Pagi ini merupakan hal yang paling menggemparkan di vila Sande. Bagaimana tidak, kehadiran Leenard benar-benar tidak ada yang menduga.
"Paman?"
"Ah benar ternyata kau di sini. Aku mencari alamat ini begitu lama. Kenapa kau tidak menjawab pesanku sih hah!"
Bara menatap ke arah pelayan. Pasti mereka yang mengatakan jika Bara tinggal di sini.
"Kalian sedang apa? Sana pergi!"
Dua orang pelayan tadi langsung buru-buru bergegas.
"Mereka yang memberi tahu Paman?" tembak Bara langsung.
"Ah kau jangan seperti itu. Itu juga kan karena kau tidak menjawab telepon dari Paman," ucap Leenard santai.
"Ck. Memangnya kenapa aku harus menjawab telepon dari Paman. Memangnya harus sekali apa?" ucap Bara yang merasa kesal dengan Pamannya ini.
"Ya tidak harus. Tapi kan kau tahu kalau menjawab telepon itu bentuk kesopanan. Lagian kau kenapa sih tidak mau menjawab telepon Paman hah. Sebegitu kesalnya kau terhadap Paman kau ini? Masa menerima panggilan telepon saja malas."