"Iya Ma, aku tidak apa-apa. Mama selesaikan dahulu pekerjaan dengan Papa."
"I Love you too Ma, salam untuk Papa."
Erlangga menatap Sky yang memandangnya tanpa ekspresi. Ada rasa senang sekaligus sedih yang bersarang secara bersamaan. Bagaimana tidak, di saat dirinya hendak meminta ijin untuk menginap di rumah Sky. Justru orang tuanya menghubungi tidak bisa menjemput malam ini. Ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Itu artinya dirinya memang tidak jauh lebih penting dibanding pekerjaan.
Paling tidak itu menurut Erlangga. Anak-anak yang masih memiliki sikap cemburu yang menumpuk.
"Sky Mama dan Papa tidak bisa menjemput malam ini. Ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Jadi ...."
"Jadi kau ikut kami ke mansion?" Sky melanjutkan perkataan Erlangga yang terputus.
"Ya. Aku akan bilang dengan Tante dan Om dahulu."
Erlangga mengambil tongkat dan mulai berjalan ke luar kamar. Seingatnya Bara tadi berada di ruang tengah. Paling tidak dia harus meminta ijin padanya terlebih dahulu.
