"auu.. sepertinya kau harus hati-hati. Pelan-pelan bukanya..!" ucap Bintang yang juga merasa kesakitan karna tangan sebelahnya tak menggunakan pelindung.
Kedua insan itu seolah bahu membahu untuk mendapatkan sebuah hasil yang menggiurkan dan agar keduanya tidak terluka meskipun merasakan sakit juga. Meski rungan itu berAc tapi Bram bahkan sampai mengeluarkan bulir-bulir keringat di keningnya berkonsentrasi dan berusaha semaksimal mungkin. Perlahan tapi pasti pisau tajam yang ada di tangan bram mulai melesak kedalam kulit durian itu, ia menggerakkan tangannya agar celah kecil itu bisa ia masuki lebih dalam lagi.
Aroma semakin tercium dan warna kekuningan sudah mulai terlihat. Bram semakin tak sabar dan seakin ingin mempercepat gerakannya untuk bisa membelahnya dengan sempurna. "Ahh.. akhirnya.."
Kreeekk