Tepat setelah Bara memarkirkan motornya di garasi rumah, dia berjalan masuk kedalam rumah dengan perasaan dan wajah yang terlihat sangat suntuk. Ya ampun, jujur saja yang Bara rasakan saat ini adalah kepalanya yang berdenyut, dan itu membuat dirinya merasa pusing. Dia sangat yakin, jika penyebab utamanya adalah karena dia memiliki banyak pikiran perihal permasalahan keluarganya dan juga hubungannya dengan sang kekasih.
Tas Bara sama sekali tidak dia gendong, melainkan diseret tinggal masuk ke dalam kamarnya. Tapi, baru saja dia merebahkan diri di atas ranjang, secara tiba-tiba dia mendengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya. Itu pasti ibunya yang datang mengetuk pintu kamar karena melihat dirinya yang tidak seperti biasanya. Lantas laki-laki itu membukakan pintu untuk sang ibu agar bisa masuk ke dalam kamarnya.
"Bunda,"