Chereads / Lelaki Jenius Itu Ternyata Cewek!? / Chapter 18 - Bab 18 Kebiasaan Yang Sama

Chapter 18 - Bab 18 Kebiasaan Yang Sama

Ajang kompetisi babak pertama berjalan dengan baik. Dari sekitar lima puluh kontestan, hanya dua belas kontestan yang lolos ke babak berikutnya. Salah satunya adalah Alicia Johnson, gadis muda yang telah mengungkapkan perasaannya kepada 'Nick.'

Awalnya, Kaylee berharap Alicia tidak sehebat yang dia kira dan akan gugur di ronde pertama. Siapa sangka, ternyata gadis ini paling bersinar di antara kontestan lainnya.

Tanpa memprioritaskan kepentingannya, Kaylee tetap menilai penampilan Alicia secara profesional dan rasional. Dia selalu tidak mencampurkan masalah pribadi dan melakukan pekerjaannya dengan serius.

Tetapi ketika sampai pada waktu istirahat, di mana semua juri diberikan sebuah waktu istirahat, barulah Kaylee merasa panik dan gelisah.

"Wendy, apa yang harus kulakukan? Kalau gadis itu benar-benar menang…"

"Hei, tenang saja. Lagu selanjutnya tidak akan semudah sebelumnya. Kita masih punya kesempatan. Tapi, harus kuakui, gadis itu mengingatkanku akan dirimu."

"Aku?"

"Apa kau ingat saat pertama kali mengikuti kejuaraan piano internasional? Kaulah yang paling bersinar di antara kontestan lainnya."

"Yah, kupikir dia akan menjadi pianis profesional yang hebat nanti."

Wendy tertawa geli. "Sekarang kau mengaguminya. Kau tidak khawatir dia akan mengejarmu ketika kalian bertemu di hari Senin."

"Apakah kau benar-benar temanku? Tolong, jangan ingatkan aku tentang itu." Kaylee menarik napas dalam-dalam dan kemudian memutuskan untuk berjalan keluar untuk mencari udara segar.

Babak berikutnya dimulai sekitar setengah jam, dan para juri memutuskan untuk mengistirahatkan mata dan otot punggung karena mereka telah duduk di posisi yang sama selama lebih dari empat jam.

Kaylee tidak meninggalkan ruang istirahat karena tidak ingin dianggap tidak sopan menjelajahi kampus ini tanpa izin.

Yah, tidak masalah dia menjelajahi kampus ini karena tidak ada yang akan menghentikannya. Tapi dia tidak ingin diganggu oleh anak-anak untuk melihatnya atau Wendy.

Belum lagi Jacob sangat ingin berbicara dengan Wendy. Dia harus berhati-hati jika dia tidak ingin Jacob mengetahui bahwa dia adalah Nick.

Untungnya, Jacob mengidolakan Wendy dan bukan Roe. Jika tidak, pemuda itu akan curiga padanya.

Toh, sejak hari pertama Kaylee menginjakkan kaki di kampus ini, Jacob adalah sahabat terdekatnya. Dia takut Jacob akan melihatnya sebagai 'Nick' jika Jacob berdiri di dekatnya cukup lama.

Sementara itu, di ruangan lain, Alicia mencoba menghubungi 'Nick' dengan gelisah. Di saat yang sama, Jacob juga berusaha menelpon Nick dengan semangat. Yang satu ingin mendengar jawaban atas ungkapan cintanya sementara yang lain ingin memberi tahu Nick bahwa dia telah bertemu dengan saudara perempuannya.

Tetapi keduanya tidak dapat menghubungi Nick karena teman mereka tidak mengangkat telepon.

Yah, orang yang mereka panggil adalah Kaylee, dan saat ini, Kaylee mengaktifkan mode silent di ponselnya, jadi dia tidak akan tahu bahwa seseorang tengah menghubungi ponselnya.

"Alice, aku tidak pernah tahu kauu begitu pandai bermain piano. Kau bahkan bisa menyaingi Nick." puji salah satu temannya membuat Jacob tertarik untuk mendengarnya.

"Ah, itu benar. Aku ingat Nicholas Larson memainkan lagu Liezt saat resital terakhir. Tidak banyak orang yang sanggup menyalurkan emosi sebuah lagu seperti yang dilakukannya."

"Mengapa dia tidak ikut lomba ini? Aku yakin dia punya peluang besar untuk menang."

"Aku juga kaget. Dia jelas berbakat dan jenius dalam bermain piano, tapi kenapa dia mengambil kelas musik gitar sebagai jurusannya?"

