Chapter 3 - Chapter 3

💙💙💙

"Cinta pertama hadir tanpa diminta,dan cinta kedua datang tanpa diduga"✨

#(Nurfadila_chan)

....

Pagi ini kirana kembali datang telat kekampus.

Seperti biasanya saat telat satu satunya kendaraan super yang siap mengantarnya kekampus adalah sepeda kesayangannya.

Dengan terburu buru kirana mengayuh sepedanya menyusuri jalanan raya.

Saat hendak belok kearah kanan jalan,sebuah sepeda motor menabrak ban sepeda depan kirana,hal itu membuatnya kaget dan segera terjatuh dari sepeda.

Pemuda itu menghentikan motornya dan segera turun,ia membuka helm nya dan menghampiri kirana yang sudah terduduk sambil mengaduh kesakitan.

"Sorry ya,gue gak sengaja..loe gak apa apa kan?"tanya pemuda itu khawatir.

Kirana bangkit dan menatap horor pemuda itu,ia segera bangkit dan menegakkan sepedanya.

"Untung gue lagi buru buru,jadi gue males ribut,kalau gak dah habis loe!"Batin kirana.

Pemuda itu berusaha memanggil kirana dan bertanya keadaannya,namun kirana langsung bergegas pergi sambil mengayuh sepedanya.

***

Hari ini ia tidak akan selamat dari amukan dosen ekonomi super galak itu.Terpaksa ia memilih cabut keperpustakaan dan tidur disana.

Entah sudah berapa lama ia terlelap dalam tidurnya,namun sekarang perpustakaan kampus sudah ramai.Sepertinya ini waktunya istirahat?

"Ra....ra...bangun ra!!...ra!!"seorang gadis menepuk nepuk pundak kirana.

Kirana membuka matanya malas dan menatap sayu gadis yang ada disampingnya.

"Apaan sih Mel...gue ngantuk!!"kesal kirana yang merasa terusik.

Melisa menarik tangan kirana agar ia berdiri,dengan perasaan kesal tapi tidak bisa marah ,kirana bangkit dan mengikuti melisa kearah toilet.

"Basuh wajah kamu,biar gak ngantuk!"seru melisa.

Kirana segera membasuh wajahnya diwastafel dan mengeringkannya dengan tisu yang ada ditas nya.

"Ra,diruangan kita ada anak baru loh!"seru melisa.

Kirana tidak menggubris ucapan melisa dan sibuk membersihkan wajahnya.

"Orangnya ganteng,putih,tinggi..pokoknya cool deh,namanya Revan!"jelas melisa.

Kirana merapikan rambut dan pakaiannya.

"Yuk..kekantin,gue laper!"ajak kirana.

Melisa memasang raut wajah kesal karena baru sadar bahwa ocehan nya sedari tadi tidak didengarkan oleh kirana.

"Kamu dari tadi gak dengerin aku ngomong ya!...ihhh..keselll!!!"geram melisa dan keluar toilet.

Kirana menggaruk kepalanya bingung dan segera mengejar melisa.

Melisa terus berjalan kearah kantin,sementara kirana mengikutinya dari arah belakang.

"Mel...jangan ngambek dong..melisa!!"panggil kirana.

Namun melisa tidak mendengarkan panggilan kirana karena merasa kesal.

Saat sibuk mengejar melisa,kirana malah menabrak seorang cowok yang membuatnya terjatuh.

Bughhh...

Awww!!!

Untungnya saat itu kantin tidak terlalu ramai,kalau tidak pasti kirana merasa sangat malu.

"Sorry ,gue gak sengaja ,lagian loe gak liat liat sih Jalannya!"seru pemuda itu sambil mengulurkan tangannya.

Kirana mulai berfikir,suara itu tidak asing ditelinganya.

Ya,itu suara cowok yang menabrak sepedanya tadi pagi,sedang apa dia dikampus nya?

Kirana segera mengangkat kepalanya keatas,dan benar dugaan nya.

Cowok itu adalah orang yang sama yang menabraknya tadi pagi didekat pertigaan jalan.

"Loh...loe kan yang tadi,loe kuliah disini juga ya?"terka pemuda itu.

Kirana berdiri dan merapikan bajunya sambil menatap malas pemuda itu.

"Sorry ya gue gak sengaja,kayaknya asal kita ketemu selalu aja nabrak deh!"seru cowok itu sambil tersenyum kikuk.

"Makanya lebih baik kita gak pernah ketemu,karena kalau ketemu,gue bawaan nya selalu sial!"kesal kirana.

Pemuda itu tersenyum tipis dan mengulurkan tangannya kedepan kirana.

"Sekali lagi gue minta maaf,oh ya..nama loe siapa?,nama gue revan!"ucap pemuda itu.

Kirana tidak menggubris ajakan kenalan revan,dan segera meninggalkannya.

Sementara revan kembali menarik tangannya dan menghela napas.

"Sombong banget sih!"seru revan dan pergi kearah toilet.

***

Setiba diruangan kirana merasa kesal ,dan segera duduk dikursinya.

Kelas selanjutnya dimulai,dosen Filsafat memasuki ruangan dan menjelaskan materinya.

"Mel..anak baru yang loe bilang mana?"bisik kirana pada melisa yang berada dibelakangnya.

Melisa menatap kirana masih dengan wajah kesalnya.

"Kepo juga,bukannya tadi ditoilet ngacangin!"omel melisa.

Kirana hanya menunjukkan cengir kuda nya dan masih menghadap melisa.

"Sorry buk,saya telat!"ucap seorang pemuda diambang pintu ruangan.

Dosen Filsafat meliriknya dan mengisyaratkan untuk masuk.

Melisa tersenyum kearah pintu sambil menunjuk seseorang yang baru saja datang.

"Tuh dia datang!"tunjuk melisa.

Kirana berbalik badan,dan betapa terkejutnya ia setelah melihat anak baru diruangan mereka yang tak lain adalah pemuda ngeselin yang sudah menabraknya dua kali hari ini.

Kirana segera menunduk dan menutup wajahnya dengan buku.

Pemuda itu berjalan menuju kursinya yang ada disisi nomor dua samping kiri kirana.

"Kirana kenapa kamu menutupi wajah kamu ?"tanya dosen.

Kirana menurunkan perlahan buku yang menutupi wajahnya dan meletakkannya dimeja.

"Enggak kok buk,cuma lagi baca!"seru kirana.

Revan melirik kearah kirana,dan terkejut seperti yang dialami kirana tadi.

Ia tidak menyangka bahwa ia satu ruangan dengan cewek sombong yang ditabraknya dua kali hari ini.

"Jadi nama loe kirana!,dasar..gadis sombong!"batin revan.

Kirana melirik tajam kearah revan dan menunjukkan tatapan tidak bersahabat untuknya.

"Dasarrr!!..pembawa sial,kenapa gue seruangan sama loe, pasti hidup gue sial terus setelah ini!"batin kirana.

Dosen filsafat menerangkan materinya secara rinci,dan didengarkan oleh para mahasiswa termasuk melisa,kecuali kirana yang dalam hatinya masih merasa kesal dan tidak menerima takdir harus seruangan dengan revan.

💙💙💙