Nicko tertegun. Tubuhnya membeku melihat wanita yang pernah mengisi hatinya selama kepergian Karla.
Mariana di posisinya menatap datar lelaki itu. Bola matanya lantas bergeser ke arah Karla di meja kasir. Kembali menatap Nicko yang masih bengong, lalu dia beranjak pergi, keluar dari kafe dan bakeri itu. Dia buru-buru masuk ke mobil. Mengembuskan napas perlahan, dia pun memutuskan menyalakan mesin mobil.
Sementara di dalam kafe Nicko terkesiap. Tersadar dari kebekuannya. Tatapnya spontan tertuju ke arah luar kafe, lalu tungkainya segera melangkah keluar meninggalkan Karla yang masih sibuk di depan meja kasir.
Kepalanya celingukan begitu berada di luar kafe. Dan, tidak lama city car milik Mariana pun melintas, melewati dirinya begitu saja yang berdiri di depan kafe. Nicko terus memandang hingga mobil itu keluar dari area parkir dan menghilang di telan jalanan yang ramai.
"Nick?"