Hari ini adalah pementasan teater terakhirku berserta anggota teater lainnya.
Tepatnya disabtu sore yang indah ini..
Karena seharian ini cuaca begitu cerahnya tidak seperti hari kemarin.
Seperti biasa selama pementasan teater ini , aku berangkat kegedung kesenian selalu bareng bersama teman teman teaterku. Gunturpun mengerti ia tak memaksa untuk mengantarkan aku.
Meski awalnya guntur meneleponku menawarkan diri untuk mengantarku.
Aku bilang padanya kamu boleh jemput aku sepulang pementasan ini.
Gunturpun mengiyakannya..
Jadi nanti pulang pementasan aku sudah ada janji dengan guntur.
Pementasan terakhir ini dibuka untuk umum juga untuk undangan fktgw ( forum komunikasi teater alias untuk para anggota senior terdahulu yang tergabung dieskul teater atau alumni teater sekolahku ) beserta beberapa undangan perwakilan teater dari eskul teater disekolah sekolah smk atau sma dikotaku.
Dan tak ku sangka aku melihat bima ikut menonton pementasanku.
Bima memang sudah tahu pementasan teaterku sedang berlangsung digedung kesenian dari beberapa hari sebelum pementasan.
Dan bimapun ingin menontonnya dihari pertama pembukaan pementasan, namun aku menjelaskan belum bisa ditonton untuk umum karena memang pementasan teater ini adalah eskul dikhususkan untuk sekolah. Akupun berkata pada bima dia bisa menonton dihari terakhir atau hari penutupan pementasan karena dibuka untuk umum.
Dua minggu terakhir ini aku memang tak bertemu bima , namun komunikasi kita sebagai teman ya tetap berjalan.
Hanya sebatas saling tukar kabar dan berbasa basi seperti biasanya.
Sebelum pementasan dimulai ketika aku baru saja sampai bersama beberapa teman teaterku yang lain.
Bima sudah menungguku didepan gedung kesenian bersama seorang temannya.
Bima menyapaku juga mengenalkanku pada temannya.
Bima bercerita dia adalah teman dekat rumahnya.
Akupun balik menyapanya dan tersenyum pada bima. Lo kerajinan ya bim , niat banget buat nonton gua sambil tertawa pada bima. Masih ada sejam kurang lebih dari acara dimulai.
Bima menjawab ya enggak apa apa dong lebih baik gua nunggu dari pada telat..haha diiringi tawanya yang renyah. Okelah bim ucapku.
Btw makasih ya udah mau datang..
Bimapun kembali tersenyum. Enjoy ya nanti nonton pementasannya.
Gua kedalam dulu ya bim , gabung sama yang lain buat siap siap dulu.
Bimapun mengangguk , dan aku segera melangkahkan kaki kedalam gedung meninggalkan bima beserta temannya.
Pementasanpun berjalan lancar seperti hari hari kemarin dan berakhir dengan indahnya. Selesai pementasan ini aku tidak bisa langsung pulang begitu juga dengan anggota teater lainnya.
Karena memang ada silaturahmi dengan fktgw.
Bima dan temannya menungguku didepan gedung setelah pementasan selesai.
Akupun ijin sebentar keluar dari gedung untuk menemui bima.
Ternyata bima memberiku sebuah kado.
Aku mengeryitkan keningku sedikit kaget.. Hah kado ucapku ? iya ini buat lo tha, dalam rangka apa ya ini bim ? gua enggak lagi ultah loh.
Emang bukan buat kado ultah tapi kado buat selamat atas pementasan pertama lo digedung kesenian.. Ya ampun refleks jawabku. Repot repot segala lo bim. Thanks ya ! bimapun tersenyum.
Aku , bima dan temannya berbincang bincang sesaat. Setelah itu bima pamit pulang. Sebenarnya kemarin saat bima meneleponku, bima menawariku mengantar jemput kegedung kesenian.
Namun aku bilang berangkat bersama teman teman teaterku.. dan memang seperti itu selama pementasan.
