Chereads / Cinta Serumit Rumus (Four love)... / Chapter 10 - Chapter 10

Chapter 10 - Chapter 10

"Aku terluka saat membuatmu sedih,dan aku

marah saat melihatmu berada disisinya"✨

#REVAN WIJAYA 🌿

🖤🖤🖤

Hari ini saatnya survei kekomplek warga kelas bawah.

Tim kirana dan revan sudah siap sedia untuk meneliti,mereka beranggotakan 6 orang,namun salah satu dari mereka tidak dapat ikut karena berhalangan datang.

"Guysss...jadi ,target kita yang mana nih?"sahut diana.

"Btw,kita belum milih ketua sama sekretaris nih!"sambung Reza.

"Wah..bener tuh,jadi siapa yang akan jadi ketua kita?,loe za?,atau loe van?"tanya bunga.

"Revan aja deh,gue males jadi ketua...hehe..gak berbakat gue!"tolak reza.

Diana menepuk keningnya sambil geleng geleng.

"Aelah..loe kira mau ngapain harus berbakat!"sahut Diana.

"Yaudah deh gue jadi ketua!"seru revan.

Diana dan bunga mengembangkan senyum,reza mengacungkan jempolnya kehadapan revan.

"Jadi siapa yang akan jadi sekretaris gue?"tanya revan.

Diana dan bunga saling melirik satu sama lain,dan garuk garuk kepala.

"Emm..tulisan gue jelek!"elak bunga.

"Emm...gue gak berbakat!"sahut diana dengan cengiran khasnya.

Reza menatap horor diana yang barusan memakai kata katanya nya.

Saat mereka sedang kebingungan ,hal pertama yang muncul dipikiran mereka bertiga adalah nama kirana.

"Kirana aja!"seru diana dan bunga kompak.

Kirana langsung kaget dan segera menatap teman temannya tajam.

Diana dan bunga memasang wajah memelas dan memohon agar kirana menyetujuinya.

"Oke,kirana sekretarisnya,kalian kearah sana,cari target pemasaran,biar gue sama kirana yang Survei perkembangan ekonominya!"seru revan dan berjalan duluan.

Diana ,bunga,dan reza segera bergegas kearah yang ingin mereka tuju.

"Gue belum bilang setuju juga,ngeselin banget sih tuh anak!!"kesel kirana dan mulai berjalan di belakang revan.

Sepanjang pasar perkomplekan revan mengamati dan mencatat tiap harga barang yang dibandrol oleh pedagang,lain halnya dengan kirana yang melirik sana sini tapi tidak niat mencatatnya.

Revan berhenti secara tiba tiba,hal itu membuat kirana menabraknya.

"Aww...berhenti bilang bilang dong!"omel kirana.

Revan menatap malas kirana dan kembali dengan kegiatannya.

Sementara kirana sibuk ngedumel gak jelas.Dan lagi lagi revan berhenti ,tapi kali ini kirana tidak akan menabraknya karena ia sudah lebih dulu berhenti.

"Mau ngapain lagi?"tanya kirana.

Revan menatap kirana malas dan memberikannya note book yang sedari tadi ia pegang .

"Loe sekretaris kan,sekarang loe catat apa yang gue bilang!"revan kembali berjalan mendahuluinya.

Kirana meremas note book itu dengan kesal,dan ingin sekali meninju revan saat ini.

"Ihhhhh...ngeselin bangettt!!"seru kirana.

Setiap revan menjelaskan hal hal yang ia amati,kirana dengan sigap mencatatnya dan membuat beberapa kesimpulan.

***

Jam menunjukkan pukul 11.45 wib,kirana dan revan memilih untuk istirahat sejenak di bawah pohon rindang yang ada didekat tepi jalan.

Kirana meletakkan note book nya dan mengipas ngipas wajahnya.

Ia benar benar merasa kelelahan,baru kali ini ia merasa repot dengan tugas kampus.

Revan mengambil note book kirana dan membaca tulisan kirana dengan detail.

"Belum loe simpulin semua! ,kita harus cepat buat laporannya!"omel revan.

Kirana memandang revan tajam dan berhenti mengipas ngipas wajahnya.

"Berisik banget sih loe,gak tau apa orang  capek,gue manusia bukan robott!!"tekan kirana dan beranjak pergi meninggalkan revan dibawah pohon itu.

Lalu ketiga teman sekelompoknya datang sambil membawa hasil laporan mereka.

