"Eh iya ngomong-ngomong ini si Raden mana kok batang hidungnya nggak keliatan dari tadi?"
"Dia mah hari ini ijin, kata bundanya sih sakit-"
"Bundanya nitip suratnya ke elo?" tanya Gamma.
"Enggak sih, bundanya Raden tadi dateng ke rumahnya Raina buat nitip surat ijinnya Raden. Elo gimana sih, kan gue sama Raden beda Fakultas ngapain dia nitip surat ke gue."
Cashel nepuk keningnya lagi, "Ya Tuhan, kenapa gue bisa mendadak pikun gini sih. Tadi gue lupa kalau jaman sekarang udah canggih dan sekarang gue lupa kalau elo sama Raden beda Fakultas abis ini gue bakalan lupa apaan lagi ya."
"Lupa kalau sekarang elo injek kaki gue yang terbungkus sepatu mahal." Celetuk Gamma.
Soalnya cowok itu nggak asal nyeletuk gitu aja, kakinya Cashel emang beneran lagi nginjek kakinya Gamma.
Setelah sadar kalau dari tadi dia nginjek sepatunya Gamma, Cashel pun langsung mindahin kakinya terus nyengir kuda, "Sorry, gue nggak tau kalau dari tadi nginjek sepatu lo."
"Dasar, masih muda udah pikun."