Chapter 4 - Chapter 4

๐Ÿ’™๐Ÿ’™๐Ÿ’™

"Saat rasa cinta terjalin tanpa disadari,

saat itulah hati ingin memiliki!"โค๏ธ

#(Nurfadila_chan)

...

Setelah kelas berakhir,seluruh mahasiswa dan mahasiswi berhamburan keluar ruangan ,kecuali yang memiliki kepentingan masih setia menetap disana.

Kirana dan melisa tampak tertawa barcanda sambil berjalan dikoridor kampus menuju area parkiran.

"Kamu naik apa hari ini Ra?"tanya melisa.

"Biasalah..naik ninja!"seru kirana.

Melisa menautkan sebelah alisnya dan menatap ragu perkataan kirana barusan.

"Masa sih..bukannya motor kamu disita bang kay ,gara gara kamu ketahuan balap liar waktu itu?"ledek melisa.

Kirana menghela napas dan menatap langit nanar.

"Iya Mel,gue kangen banget balap lagi!....sekarang gue naik sepeda!"jelas kirana sedih.

Melisa tersenyum dan merangkul pundak kirana.

"Ya ampun kirana winata,kapan sih kamu berubahnya jadi cewek beneran,gaya kamu udah kayak cowok tau..dari SMA dulu,hobi kamu balap,silat,basket...sekali sekali kalem gitu!"seru melisa.

Kirana menautkan sebelah alisnya dan menatap ragu kemelisa.

"Gak mau ah,ntar gue lemah kalau jadi cewek kalem!"tekan kirana.

Wajah senang melisa berubah cemberut mendengar ucapan kirana barusan yang lebih tepatnya sindiran halus.

"Kamu nyindir aku ya,cewek kalem dan lemah..ihh..kirana jahatt!"ucap melisa disamping kendaraan yang ada diparkiran dan memasang wajah cemberut.

Kirana mengeluarkan sepeda nya dan mendorongnya kearah melisa,kemudian menaikinya.

"loe naik apaan Mel!"tanya kirana.

"Naik karpet aladin,bentar lagi datang!"seru melisa masih dengan wajah cemberutnya.

"Serius juga...naik apaan sa?,mau nebeng gue gak...tapi..naik di ban..wkwkwkwkw!"ledek kirana sambil tertawa.

Melisa semakin mencebikkan bibirnya dan menatap kesal kirana.

"Hai semua,pada mau pulang ya?"tanya seorang pemuda yang tak lain adalah revan ,teman baru mereka lebih tepatnya teman melisa dan musuh kirana.

Saat itu revan keparkiran untuk mengambil motornya,tanpa sengaja ia melihat kirana dan melisa sedang bercanda diparkiran.

Revan menghampiri mereka sambil mengendarai motornya perlahan.

"Hai revan..,ia nih mau pulang!"sahut melisa yang ekspresinya berubah ramah dan senang.

Sementara kirana ,tawanya seketika berubah menjadi tatapan tajam yang siap menusuk siapa saja yang ditatapnya.

"loe naik sepeda ya, kekampus? ,emang rumah loe dekat sini?"tanya revan.

Kirana menatap horor orang yang sedang bertanya padanya,ia benar benar muak menatap wajah sial cowok yang dianggap keberuntungan oleh para mahasiswi lain.

"Emang kenapa?,mau gue naik ojek kek ,sepeda kek,ngesot kek,terbang kek,emang ada urusannya sama loe!..mau rumah gue didepan gerbangย  kampus juga ,urusannya sama loe apaan!"tekan kirana yang mulai kesal.

Revan menghela napas dan beralih menatap melisa yang sedari tadi tersenyum kikuk.

"males banget berurusan sama cewek sombong dan galak ini,mending sama temennya,cantik,baik,ramah ,pinter lagi!"batin revan.

Revan tersenyum pada melisa yang saat ini berada disampingnya.

"Kalau loe naik apaan mel?"tanya revan.

Melisa tersenyum kikuk dan menjawab gugup.

"Gu..e..Biasa naik bis sih!"seru melisa.

Revan mulai mengangguk dan melirik jam tangannya sekilas,kemudian beralih menatap melisa lagi dan mengabaikan kirana yang sudah mengantuk melihat percakapan mereka berdua.

"Bareng gue yuk!"ajak revan.

Melisa merasa kaget dan gugup diajak pulang bersama oleh Revan ,karena mereka baru saling mengenal hari ini .

"Gak usah van,kita kan beda arah!"seru melisa.

Revan tersenyum manis ,senyuman yang dapat membuat jantung siapa saja dapat berdetak dua kali lipat lebih cepat.

"Cuma beda arah ,masih sedaerah kan?"tanya revan.

Melisa menggaruk tengkuknya karena gugup,dan melirik kirana yang ada disampingnya,dan seakan memberi kode untuk meminta pendapatnya.

"Hmm...yaudah deh kalau kamu gak keberatan!"seru melisa pasrah.

Revan tersenyum dan menggeleng,melisa segera naik keatas motor revan dan tersenyum manis pada kirana.

"Ra,aku duluan ya..hati hati naik sepedanya jangan ngebut ngebut!"omel melisa.

Revan menyalakan mesin motornya dan segera meninggalkan pelataran kampus bersama melisa.

Kirana menatap kepergian dua insan tersebut ,yang satu adalah sahabatnya dan yang satu lagi musuhnya.

"Yang ada loeย  yang harus hati hati sama tuh orang Mel ,dia pembawa sial!"batin kirana.

Kirana menghela napasnya dan mulai melajukan sepedanya meninggalkan area parkiran.

Saat hendak keluar gerbang kampus kirana dihadang oleh motor Afian ,yang tak lain adalah ketua klub basket dikampus mereka ,yang sedari masuk kuliah sangat perhatian pada nya.

"Ihh....apaan sih fian,kalau gue nabrak motor loe gimana tadi!"seru kirana.

Afian tertawa mendengar ucapan kirana barusan.

"Ya ampun Ra,yang ada tuh,gue yang khawatir..sepeda nabrak motor ,ya motor lah yang menang!,gimana sih..wkwkwk!"seru afian.

Kirana cemberut dan kembali mengayuh sepedanya acuh.

"Tau ah!"pekik kirana.

Afian kembali memanggil kirana yang mulai pergi mendahuluinya.

"Tunggu Ra...emmm, ntar malam gue kerumah loe ya!"seru afian sambil melakukan motornya pelan disamping Kirana.

Kirana menghentikan sepeda nya,dan menoleh ke arah afian sambil menautkan sebelah alisnya.

"Mau ngapain loe kerumah gue!"ketus kirana.

Afian berusaha menahan tawanya melihat ekspresi kesal kirana yang tampak menggemaskan baginya.

"Mau main sama bg kay lah"alasan afian .

"Bang kay mau ngapel sama pacarnya ,ini kan malam kamis,dia gak ada dirumah!"ketus kirana lagi.

Afian tersenyum menggoda kearah kirana yang mulai malas bercengkrama.

"Yaudah ,kalau gitu gue ngapel sama loe aja,kan malam kamis!"goda afian.

Kirana menatap tajam afian dan kembali mengayuh sepedanya.

"Serah loe deh, pusing gue!"ketus kirana dan mulai meninggalkan afian yang masih berada digerbang kampus.

"Kirana..kirana..loe selalu buat gue kangen dan pengen terus ada didekat loe!"batin afian.

Afian tersenyum dan kembali menarik gas motornya,melaju membelah jalanan raya dan meninggalkan pelataran kampus dengan perasaan senang.

๐Ÿ’š๐Ÿ’š๐Ÿ’š