"Hei, bukankah salah satu juri tadi adalah Wendy Larson? Bukankah itu berarti kakaknya sendiri yang akan menilai penampilannya kalau Nick ikut lomba ini?"

"Hahaha… mungkin karena itulah Nick tidak mau ikut lomba ini. Dia bahkan tidak datang ke acara ini. Mungkin dia takut pada kakaknya?"

Yang lainnya tertawa menanggapi komentar jenaka dari temannya yang sedang bergurau.

Jacob mendengarkan teman-temannya berbicara dengan penuh minat. Dia tidak pernah berpikir seperti ini sebelumnya karena pilihan Nick bukanlah urusannya.

Tetapi setelah mendengarkan pembicaraan teman-temannya, Jacob menjadi penasaran mengapa Nicholas Larson tidak mengambil kelas piano sebagai jurusannya?

Jacob pernah mendengarkan piano Nick yang dimainkan di monitor televisi karena resital diadakan di balik pintu tertutup. Meski begitu, penampilannya disiarkan di televisi agar bisa dilihat oleh calon mahasiswa lain.

Meskipun dia hanya mendengarkan permainannya sekali, Jacob langsung tahu bahwa pemuda itu adalah anak jenius. Gaya bahasa tubuhnya, ekspresi, dan jari-jarinya yang panjang menari-nari di atas tuts piano mampu mencuri nafas pendengar.

Entah kenapa, Jacob tiba-tiba merindukan sahabatnya. Meski mereka akan bertemu pada hari Senin, dia ingin berbicara dengan sahabatnya.

Sayangnya, Nick tidak mengangkat teleponnya, jadi Jacob memutuskan untuk mencari Wendy untuk menanyakan tentang saudaranya, yang belum bisa dihubungi.

Ehem… Alasan sebenarnya dia mencari Wendy adalah karena dia ingin melihat Wendy lagi.

Ketika Jacob tiba di koridor tempat para juri beristirahat, langkah kaki Jacob terhenti saat ia melihat seorang gadis berbaju pink melamun keluar jendela.

Sosoknya dari samping tampak seperti siluet gadis cantik yang mengagumi keindahan alam semesta.

Awalnya, dia tidak terlalu memperhatikan Roe karena lebih tertarik bertemu dengan Wendy. Sekarang ketika dia memandang gadis yang sepertinya tidak menyadari kehadirannya, Jacob menyadari bahwa gadis bernama Roe itu sangatlah menawan.

Pantas saja teman-temannya mengagumi Roe dan menyebut dia gadis idaman.

Tubuhnya yang mungil dan terlihat sangat rapuh membuat siapa pun ingin melindunginya. Bibir tipis dan lesung pipitnya yang selalu muncul setiap kali tersenyum gadis itu memikat hati semua pria di dunia ini.

Jacob tahu Roe adalah seorang komposer dan arranger yang cukup luar biasa di negeri ini. Bahkan namanya terkenal di benua Eropa dan pernah mengundangnya ke pesta dansa bangsawan.

Sayangnya, Roe tidak pernah menerima undangan tersebut dan memilih untuk tidak pergi ke luar negeri. Tidak ada yang tahu mengapa Roe menolak, dan mereka hanya bisa bertanya-tanya mengapa Roe melepaskan kesempatan emas ini.

Jacob menggerakkan kakinya untuk mendekati Roe, dan telinganya menangkap gumaman melodi yang sering didengarnya.

Bukankah ini…

Nick sering menggumamkan melodi ini setiap kali ia melamun tanpa disadarinya. Mengapa dia bisa mendengar melodi yang sama dari Roe? Atau apakah mungkin melodi ini sedang ngetrend tahun ini? Mengapa dia tidak pernah mendengarnya?

Langkah kaki Jacob berhenti, dan pada saat itu, dia memperhatikan gerakan kecil yang dilakukan Roe.

Roe menggerakkan jarinya ke ambang jendela seolah-olah dia sedang memainkan tuts piano. Tepat saat melihat ini, Jacob semakin mengerutkan kening.

Mengapa Roe memiliki kebiasaan yang sama dengan Nick? Dan mengapa Roe menyanyikan melodi yang sering dinyanyikan Nick?

Ketika Jacob memejamkan mata, dia bahkan merasa sedang mendengar Nick menyanyikan melodi!

Ada apa ini? Mengapa dia memikirkan Nick saat dia mendengarkan alunan melodi dari suara merdu Roe?