Pulangnya pun sudah ada yang menjemput ucapku pada bima.
Bimapun mengerti, meski bima sempat bilang padaku " ya aku keduluan orang lain ya sudah ada yang ngajak pulang bareng " dengan nada suara bima yang tetap fresh dari sebrang telepon , saat bima meneleponku kemarin. Maka dari itu bima datang kegedung kesenian bersama temannya.
Begitu juga dengan kak akbar selalu menawari berangkat dan pulang bareng. Meski sama sama satu eskul teater , aku tetap menolak tawaran baik kak akbar.
Aku lebih memilih naik angkutan umum ( angkot ) bersama teman teman teater yang lain.
Selesai sudah acara silaturahmi fktgw.
Aku melihat Jam dipergelangan tanganku sudah jam delapan malam , akupun langsung mengabari guntur.
Memang aku bilang pada guntur belum tahu selesai pementasannya jam berapa ? karena sudah ada acara dengan fktgw.
Nanti aku kabari lagi saja saat sudah selesai. Gunturpun menunggu pesan masuk dariku dirumahnya.
Aku segera mengirimi guntur sebuah pesan , tidak lama kemudian guntur sudah membalasnya kembali.
Guntur bilang aku otw sekarang ya kesana. Sambil menunggu guntur akupun berbenah bersama anggota teater lainnya sebelum pulang.
Merapihkan dan membereskan semua properti yang ada.
Tidak lupa meremove make up diwajahku lalu mengantinya dengan tampilan wajahku yang natural seperti biasa.
Hanya sedikit aku hias wajahku, aku poles tipis tipis dengan bedakku lalu ku olesi juga lips gloss peace tipis tipis pada bibirku agar terlhat senada dengan warna thisrtku juga celana jeansku yang gelap hitam keabuan dan sepatu ketsku.
Tidak lupa aku menyisir ulang kembali rambutku dan merapihkannya dengan mengikatnya kebelakang bagai ekor kuda ( kuncir kuda ) inilah gayaku yang sangat sederhana dan simple sekali.
Ya begitulah tampilan casualku sehari hari. Sekitar lima belas menit kemudian gunturpun mengabariku ia sudah sampai dan menungguku didepan gedung kesenian. Akupun bergegas lalu pamit pada sebagian teman temanku yang masih ada digedung kesenian.
Karena sebagian anggota teater lainnya ada yang sudah pulang ketika selesai berbenah tadi.
Dan akupun menghampiri guntur yang sudah standby dimotor kesayangannya. Hmm.. wangi banget ucapku pada guntur kala aku menyapanya.
Gunturpun melemparkan senyumannya padaku. kamu juga selalu wangi tha begitu sahutnya padaku. yaya.. tapi enggak sewangi kamu yang bisa dihirup wanginya dari radius 10meter.
Aku sudah tahu pasti wangi ini adalah harum parfume kamu dengan diiringi tawaku mengodanya.
Ya itulah guntur dia selalu wangi ketika didekatku , sehingga aku tidak bisa menghirup aroma tubuhnya karena ia selalu menyemprotkan berliter liter parfume pada tubuh dan pakaiannya ( haha just kidding , dia memang selalu wangi ) berbeda dengan bima . aku bisa menghirup aroma tubuhnya yang natural.
Bimapun selalu wangi setiap didekatku namun tidak seharum wangi parfume guntur yang berlebihan.
Bahkan aku dapat menghirup aroma tubuh bima saat ia duduk disebelahku setelah bermain basket. Wangi yang alami.. Namun bukan parfume.
Sementara guntur meski telah bermain footsalpun ia tetap wangi dari harum parfumenya. Berbeda bukan ? iya mereka memang berbeda..
Dan akupun tak bisa menyama ratakan keduanya atau membandingkannya.
Mereka berbeda..
Tentu sangat berbeda.
Guntur ya guntur.
Bima ya bima.
Mereka menjadi diri mereka sendiri.
