Chereads / OUR JOURNEY / Chapter 44 - Bab 43

Chapter 44 - Bab 43

"Anna nyusahin gak Nath?" Tanya Renata.

"Nyusahin banget bun manja," kata Nathan.

"Fitnah dia bun mana ada! Yang ada kamu tuh yang manja yakan ma?" Kata Freya mencari pembelaan kepada ibu mertuanya.

"Sama aja kalian masih kaya anak kecil," jawab Sherina diiringi tawa.

"Ya namanya masih remaja. Persiapan udah semua kan? Biar gak pas udah lahiran bingung sama keperluannya," kata Renata.

"Udah kok bun kayaknya seminggu lagi udah harus kerumah sakit deh," jawab Freya.

"Btw bun, ma sakit gak sih kalo lahiran?" Tanya Nathan.

"Nggak kok cuma kayak digebukin sama puluhan raksasa," kata Sherina.

"Sher anak Gue takut tuh," kata Renata.

"Separah itu ya ma?" Tanya Nathan.

"Iya apalagi yang lahir kembar double sakitnya," kata Sherina.

"Sayang kamu berani kan?" Tanya Nathan ke arah Freya.

"Sedikit takut sih. Ah ma jangan nakut-nakutin lah," kata Freya.

"Tapi sakit itu terbayarkan setelah anak kamu lahir dan tumbuh sehat. Kamu udah USG belum?" Tanya Renata.

"Belum bun kata Nathan biar kejutan," jawab Freya.

"Kamu mau anak cewek apa cowok Nath?" Tanya Arya.

"Cewek, nanti kalo lahir cowok duluan malah dijadiin bodyguard sama adiknya. Kaya Nathan," jawab Nathan.

"Loh kan tugas seorang kakak baik cewek maupun cowok ya jaga adiknya Nath," kata Sherina.

"Tapi sebenernya mau cewek ataupun cowok sama aja kan sama-sama dari kerja keras Nathan. Iya kan sayang?" Kata Nathan kearah istrinya.

"Kalau kembar gimana Nath?" Tanya Sherina.

"Yaudah kembar aja sekalian biar rame," jawab Nathan.

"Enteng banget ya kamu," omel Freya.

"Sher Gue pamit ya udah lama banget nih ga keluar berdua sama suami Gue," kata Renata.

"Hati-hati loh nanti. Freya serahin ke Gue aja," kata Sherina.

"Bunda pulang ya nak nanti jangan lupa main kerumah. Bunda juga bakal sering-sering jengukin kalian," kata Renata lalu memeluk putrinya.

"Papa titip Freya ya Nath," kata Arya yang ikut memeluk Nathan.

"Hati-hati bun pa," kata Freya dan Nathan.

"Ma Freya mau kekamar dulu ya," kata Freya dan diangguki Sherina.

"Eh pa udah pulang?" Tanya Sherina.

"Belum kok ini bayangannya doang," kata Rivanno dan langsung duduk disofa.

"Ish kan basa basi!" Teriak Sherina.

"Ini si Nayara sama Nicholas kemana? Belum balik juga," sambung Sherina.

"Emang kemana mereka?" Tanya Rivanno namun dihiraukan.

"Ngambek dia pa," jawab Nathan.

"Kenapa sih tadi kamu teriakin Naya Nath?" Tanya Sherina kepada Nathan.

"Dia ngambek gara-gara tadi gajadi dianterin beli alat tulis," jawab Nathan.

"Manja banget si Naya abis koma," celetuk Sherina.

"Nyari perhatian kaya biasa," kata Nathan.

"Kalau bisa kamu ngomong baik-baik ke Naya jangan teriakin dia. Papa mau tidur dulu uwaaah," kata Rivanno sambil menguap.

"Nayara!" Teriak Mbak Andra saat melihat Nayara memasuki cafe miliknya.

"Nayara Mbak kangen banget. Kamu udah sehat kan? Kok bisa sih sampai kaya gitu? Maaf mbak gabisa jenguk kamu mbak ngidam berat soalnya," kata Mbak Andra.

"Mbak Naya pingin duduk dulu," kata Nayara lesu.

"Owh iya iya duduk, bentar Mbak panggil Bang Jay dulu. Ayang gantiin aku!" Teriak Mbak Andra memanggil Bag Jay.

"Loh Nayara? Gimana keadaan Lo udah sehat kah?" Tanya Bang Jay lalu ikut bergabung dengan Mbak Andra dan Nayara.

"Udah baikan mbak bang tapi masih belum dikasih sekolah," jawab Nayara.

"Iya jangan dulu nanti kenapa-napa," lanjut mbak Andra.

"Kanaya mana Mbak?" Tanya Nayara.

"Lagi dirumah ibu," jawab Mbak Andra.

"Mbak udah lahiran?" Tanya Nayara yang sadar jika perut Mbak Andra sudah rata.

"Udah Nay cowok," kata mbak Andra.

"Astaga selamat mbak akhirnya Kanaya punya adik," kata Nayara.

"Kakak-kakak Lo mana Nay?" Tanya Bang Jay.

