Happy reading
*****
"Sudah ada polisi yang mengurusnya. Kenapa kau repot repot untuk melakukannya?"
Aldrich bersedekap. "Kau pikir polisi akan segera menemukan siapa pelakunya? Aku sangat tidak yakin akal hal itu."
"Apa, maksudmu?"
"Aku mencurigai seseorang yang memiliki pengaruh yang besar. Aku yakin dia lah dalangnya."
"Maksudnya, kakekmu?"
"Perlu kuingatkan berapa kali? Dia bukan kakekku dan tidak akan pernah menjadi kakekku!"
Setelahnya, suasana tampak hening. Aretha terus memikirkan perkataan Aldrich barusan. Bukan tidak mungkin kalau Albert lah pelakunya. Pria itu bisa melakukan apa pun. Mencelakai orang lain merupakan hal bisa bagi Albert.
Kini, Aretha bingung harus berbuat apa. Pikiran untuk menerima tawan Albert seakan menjadi air segar di tengah panasnya gurun. Namun, tidak ada jaminan kalau Albert akan benar benar menepati janjinya. Pria itu bahkan sudah membenci Aretha beserta keluarganya.