Chereads / Asmara / Chapter 32 - Bab 31

Chapter 32 - Bab 31

Akupun melangkahkan kaki kedalam kosan, ternyata sahabat sahabatku tak ada dikosan. Hanya ada beberapa adek kelas anak sma delapan ( kelas sepuluh ) yang memang mengekos juga dirumah ini mereka sedang diruang tv dan menonton tv.

Akupun berbasa basi sesaat dengan mereka. Lalu menuju kamarku.

Kamar kosanku kosong, sahabat sahabatku sedang keluar semua alil, dera dan risye. malam minggu biasa pasti jalan dengan teman dekat laki laki masing masing.

Aku merebahkan tubuhku diatas tempat tidur, perasaan aduk itu masih terasa dan akupun tersenyum sendiri mengingat hal tadi yang dilakukan guntur padaku.

Seketika pipiku memerah dan akupun tersipu malu sendirian didalam kamarku.

Aku melirik jam didinding kamarku hampir jam delapan malam kini kurang lima menit lagi, aku mengecek ponselku belum ada pesan satupun dari guntur. hmm.. kemana sih dia sebenarnya ? hatikupun bertanya.

Akupun segera mendengarkan radio sekolah guntur seperti yang dia pinta padaku.

Aku nyalakan frekuensinya dari ponselku dengan headset ditelingaku dan akupun mulai mendengarkan siaran radio itu didalam kamarku diatas tempat tidurku.

Adiban negarapun membuka siaranya.

menit pertama, menit kedua dan menit menit berikutnya mengalun lagu lagu dicinta dalam telingaku dan akhirnya sampai disesi kirim salam dan curhat.

Adiban terus berbicara aku mendengarkannya dengan santai, sejurus kemudian diselingi beberapa lagu kembali.

Kini adiban membaca kirim salam kembali untuk semua yang mendengarkan frekuensi ini.

" baik gua akan bacakan salam selanjutnya, dari seorang sahabat gua sendiri sebut saja mr.G ya apa gua sebut saja namanya ya ? kebetulan orangnya ada diruangan ini sedang duduk didepan gua, request special dari mr.G ini gua sebut saja namanya guntur ya,hehe. Kirim salam untuk pujaan hatinya disebrang sana yang juga lagi dengerin siaran ini.

Salam sayang dari guntur untuk kamu wanita special keita oktavia.

Jangan cemberut lagi ya kata guntur.

Tenang guntur ada disini enggak kemana mana.

Dan ini lagu buat kamu keita oktavia dari guntur, andra & the backbone sempurna. Selamat mendengarkan semoga kamu suka ya keita.

Lagu sempurnapun mengalun ditelingaku, aku mendengarkannya dengan perasaan mengambang dan tenggelam dengan pikiranku tentang guntur.

Kini aku mengerti tak seharusnya tadi aku cemberut pada guntur.

Ternyata ini semua dia lakukan.. ya buat aku, dia berusaha memberikan kesan indah tentangnya untukku.

Dan dia berhasil membuatnya..

Hal kecil dan sangat amat sederhana sebenarnya namun begitu membekas dalam ingatan.

Malam itu aku merasa bahagia, merasa menjadi wanita yang memang benar benar special untuknya.

Dimataku guntur terlihat romantis sekali. Caranya yang sederhana namun memberi kesan untukku.

Senyumanpun terus mengembang dibibirku. Akupun kembali mengingat kejadian tadi saat guntur mencium keningku, romansa itu kembali terekam jelas dari hati dan pikiranku. Hingga saat ini tiap kali aku mendengar lagu andra & the backbone sempurna, ( gara gara lagu ini, akupun pernah merasakan indahnya jatuh cinta. Rasa yang begitu indah buatku, rasa yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Walaupun aku pernah juga merasakan jatuh cinta dengan yang lain namun tak seindah ini rasanya.

Perasaan indah ini tak bisa kujelaskan hanya mampu dirasakan euforianya. ) entah mengapa aku selalu menganggapnya sebagai lagu cintanya untukku yang mengawali dari banyaknya lagu cinta berikutnya yang diberi dan tuju hanya untukku saat itu. ( terasa romantis bagiku untuk usia anak remaja saat itu ) Selesai siaran gunturpun meneleponku dan berkata dia baru pulang kerumah.

Guntur bertanya gimana lagunya suka enggak ? aku bilang aku suka banget.

