Glenca mengumpat dalam hati beberapa kali. Seumur hidup dia belum pernah merasakan malu seperti ini. Ya Tuhan, rasanya dia tidak berani melihat wajah Axel. Karena wajahnya sendiri pasti sudah mirip kepiting rebus. Dia segera memalingkan wajah.
Axel berdeham sesaat, agak salah tingkah. "Kamu habis mandi? Kan lagi demam," tanya Axel dengan wajah yang dia buat sedatar mungkin. Dia berusaha untuk tidak mempedulikan nalurinya sebagai lelaki saat melihat tubuh Glenca yang tanpa berbalut sehelai benang pun.
Salahnya juga dia tidak mengetuk pintu terlebih dulu. Dia pikir Glenca masih tiduran seperti saat dia tinggal.
"Aku cuma ingin ganti baju dan buang air."
Axel mengangguk canggung. "O-oke, ganti pakaianmu lalu keluar makan bubur dan minum obat."