Saat Kaylee hampir mencapai perpustakaan kampus, seseorang yang memanggil namanya membuatnya menunda keinginannya menemukan buku sekali lagi tertunda.
Mengapa dia merasa hari ini sangat sulit sekali untuk pergi ke perpustakaan? Salahkan penulisnya.
Author: Kok aku lagi? T.T
Lalu siapa yang salah?
Tepat ketika Kaylee baru saja keluar dari kelasnya, salah satu temannya mengundangnya untuk pergi ke gedung jurusan seni tari yang bersebelahan dengan gedung modern music.
Temannya jatuh cinta dengan salah satu penari hip-hop di kelas penari. Namun karena tidak berani mendekatinya, anak itu sering meminta Kaylee untuk menemaninya.
Setelah puas melihat penampilan tarian gadis impian temannya itu menari dengan begitu lihai, temannya baru membiarkannya pergi. Kaylee melanjutkan langkahnya ke perpustakaan dengan antusias sambil memikirkan buku apa saja yang akan dipilihnya.
Sayangnya, seorang gadis remaja menghentikannya dan memintanya untuk mengajar gitarnya. Setelah membuat janji untuk memberikan les privat gratis, Kaylee kembali melanjutkan kunjungannya ke perpustakaan.
Sekarang dia hanya perlu mengulurkan tangannya dan melangkah melalui pintu perpustakaan… tapi dia harus membatalkannya karena seseorang memanggil namanya lagi.
Kaylee merasa seperti berada dalam perjalanan yang sangat dekat tetapi merasa sangat jauh karena harus berhenti di sana-sini. Dia tidak punya siapa-siapa selain penulis yang harus disalahkan.
Penulis: T.T
Hhhh… Kaylee hanya bisa mendesah pasrah lalu menatap seorang gadis remaja yang merupakan salah satu siswa kelas menyanyi.
"Ya bisa saya bantu?"
"Mister Black mencarimu sedari tadi."
"…" Kaylee tidak terlalu terkejut mendengarnya.
Sejak memasuki hari pertamanya di kampus ini, salah satu dosen di kampus ini memanggilnya ke kantornya. Dan orang itu tidak lain adalah Mister Declan Black!
Apakah pria itu tahu penyamarannya? Apakah pria itu mencurigainya? Apa yang harus dia lakukan jika Declan memang mengetahui penyamarannya?
Kaylee tidak ingin mengambil risiko, dan dia berusaha sekuat tenaga untuk menghindari pria itu. Lagipula, Declan Black bukanlah orang yang mengajar mata pelajaran di kelasnya, jadi dia cukup yakin Kaylee tidak perlu bertemu dengannya.
Dia selalu mencari cara untuk menghindari panggilan Mister Black dan berhasil menemukan alasan yang tepat untuk tidak melihatnya. Dia bahkan sering bersembunyi di atap di mana tidak ada yang bisa menemukannya, dia juga tidak akan bertemu pria itu secara tidak sengaja.
Ketika mengetahui bahwa Mister Black mengambil cuti karena menjalankan perusahaan keluarga di luar kota, Kaylee menghela nafas lega dan dapat berkeliaran di sekitar kampus dengan bebas tanpa perlu berhati-hati agar tidak bertemu dengan pria tersebut.
Setelah dua bulan tidak mendengar kabar dari pria itu, Kaylee mengira Declan sudah menyerah untuk bertemu dengannya. Tapi ternyata… pria itu mencarinya begitu dia kembali mengajar di kampus?
Apa yang diinginkan pria itu darinya? Mungkinkah dia memperhatikan penyamarannya?
Lalu apa yang harus dia lakukan?
"Nick, kudengar Mister Black mencarimu selama berhari-hari di awal semester, benarkah itu?"
"Aku rasa begitu."
"Apakah kamu melakukan sesuatu yang salah?"
"Kurasa tidak. Kenapa?"
