
"Halo, ada apa ?" tanya Aleana kepada si penelepon di seberang.
"..."
"Apakah harus ?"
"..."
"Baik.lah, aku akan usahakan se-segera mungkin untuk kesana.
"..."
"Hmm, baik. Kamu juga jangan lupa jaga kesehatan. Sampai jumpa"
#Via telepon end.
Setelah selesai menerima telepon Aleana kembali menjalankan mobilnya menuju rumah Yura.