Chereads / Cinta Serumit Rumus (Four love)... / Chapter 24 - Chapter 24

Chapter 24 - Chapter 24

❤️❤️❤️

Revan terdiam dan merasa kaget dengan pernyataan Melisa yang mengaku mencintai orang lain disaat dirinya mengira dia lah orang yang dicintai gadis itu.

rasa sesak mulai menyeruak didalam hatinya.

Perasaannya hancur berkeping keping,setelah tau bahwa cintanya hanya bertepuk sebelah tangan pada gadis itu.

"Siapa dia mel?...siapa orang yang loe cintai?"tanya revan tatapan sendu nya.

Melisa kembali memejamkan matanya dan menghela napas berat,kali ini ia akan mengungkapkan perasaannya pada seseorang yang bahkan hal ini tidak ia ceritakan pada kirana.

Ia tidak ingin pemuda dihadapan nya ini salah paham dengan perasaan nya,dan akan terus berharap pada dirinya yang malah akan menyakiti mereka satu sama lain.

"Dia--dia--DIA AFIAN!!"tegas melisa dan langsung menunduk diam.

Napas Revan terasa tercekat dengan perasaan yang benar benar hancur.

Mengapa orang yang dicintai oleh melisa harus orang yang dibencinya.

Bagaimana melisa mencintai orang yang bahkan tidak pernah memperdulikan keberadaannya.

Dan dirinya yang selalu ada untuknya ,hanya menjadi sahabat saja.

Sungguh Revan tidak habis pikir dengan jalan pikiran dan perasaan gadis itu.

"Aku mohon van,hargai kirana..dia butuh kamu,cintai dia!..aku mohon!!"pinta melisa dan langsung pergi meninggalkan revan yang masih terdiam diruang kesehatan.

Ia tidak kuat menahan sesak didadanya,bahkan Luka diwajahnya tidak sebanding dengan rasa sakit yang tak terlihat didalam lubuk hatinya.

Setelah melisa menghilang dari ruangan,Revan mulai mengepalkan kedua tangannya dan langsung beranjak berdiri untuk meluapkan emosinya itu dengan apapun yang ada disekitarnya .

Ia mencampakkan asal kotak obat obatan yang ada dihadapannya.

Hatinya benar benar hancur saat ini,cinta nya tak terbalas dan malah dipermainkan begitu saja oleh gadis polos yang sangat ia cintai.

"Lalu bagaimana dengan perasaan gue mel,kenapa loe gak mikirin perasaan gue mel!...kenapa loe jadi egois gini mel,loe jahat mel!!"pekik revan dan membanting kursi yang ada disamping brangkas.

Brakk!!!

Ia mengacak-acak rambutnya frustasi dan berharap semua yang dialaminya barusan hanyalah mimpi buruk yang tidak akan pernah terjadi dikehidupan nyata tapi faktanya kejadian barusan nyata adanya.

***

Melisa berlari menuju taman belakang kampus,ia menangis sejadi jadinya disana, Karena dibalik semua hal yang terjadi ia juga merasakan sakit yang tiada dua nya seperti mereka.

Ia menundukkan pandangannya dan membiarkan orang lain menatapnya heran.

Lalu tiga orang gadis datang mendekatinya dengan senyum kemenangan ,siapa lagi kalau bukan geng erika.

"Upss...ada yang lagi sedih nih...cup..cupp...gimana,sakit kan!...rasain loe..makanya jadi sahabat itu jangan munafiq,sok sok baik,tapi nyakitin temen!"ketus nabila.

"Sekarang hancur kan loe..rasainn!!...makanya jangan sok kecantikan dan sok punya pahlawan...kasian banget ya kirana ,selama ini cuma dimanfaatin sama loe!"seru rasya.

"Udah udah..kalian gak kasihan apa sama dia,udah gak punya siapa siapa buat bernaung..hahahaha!!"ledek erika disertai tawa nya.

Mereka bertiga tertawa puas melihat kesengsaraan melisa,akhirnya rencana mereka untuk memecah belah kirana dan melisa berhasil.

Bahkan banyak kejadian menarik yang menambah rencana kemenangan mereka.

"Udah ...cabut yuk rik,malas banget gue dekat dekat ama orang kayak dia,polos polos iblis!!"tekan nabila.

"Capcusss..guysss....,bye cewek munafik!!"seru erika dan beranjak pergi bersama teman temannya.

Melisa semakin meledakkan tangisnya,dan merutuki dirinya yang terlihat hina.

Dirinya benar benar hancur,kehilangan sahabat seperti kirana karena keegoisannya,dan dimaki maki oleh afian,orang yang sangat ia cintai .

Mengapa dirinya Bisa sekejam itu,menciptakan kesedihan pada sahabat karib nya sendiri.

Dan cintanya,harus pupus ditengah jalan,padahal belum dimulai sama sekali .

Melisa menatap nanar langit berwarna biru,ia merasa dirinya saat ini benar benar hina dan jahat.

"Kenapa rasanya sakit bangett!"keluh melisa sambil menekan dadanya yang sesak.

Melisa terus menangis terisak isak,dan mengabaikan kelas nya yang sudah dimulai.

Hayo siapa yang ngerasain perasan melisa saat ini!😁

❤️❤️❤️