"Apa sih yang kamu harapin dari perempuan muslim itu Gamma?" tanya Jesper yang sekarang udah melepas kacamata yang bertengger di hidung mancungnya, "Papa tanya sama kamu, apa yang kamu harapin dari perempuan muslim itu. Kamu berharap dia juga suka sama kamu?"
Gamma diem.
"Atau kamu berharap bisa pacaran sama dia?"
Gamma diem lagi.
"Mungkin dia juga bisa suka sama kamu dan kalian juga bisa aja pacaran."
Gamma mengangkat wajahnya menatap sang papa.
"Pacaran bisa aja lanjut ke pernikahan dan pacaran juga bisa putus ditengah jalan. Papa yakin kalian bakal ada dipilihan nomer dua."
"Kenapa. Karna kalian itu berbeda Gamma, enggak usah dijelasin kamu juga pasti udah tau sendiri apa maksud dari omongan papa ini." Ujar Jesper, "Perbedaan kalian bukan karna derajat keluarga atau semacamnya, tapi keyakinan kalianlah yang berbeda Gamma. Kalian enggak mungkin bisa bersatu karna perbedaan itu jadi sadarlah sebelum mencintai perempuan itu terlalu dalam."