Kami berduapun berbicara panjang lebar ditelepon hingga malam.

Bersama perasaan indah kami masing masing. ( gunturpun bercerita tentang tadi dia pergi kesekolahnya nemenin diban temannya itu siaran.

Guntur bilang padaku seandainya bisa guntur ingin mengajakku kesekolahnya saat itu, namun sayangnya disekolah guntur anak laki laki semua.

Ya karena sekolah Cuma satu sejenis. ) dan blablabla..

•~•~•~•~•~•~•~•~

Hari minggu,,

Jam sepuluh pagi hari minggu, aku tetap latihan teater seperti biasanya dan guntur mengantarku kembali kegedung kesenian. Gunturpun bercerita hari ini dia akan belajar kelempok dan sorenya akan sparing bola ( tanding bola ) mungkin menjemputnya akan sore.

Aku bilang tak apa apa.. karena hari ini digedung kesenianpun ada acara, jadi teaterku latihannya dihalaman belakang gedung kesenian dan kemungkinan akan bantu bantu untuk acara jawabku.

Aku berkata seperti itu agar guntur tak mencemaskanku bila menjemputku telat.

Aku bisa menunggu pikirku digedung kesenian.

Semua anggota teater berkumpul didepan gedung kesenian, ternyata hari minggu ini acara begitu padatnya digedung kesenian. Kak didopun selaku ketua teater berkata sepertinya hari ini kita tak bisa latihan teater seperti biasa.

Bahkan untuk dihalaman belakang gedungpun.

Karena halaman belakang gedung penuh dengan bangku bangku dan dipasangi tenda. Jadi hari ini kalian free deh, mau terus diam digedung kesenian silakan.

Mau pulang silakan..

Kak akbarpun menawariku tumpangan jika aku akan pulang dan tak ada yang menjemputku.

Namun aku sudah janjian pulang bareng puput kak, kebetulan puput membawa sepeda motornya.

Akupun berniat main kerumah puput.

Aku sengaja tak mengabari guntur karena aku tahu guntur sedang belajar kelompok.

Aku tak ingin mengganggunya.

Biarlah kukabarinya nanti sore saja, biar guntur menjemputku dirumah puput pikirku. Hampir seluruh anggota teater pulang kembali, walau ada sebagian yang masih tetap tinggal digedung kesenian.

Aku dan puputpun pamit pulang lalu melewati lapangan basket gor.

Ketika bima sedang break dan meminum air, dia melihatku kemudian berteriak memanggil namaku kencang oktaaaa.. sahutnya. Refleks puputpun memberhentikan motornya didekat pintu lapangan basket.

Bimapun menghampiri aku dan puput, mau kemana tanya ? mau pulang jawabku.

Kok pulang tha sahut bima ? akupun menjelaskan tentang teater dan blablabla.. ketika aku sedang berbicara pada bima.

Puput menerima telepon adiknya kak ramadhan masuk rumah sakit.

Puputpun bilang padaku mau kerumah sakit, gimana dong tha ? mau ikut kerumah sakit apa mau pulang ucap puput ?

Aku pulang saja deh puput.

Kamu kerumah sakit saja temani kak ramadhan.

Dia butuh kamu sekarang..

Terus kamu gimana tha ? tanya puput. Sudah enggak usah pikirin aku,

Aku pulang bisa naik angkot sendiri kok put. Yakin nih tha ? iya tenang, sudah sana pergi put dan akupun turun dari motor maticnya puput.

Udah sana put enggak usah ragu pergi saja bimapun ikut menimpali.

Biar okta nanti sama gua aja.

Gua anterin dia balik nanti, Akupun terdiam.. Serius nih? sahut puput.

Gua percayain okta sama lo deh kalau gitu nitip okta ya, anterin dia balik dengan selamat ya..

Aku duluan ya tha, puputpun menstarter motornya pamit padaku dan bima.

Bimapun menarik tanganku menuju lapangan basket.

Lo tunggu dulu dibangku penonton ya tha, bentar lagi gua juga selesai latihan basketnya. Nanti gua antar lo balik, enggak usah bim gua ngangkot aja deh.

Tadi lo enggak dengar ya tha teman lo nitipin lo sama gua. Hmm..jawabku.

Sudah jangan nolak oke sahut bima padaku diikuti tangannya yang mengelus rambutku. Duduk sana gua lanjut latihan dulu ya.

