Dari kejauhan Bram melihat Bintang berjalan Bersama ibunya mendekat ke arahnya. Melihat kecantikan Bintang yang tampak paripurna tentu saja Bram terpesona bahkan tanpa sadar ia tersenyum bahkan hingga giginya terasa kering.
Semua tamu undangan sudah tak sabar menyaksikan pernikahan dan prosesi ijab Kabul yang sakral. Ruangan itu di penuhi dengan aroma bunga melati yang kuat, adat jawa dalam pernikahan ini juga sangat terasa.
Kini Bintaang duduk di samping Bram, sesekali ia melirik pria itu dan tersenyum tipis. Rasa gugup dan keringat dingin mulai mendera dirinya. Bintang meminkan jarinya bahkan tak ayal ia juga menremas kain jarit dengan motif sido mukti berhias prada berwarna keemasan yang dipakainya.