Justru itu yang aku kagumi dari keduanya dengan cara dan ciri khasnya masing masing. Karena pada dasarnya setiap manusia itu baik laki laki maupun perempuan terlahir istimewa dan memiliki keunikannya masing masing.
🌹
Guntur tidak langsung mengantarku pulang , seperti biasa kita berkeliling dulu menikmati suasana malam kota.
Apalagi ini malam minggu , lalu ia membelokan sepeda motornya kesebuah cafe dan memarkirkan motornya.
Diparkiran gunturpun menawariku makan malam disini ya tha ? aku menjawab dengan senyuman , sebenarnya aku sudah makan tadi digedung kesenian bersama anak anak teater memakan nasi kotak.
Disampinku guntur menghela nafasnya diiringi dengan raut cemberut diwajahnya lalu berhadapan denganku.
Padahal aku belum makan dari tadi sengaja nungguin kamu begitu ucapnya , eh kamunya sudah makan duluan..hmm. duh sorry ya gun aku enggak tahu, kamu sih enggak bilang. Gunturpun sejurus kemudian tersenyum padaku dan mengelus rambutku syukurlah kamu sudah makan nyi esih tapi tetap temanin aku makan ya oke?! guntur menarik tanganku. Eh..eh tunggu tunggu barusan kamu panggil aku apa ? nyi esih lagi sahutku. Iya karena kamu nyi esihku, habis kamu lucu banget sih dengan tetap menarik tanganku lebih tepatnya menggenggam jemariku.
Kita berduapun berjalan memasuki cafe , Dan disini sudah aku mendaratkan tubuhku duduk disebuah cafe bersamanya.
Seolah guntur sudah tahu apa yang aku suka, diapun memesankan roti bakar cokelat keju dua dan dua gelas cokelat panas.
Kesukaan kamukan ? terus kamu ikutan pesan roti bakar sama cokelat panas juga sahutku padanya.
Gunturpun tersenyum dan menimpali apapun yang kamu suka akupun menyukainya. Tuhkan ih dasar gombal banget ya ledekku. Kitapun tertawa bersama.
Ya inilah malam mingguku dengannya kali ini duduk disebuah cafe kota dan seperti biasa selalu berbagi cerita berdua membahas apapun itu tentangnya dan juga tentangku tentunya lagi tentang kita.
Malam minggu yang biasa sekali seperti kebanyakan remaja pada umumnya.
Namun menurutku ini semua terlihat indah. Karena bagiku tak peduli dimana dan kemanapun tujuannya yang penting bersama dengan siapanya kita disana ? itulah moment yang terpenting sehingga menjadi kesan tersendiri juga bermakna untuk kita.
Dan guntur adalah orang itu yang berhasil memberi kesan tersendiri bagiku..
Laki laki sederhana yang selalu ingin tampak sempurna didepanku.
Sebenarnya tanpa pergi kemana manapun hanya sekedar berkeliling memutari kota bersama dengannya saja itu sudah cukup membuatku bahagia. sederhana sekali, sesederhana caraku mencintainya dan memang sangat sederhana.
•~•~•~•~•~•~•~•~
Dikosan,,
Mendarat sudah kini aku ditempat tidurku setelah mandi dan berbenah diri.
Malam ini malam minggu yang begitu indah gumaku dalam hati.
Dikamar kosan tak ada siapapun.
Hanya aku sendiri, alil dan risye sudah pulang dari tadi namun mereka sedang asik menonton tv diruang tv.
Sementara dera belum pulang biasa masih latihan band dengan squad band.
Sudah pukul setengah sepuluh malam, ketika ku melirik jam dinding kamarku.
Tidak lama ponselku kembali berdering tentu saja dari guntur.
Padahal baru saja kita bertemu tadi.
Belum ada dua jam kita berpisah , dia sudah meneleponku lagi akupun tersenyum karenanya..
Berteleponan sudah aku dengannya disebrang telepon aku mendengarnya bernyanyi untukku.
Dia menyanyikan sebuah lagu dari vagetoz " kehadiranmu " sebuah lagu yang dia khususkan untukku ucapnya.