Diana dan bunga duduk disebelah revan,sementara reza menyandarkan tubuhnya yang lelah dipohon.

"Huh..gile..capek juga ya,mana panas banget lagi!"dumel reza.

Diana menghela napas ,lalu meminum aqua yang ia beli tadi.

"Hmm...kirana mana Van?"tanya bunga yang nampak kesusahan bernapas.

Revan menaikkan bahunya tanda tidak tau,dan sibuk mengamati note book yang dipegangnya.

"Oh ya,gimana laporan kalian dah selesai belom?"tanya revan.

"Dikit lagi,tinggal disimpulin aja kok,ntaran juga beres!"sahut diana santai.

Revan hanya mengangguk,lalu ia meletakkan note booknya didekat diana dan beranjak berdiri.

"Kalian disini dulu ,gue mau cari kirana!"seru revan.

Mereka hanya mengangguk  dan kembali bersantai,revan berjalan menyusuri perkomplekan untuk mencari keberadaan kirana,ia sedikit menyesal karena membuat kirana tersinggung.

"Loe dimana ra!"seru revan yang mulai lelah mencari keberadaan kirana.

Ia melirik sana sini ,dan tatapannya fokus tertuju kearah sebuah kursi kayu panjang dimana kirana sedang duduk sendiri disana.

"Nah tuh dia...kirana!"panggil revan sambil berjalan kearah kirana.

Tinggal beberapa langkah lagi ia mencapai kirana ,namun langkahnya terhenti saat seorang pemuda menghampiri kirana lebih dulu.

Dan pemuda itu tak lain adalah afian, senior kampus mereka.

"Nih..diminum dulu,gue tau loe haus.lagian...revan tega banget sih ,kan loe capek masa diomel omelin ,gak seharusnya dia gituin loe!"ketus afian sambil memberikan sebotol aqua dingin pada kirana.

Kirana mengambil aqua tersebut dan meneguknya beberapa kali.

"Thanks ya!"seru kirana.

"Sama sama!"seru afian sambil mengelus puncak kepala kirana.

Kirana terkejut dan hanya mematung atas tindakan afian barusan.

Tiba tiba kirana ditarik paksa berdiri oleh seseorang ,ia tersentak kaget dan segera melirik kearah orang yang menariknya.

"Revan!"seru kirana.

Revan menatap tajam afian,begitupun dengan afian yang memberikan tatapan tidak senangnya pada revan.

"Thanks ya udah ngasih kirana minum,dan satu lagi...kalau loe gak tau kejadian yang sebenarnya gak usah ngomporin orang lain!"tegas revan dan membawa kirana pergi.

Afian menatap tajam kepergian revan yang turut membawa kirana bersamanya.

Ia meremas aqua minumannya dan membuangnya sembarangan.

***

Revan terus saja menarik tangan kirana ,karena merasa sakit kirana menghempaskan tangan revan dan mulai marah marah.

"Loe apa apaan sih!"kesel kirana.

"Loe yang apa apaan ,gue tau,setiap kita jumpa hidup loe jadi sial!,tapi bukan berarti apa yang gue lakuin ke loe ,loe ceritain ke orang lain yang bahkan gak tau cerita sebenarnya!"tekan revan.

Kirana menatap nanar revan dan emosinya memuncak .

"Afian bukan orang lain!!"seru kirana.

"Kalau bukan orang lain terus dia siapa?,pacar loe,Hah!!"tekan revan.

Kirana spontan menampar revan,entah mengapa saat revan mengatakan afian pacarnya,hatinya terasa sakit .

Revan memegang pipinya yang memerah akibat tamparan kirana,tapi sebelum ia kembali marah,kirana sudah lebih dulu menjawabnya.

"Siapa pun dia!!,setidaknya dia selalu anggap gue ada dan nyata!,dan selalu ngertiin gue!!paham loee!!"tekan kirana dan pergi meninggalkan revan yang masih mematung sambil memegangi pipinya .

Revan menatap nanar kepergian kirana ,apa yang salah dengannya?apa maksud kirana tadi,tidak pernah menganggap ia ada dan tidak pernah mengerti dia?

Bukankah itu mau kirana,ia tidak ingin hidupnya diganggu oleh revan karena itu adalah hal sial baginya.

Lalu dimana kesalahannya sekarang?

Itulah yang saat ini berkecamuk dibatin revan.

Ia benar benar bingung dengan sikap kirana yang kadang sulit dimengertinya .

🖤🖤🖤