Oiya nih takut lo kangen sama ini, gua nitip ya bentar.

Bimapun memberi botol pink tupperwereku padaku.

Akupun tertawa ada ada saja lo bim. Kalau haus lo juga boleh minum kok tha oke?! Bimapun lanjut ketengah lapangan basket dan bergabung kembali dengan teman teman basketnya.

Aku menunggu bima dari kursi penonton.

Aku teringat guntur, akhirnya akupun mengetik pesan pada guntur. dan menceritakan tentang teater tak latihan hari ini.

Aku bilang pada guntur aku pulang bareng teman, kamu enggak perlu jemput aku nanti sore. Agar guntur tak mengkuatirkanku , supaya lebih fokus pada belajar kelompoknya dan sparing bolanya.

Tidak lama pesanku dibalasnya. Serius tha ? tanya guntur padaku. iya jawabku, kamu fokus belajar kelompok saja gun, kabarin kalau sudah selesai ya dan kalau nanti sparing kabari aku ya.

Yasudah kalau gitu kamu hati hati dijalannya ya tha ucap guntur.

Tak lama gunturpun mengirim mms padaku sedang belajar kelompok dirumah temannya. Tentunya dipoto dengan baju yang dia pakai tadi saat mengantarku kegedung kesenian. Akupun membalas pesannya dan berkata semangat belajar kelompoknya gun.

Yasudah sana kamu fokus dulu belajar kelompoknya.

Gunturpun membalas iya keita siapppp.

Dan akupun tak membalas pesannya lagi. Bimapun sudah menghampiriku lalu berkata asik banget yang dari tadi smsan.. gua perhatiin, sampai enggak sadar gua sudah selesai latihan.

Eh sorry bim jawabku, Jadi lo sudah selesai latihannya ? tanyaku. Sudah okta..

Bimapun duduk disebelahku dengan dipenuhi keringat ditubuhnya, aku memberikan botol minumnya, sudah kangen kangenannya sama botol kesayangan lo tha ? apaan sih bim.

Nih minum saja dulu ucapku.

Loh air minumnya enggak berkurang ? lo enggak minum tha ? gua enggak haus bim. Bimapun lanjut meminum seteguk, dua teguk, tiga teguk dan habis seketika air minum dalam botol karena kehausan.

Botolnya bocor ya ? godaku.. Iya nih bocor timpal bima.

Btw sorry ya okta kalau bau keringat, sambil mengibas ngibas kostum basketnya.

Selow kali bim. Istirahat saja dulu kalau lo masih capek mah sahutku.

Sepuluh menit kemudian bimapun mengajak ku keparkiran tentunya setelah bima bersiap siap merapihkan perlengkapan basketnya. Mendarat sudah kini aku dijok belakang motornya bima.

Diperjalanan bimapun bilang padaku balik kerumah gua dulu ya tha ? gua mandi dulu baru anterin lo balik oke..!

Jadi kerumah lo dulu nih bim ? tanyaku. Iya jawabnya, tanpa mendengar persetujuanku bimapun membawaku kerumahnya lagi.

Turun dari motor bima didepan rumahnya, bimapun berkata nadia pasti senang lihat lo main kesini lagi tha.

Akupun tersenyum dan teringat nadia.

Ayok masuk okta ajak bima padaku.

Akupun duduk diruang tamu, bima berteriak memanggil nadia.

Nadia..nadia sini deh abang bawa tamu lihat sini kedepan, nadiapun menimpali. Siapa bang ? makanya sini dulu kedepan de sahut bima.

Nadiapun kedepan dan berteriak dengan wajah senangnya menyambutku, ah kak okta lalu memelukku. Nadia kangen kak okta, akhirnya main kesini lagi sambil memelukku. Nadiapun kembali kedalam dan berbicara pada mamahnya.

Ibu bimapun keruang tamu dan menyambutku. Okta apakabar ucapnya ? baik tante jawabku. Dan blablabla mengobrol bersama ibunya bima, juga ditemani nadia. Sementara bima meninggalkanku untuk mandi.

Ibu bimapun menyuguhkan segelas es jeruk dan beberapa toples cemilan padaku. dimakan ya okta, iya makasih tante..

Tante tinggal kedalam dulu ya, dan nadiapun menemaniku.

Sementara adik bima satu lagi delon namanya sedang tidak dirumah pergi main dengan teman temannya.

🌷🌷🌷