...
"Tumben cep.." ucapan Aleana berhenti, tubuhnya menegang dan matanya membulat karena terkejut saat mengetahui orang yang tengah berdiri di depan pintu apartemennya.
"Selamat pagi nona Aleana"
"Ah, iya selamat pagi asisten Yohan" balas Aleana.
Sedangkan Darel masih diam mengamati penampilan Aleana, sadar akan dirinya yang sedang diamati, Aleana menundukkan kepalanya untuk melihat pakaiannya dan pipinya bersemu merah karena malu.
'B*d*h banget sih, kenapa tadi nggak ganti baju dulu' batin Aleana.
Melihat Aleana yang masih menundukkan kepala dan terlihat bahwa telinganya berwarna merah, Darel sadar apa yang terjadi pada wanita ini.
"Tolong kamu belikan sarapan" perintah Darel pada Yohan tanpa menengok kearah Yohan berada.
Sadar akan maksud tuannya, Yohan dengan sigap langsung pergi dari sana.
'Semoga saja tuan tidak mengirimku ke Afrika, memang benar emosi orang yang sedang jatuh cinta bisa sangat menakutkan' Batin Yohan bergidik ngeri.