"Karena kita bukan jomblo dan akan menikah. Aku boleh tanyakan sesuatu?" Regina tampak menimbang sebelum akhirnya mengangguk.
"Bagian bermesraannya, boleh aku cicil sedikit demi sedikit mulai sekarang?" tanya Adhi menatap Regina intens.
"Bagaimana maksudmu?"
"Kuambil jatah itu sebagian. Toh, kita sudah nyaris menikah, bukan?" tanya Adhi yang dibalas tatapan tajam wanita itu.
"Pikirmu aku ini mudah dibunjuk, ya?"
"Memang tidak?" tanya Adhi balik yang langsung dibalas decakan sebal.
"Terserahlah!"
Adhi menyadari kalau apa yang dia tanyakan adalah hal bodoh nan gila. Ya, salahkan sepasang suami istri yang terus bermesraan di belakang sana. Salahkan juga hormon yang entah mengapa kali ini sulit sekali dikendalikan. Dan salah juga Regina yang kali ini terlihat cantik padahal dengan riasan sangat natural seperti ini.