Mengabaikan keberadaan Axel di unitnya, Glenca bergerak masuk ke kamar. Jujur, dia agak terganggu dengan kehadiran lelaki itu. Apa lagi sekarang lelaki itu mengaku dirinya sudah bercerai dengan istrinya. Glenca berdecih.
"Peduli apa," gumamnya seraya menaruh tas di atas nakas. Beranjak duduk di pinggiran tempat tidur, dia memijat - mijat bahunya yang pegal. Sekarang ini dia gampang sekali capek kalau bekerja. Apa mungkin karena faktor umur yang sudah kepala empat?
Dia membuang napas kasar. Prihatin dengan diri sendiri karena di usianya yang seharusnya sudah memiliki anak dan hidup bahagia dengan keluarga, dia malah masih sendiri. Beruntung Glenca selama ini tinggal di luar negeri. Dia tidak terlalu memusingkan apa kata orang khususnya tentang dirinya yang belum menikah. Jadi, dia tidak perlu menyiapkan telinga karena mendengar omongan-omongan tetangga yang bisa bikin gendang telinga pecah seperti di negeri tercintanya ini.