"Lagi dirumah mereka," jawab Nayara.

"Lo mau minum apa? Gue buatin," kata Bang Jay.

"Gausah bang baru aja tadi habis minum susu," kata Nayara.

"Misi bang!" Teriak salah satu pelanggan.

"Tunggu ya," kata Bang Jay lalu menghampiri pelanggannya.

"Mbak emang dapet untung buka cafe disini? Yang beli juga harus dari perumahan kita doang," tanya Nayara.

"Kalau ga untung pasti gabisa buka sampai kaya gini lah. Lagian emang syaratnya begitu," kata Mbak Andra.

"Dan untung juga warga di perumahan sini baik-baik plus royal juga," lanjutnya.

Nayara hanya menganggukan kepalanya dan melihat keluar jendela.

"Kamu pasti kesepian kan Nay?" Tanya Mbak Andra.

"Maksudnya?" Tanya Nayara yang tak paham.

"Kakak-kakak kamu udah pada punya pasangan pasti jarang dong main sama kamu lagi yakan?" Jawab Mbak Andra.

"Biasa aja sih mbak ga begitu terasa," bohong Nayara.

"Bohong! Orang Mbak aja pas kakak perempuan mbak nikah kesepian banget," kata Mbak Andra.

"Mbak kan cengeng kalo Naya nggak," ejek Nayara.

"Naya, kakak cari-cari ternyata disini," kata Nicholas.

"Kamu kabur Nay?" Tanya Mbak Andra.

"Nggak kok ngapain kabur kesini? Cuma pingin aja main kesini," jawab Nayara.

"Ayo Nay pulang dicariin mama," kata Nicholas.

"Yaudah kak Niko pulang duluan aja Naya mau ngobrol sama Mbak Andra sebentar," kata Nayara.

"Ngambek dia Nik?" Tanya Bang Jay.

"Iya nih bang gara-gara ga dianterin beli-,"

"Iya iya Naya pulang! Duluan ya mbak bang," kata Nayara lalu keluar dari cafe itu.

"Duluan ya mbak bang," kata Nicholas menyusul Nayara.

"Kelihatan banget Nayara cemburu," celetuk Mbak Andra.

"Nanti juga udah nggak udahlah jemput Kanaya sana," kata Bang Jay.

"Kamu lah ayang aku yang jaga cafe," kata Mbak Andra.

"Yaudah!" Pasrah Bang Jay.

****

"Gisel!!" Teriak Indah dan langsung berhambur kepelukan Gisel.

"Kangen banget Gue sama Lo Sel!" Kata Indah.

"Gue juga kali Lo kira Lo doang? Gue mau nyamperin William bentar," kata Gisel.

"Yaudah Gue ikut," kata Indah.

"Will Gisel tuh," kata Tiara sambil menyenggol William yang ada didepannya.

"Hai William kangen gak sama aku?" Tanya Gisel.

"Kangen lah Bastian mana?" Tanya William.

"Bentar lagi kesini masih dijalan dia," jawab Gisel.

"Btw aku udah jadian sama Bastian Will," kata Gisel.

"Terus aku? Kamu udah gasuka aku gitu? Oke fine!" Kata William seolah-olah merajuk.

"Ih ga gitu Will kamu suka Nayara kan? Aku bantu deh tenang," kata Gisel.

"Udah baikan memang sama Nayara?" Tanya William.

"Ya belum nanti pasti baikan," kata Gisel.

"Mau ketemu Nayara gak nanti? Aku temenin," tawar William.

"Serius Will kamu mau nganterin aku? Makasih William," kata Gisel lalu refleks memeluk William.

"William jauh-jauh dari malaikat Gue!" Teriak Bastian lalu mendorong tubuh William hingga laki-laki itu terjatuh ke lantai.

"Gausah pake dorong juga babi!" Teriak William.

"Gue udah dapetin Gisel Lo kapan?" Ejek Bastian.

"Lihat aja nanti," kata William.

"Sayang nanti aku mau kerumah Nayara bareng William kamu ikut?" Tanya Gisel.

"Lah aku baru aja abis dari rumah Nayara," kata Bastian.

"Ngapain kamu disana?" Tanya Gisel.

"Kak Freya kan jadi istrinya kak Nathan," jawab Bastian.

"Maksudnya?" Tanya William dan Gisel barengan.

"Kak Freya kakak kandung aku dan pak Arya ternyata papa kandung aku. Jadinya aku sama Nayara ada hubungan gitu," jelas Bastian.

"Kak Freya kakak Lo? Dan pak Arya bapak Lo gitu?" Tanya William dan Bastian pun menganggukkan kepalanya.

"Berarti keluarga kamu udah lengkap dong? Selamat ya," kata Gisel senang.

"Makasih ya," kata Bastian.

"Ekhem! Kalo gitu Gue mau keluar ya," kata William.

William satu-satunya yang tak punya pasangan Tiara dan Reihan sementara Bastian dan Gisel.

"Makanya nyari Will," ejek Reihan.

"Iya ini sekarang nyari," kata William.