..."Hmm, baik. Kamu juga jangan lupa jaga kesehatan. Sampai jumpa"
#Via telepon end.
Setelah selesai menerima telepon Aleana kembali menjalankan mobilnya menuju rumah Yura.
~~~[[]]~~~
Setelah beberapa saat Aleana telah sampai di depan rumah Yura, karena semua orang di dalam rumah Yura sudah mengetahui kalau Aleana merupakan sahabat Yura, jadi ketika mobil sudah sampai di depan gerbang satpam langsung membukakan pintu dan Aleana mengendarai mobil memasuki halaman rumah Yura.
Aleana turun dari mobil dan melangkang ke depan pintu masuk rumah sembari memecet bel rumah, setelah menunggu beberapa saat pintu terbuka menampilkan wanita paruh baya dengan pakaian sederhana tersenyum melihat kedatangan Aleana yang langsung mempersilahkannya masuk.
"Yura ada-kan bik?" tanya Aleana sembari masuk menuju ruang tamu.
"Non Yura ada dikamar non, sebentar saya panggilkan" pembantu Yura segera meninggalkan Aleana untuk menuju ke lantai atas, lebih tepatnya ke kamar Yura.
Tok...tok...tok...
"Non, di bawah ada nona Aleana mencari non Yura"
"Hmm, iya bik sebentar lagi aku akan turun"
"Baiklah non, kalau begitu saya permisi dulu"
'Untung saja aku bisa sampai disini sebelum Aleana datang, kalau enggak bisa berantakan semuanya' gumam Yura yang masih mengatur nafas karena sebenarnya Yura juga baru tiba dirumah, hanya saja dia sampai lebih cepat 10 menit dari pada Aleana.
Yura dengan cepat merapikan pakaian dan make upnya dan bergegas ke menuruni anak tangga menuju ke ruang tamu untuk menemui Aleana.
"Maaf udah buat kamu harus menunggu lama ya Na" sesal Yura berpura-pura.
"Gak pa-pa kok Ra, lagian salah aku juga mau kesini enggak hubungi kamu dulu" senyum tipis terlihat di wajah cantik Aleana. "Hari ini kita ada kelas pagi, kamu udah enakkan apa belum Ra ? Kalau belum nanti aku ijinkan aja"
"Aku udah baikan kok Na, ini aku juga udah siap mau berangkat ke kampus" Yura meyakinkan Aleana kalau dia sudah tidak apa-apa, yang memang sebenarnya dari awak Yura tidak kenapa-kenapa.
"Baiklah kalau gitu, oh ya ngomong-ngomong kok rumah kamu sepi ? om sama tante kemana ?"
"Mama sama papa lagi keluar kota ada janji sama klien, sekalian katanya mau mampir kerumah sepupu aku" jelas Yura. "Yaudah yuk kita berangkat aja, dari pada nanti kita telat"
"Oke, aku aja yang bawa mobil, kamu-kan baru aja sembuh dan tugas kamu udah aku selesaikan" ucap Aleana kepada Yura ketika mereka berjalan beriringan menuju mobil.
"Makasih banget ya Na, kamu udah mau bantu aku kerjain tugas. Aku gak tau kalau enggak ada kamu bakal gimana. Apalagi kamu tau sendiri gimana sama pak Okta" ucap Yura sambil masuk mobil dan memasang sabuk pengaman.
"Sama-sama Ra, kamu kayak sama siapa aja. Aku tulus kok bantuin kamu, lagian kamu-kan sabahat aku" senyum tulus terlihat di wajah Aleana ketika dia menghadap ke arah Yura sambil memasang sabuk pengaman dan mulai menjalankan mobil menuju kampus.
Setelah hampir 20 menit mereka mengendarai mobil, akhirnya mereka sampai di kampus. Mobil mereka mulai memasuki gerbang kampus.
"Eh Na aku mau ke toilet udah kebelet dari tadi" mendengar ucapan Yura, Aleana menghentikan mobilnya di depan lobi kampus.
"Yaudah sana kamu ke toilet dulu, biar aku parkir mobilnya sendiri aja gak apa-apa"
"Oke, makasih Na. Aku duluan nanti kita ketemu di kantin ya ?" Yura segera turun dari mobil, yang tanpa dia sadari ponselnya tertinggal di dashboard mobil karena dia tadi turun dari mobil dengan tergesa-gesa.
Ketika Aleana selesai memarkirkan mobil, dia melepas sabuk pengaman dan mengambil tasnya yang tadi dia taruh disamping. Namun, saat hendak membuka pintu mobil tiba-tiba dia mendengar bunyi ponsel dari dalam mobil yang dia yakini itu bukan nada dering ponselnya, lantas dia menoleh ke ara sumber suara.
Kring...kring...kring
'Sepertinya itu ponsel Yura, pasti dia lupa membawa ponselnya karena dia tadi tergesa-gesa turun untuk ke toilet' gumam Aleana pelan.
Tanpa Aleana ketahui di ponsel Yura menampilkan tulisan "SAYANG" pada nama si penelepon, yang tak lain adalah nama Bastian yang dia berikan nama tersebut pada ponselnya.