Diapun bertanya gimana suaraku tha ? aku tertawa dibalik teleponku.
Bagus juga suara kamu sahutku.
Baru kali ini aku dengar kamu nyanyi, jadi malu katanya padaku.
kamukan sudah enggak latihan teater btw besok kamu sibuk enggak tha ? kenapa memangnya gun ? tanyaku balik padanya. Kalau kamu enggak ada acara dihari minggu besok aku mau ajak kamu boleh ya, hmm jawabku padanya kemana nih ? ada deh pokonya begitu guntur menjawabnya kembali. Yasudah kalau kamu enggak mau kasih tahu sama aku gun, aku enggak mau ikut ah godaku padanya.
Gunturpun sedikit memaksa padaku pokoknya besok kamu harus ikut ya titik.
Ih kok maksa sih ucapku namun aku senang mendengarnya.
Harus pokonya enggak ada penolakan oke nyi esih.
Btw enggak kerasa sudah jam sepuluh malam saja nih setengah jam kita nelepon serasa semenit ya.
Duh mulai deh jurus terjitu gombalan kamunya keluar godaku kembali padanya. Udah malam nyi esih tidur dulu sana.
Tuhkan kamu ngeledek aku lagi deh mulai ah.. kita berduapun tertawa.
Besok jangan lupa ya jam sepuluh pagi aku jemput oke nyi esih.
Met malam ya have nice dream begitu ucapnya padaku.
kamu juga tidur ya gun, good night..nice dream to. Bye gun, klik akupun mematikan teleponnya.
🌹
Namun sebelum tidur aku teringat sesuatu, akupun meraih tasku yang tergeletak diatas meja belajarku lalu aku membuka tasku. Kutemukan sebuah kado dari bima yang dia beri padaku tadi digedung kesenian.
Kubuka sudah kado itu ternyata sebuah jam tangan kulit berwarna soft pink. Kado yang lucu pikirku, bagus juga seleranya.
Akupun seketika teringat bima, katanya dia enggak bisa cari kado buat perempuan ? ini buktinya apa, bima memberiku kado sebuah jam tangan cantik.
Dasar bima ada ada saja ulahnya. Refleks seketika akupun meraih ponselku dan mengirim sms ucapan terimakasihku pada bima.
Tak lama bimapun sudah membalas pesanku. Akhirnya ada sms juga dari okta begitu pesannya, kirain gua dilupain karena lagi asik jalan malam mingguan sama seseorang. Akupun tertawa membaca smsnya bima. Dasar sibima ini gua smsnya apa ? bahasnya apa?..haha. padahalkan aku Cuma sms dia bilang makasih buat kadonya.
Akupun tak membalas pesannya bima dan berniat untuk tidur.
Tak kusangka bimapun tiba tiba meneleponku, akupun meraih ponselku dan menjawab teleponnya.
Kenapa bim, gua mau tidur nih ucapku. oh lo udah ngantuk ya tha ? baru juga jam setengah sebelas malam minggu ini okta diiringi tawanya.
Ya lagian lo aneh deh bim, gua sms apa ?bahasnya apa ? huh gerutuku pada bima.
" Dan dalam hatinya bima berkata andai lo paham okta, maksud gua bilang gitu karena gua suka sama lo. Lo benar benar enggak peka sama perhatian dan perasaan gua.. "
Bim ? bim ? loh kok lo malah diam sih, bimapun tersadar dari renungan singkatnya dan kembali membuka suaranya pada okta. Bersamaan tawanya seperti biasa.
Btw lo suka tha sama jamnya ? suka bim jawab okta , itu lo bisa cari kado buat cewek hayo candaku pada bima dan blablabla.. Akhirnya tanpa terasa aku dan bima asik ngobrol berdua hingga larut malam ditelepon membahas hal hal absurd yang memang tak jelas kemana arahnya. Namun satu hal yang aku sadari bima selalu mampu membuatku tertawa karenanya.
🌷🌷🌷