"Ah, begitu. Kalau begitu, sebaiknya kamu berhati-hati dengannya. Sepertinya kamu adalah targetnya kali ini."
"Apakah aku ingin tahu apa artinya itu?"
Gadis itu berbelok ke kiri dan ke kanan untuk memastikan tidak ada yang mendengar percakapan mereka. Setelah memastikan tidak ada orang di koridor area perpustakaan, gadis itu mendekat ke telinga Kaylee untuk membisikkan sesuatu yang rahasia.
Kaylee merasa geli karena ini pertama kalinya seseorang berbisik langsung di depan telinganya. Embusan nafas gadis yang membentur pipinya membuatnya ingin beranjak pergi, dan suara yang berbisik sangat pelan dan menyerang lubang telinganya membuat Kaylee tiba-tiba ingin tertawa seolah ada yang menggelitik tubuhnya.
Meskipun seluruh inci tubuhnya ingin mengelak, Kaylee bertahan dan mendengarkan bisikan gadis itu dengan seksama.
Saat gadis itu menyelesaikan kalimatnya, mata Kaylee membelalak seolah-olah hendak keluar dari tempatnya.
"APA?! Mister Black adalah gay!?"
"Ssst!" Gadis itu segera membungkam Kaylee dengan meletakkan jari telunjuknya ke bibirnya. "Jangan terlalu keras."
"Kenapa kau bisa berpikir seperti itu?" Menurutnya, Kaylee sama sekali tidak bisa mempercayai fakta tersebut karena pria yang datang berkunjung ke rumahnya beberapa bulan lalu tidak menunjukkan kesan sebagai seorang pria penyuka sesama jenis.
"Semua orang juga tahu tentang ini. Mister Declan selalu bersikap jahat dan pelit memberi nilai bagus pada mahasiswa perempuan tapi sangat baik pada mahasiswa laki-laki. Dia sangat pilih kasih bila menyangkut gender murid yang berada di bawah bimbingannya."
"…"
"Ada banyak korban, dan anehnya, semua teman laki-laki kita mencari cara untuk memenangkan hati Tuan Black. Jika kau bisa memenangkan hatinya, dia akan memberimu jalan pintas gratis untuk lulus dari kampus ini."
"Tidak mungkin. Dia tidak memiliki kekuasaan atas kampus ini."
"Dia memilikinya. Dia adalah dermawan terbesar di kampus ini."
"…"
"Aku tidak tahu apakah kau beruntung atau tidak. Jika kamu adalah murid favoritnya sekarang, kehidupan kampusmu akan berjalan lancar. Tapi…"
"Tapi apa?"
"Kau akan diajak tidur bersama setiap akhir semester."
"…" OMG! Bagaimana mungkin pemilik kampus ini membiarkan pria seperti Declan mengajar di tempat ini?!
"Aku bisa mengerti perasaanmu. Aku akan membantumu kali ini dan memberi tahu beliau bahwa kau memiliki tugas penting dari dosenmu. Tapi aku tidak dapat membantumu untuk kedua kalinya. Sangat sulit menipunya dengan menggunakan alasan yang sama."
Kaylee tidak berkomentar dan membiarkan gadis itu meninggalkannya. Dia bahkan tidak tertarik pergi ke perpustakaan untuk mencari buku yang diinginkannya.
Benarkah Mister Declan Black itu gay? Apakah pria itu mencoba menemukannya bukan karena pria itu curiga dengan penyamarannya, tetapi karena Declan menyukainya sebagai seorang pria?
Kaylee terlalu terkejut sampai dia tidak tahu lagi apa yang bisa dia katakan. Dia tidak bisa berkata-kata, dan sepertinya kehidupan kampusnya tidak akan sedamai yang dia kira.
Kehidupan kampus seperti apa yang akan dia jalani jika dia harus berhadapan dengan Declan Black sebagai Nicholas Larson?