Adhi menatap ujung sepatunya demi membunuh waktu. Menyandarkan punggung ke dinding di belakangnya, kedua lengan dilipat di depan dada, raut rupawan yang terlihat cuek tapi dingin, benar-benar membuat para wanita yang menuju atau dari kamar mandi perempuan menoleh dua kali untuk menatapnya. Dia seperti punya magnet di mata kaum hawa. Badan tinggi tegap, pakaian mahal, wajah rupawan, dan kharismatik, memang gadis mana yang tahan untuk tidak menatapnya?
Risih karena merasa diperhatikan, Adhi pun meninggalkan tempat itu dan berkeliling sebentar. Menunggu Regina keramas, Adhi yakin sekali itu tidak akan sebentar.