Chereads / Bertaut Janji / Chapter 30 - Merasa dicintai dan diinginkan

Chapter 30 - Merasa dicintai dan diinginkan

Di dalam sebuah kamar yang telah di hias indah dengan taburan kelopak bunga mawar di atas tempat tidur dengan tirai menjuntai mengiasi kamar tersebut tak lupa ada balon berwarna putih dan biru ada di langit-langit kamar itu dengan tali yang menjuntai hingga Ke bawah. Serta ada beberapa lilin-lilin kecil beraroma terapi di beberapa sudut membuat kesan romantis dan indah.

Sejak tadi Dinar sang mempelai wanita pengantin baru tersebut duduk bersandar pada sandaran tempat tidur, menantikan Aditya yang kini resmi menjadi suaminya pulang.

Dinar sendiri sudah mengganti pakaian pengantinnya dengan sebuah piyama tidur berbahan satin yang sudah di siap kan oleh Ani, ibu mertuanya sebelumnya.

Berkali-kali dinar melihat ke arah jam dinding. Berharap sebentar lagi Aditya akan pulang, meskipun ia sendiri merasa canggung jika berhadapan dengan Aditya. Karena bagaimanapun malam ini tetaplah malam pengantin bagi mereka berdua walaupun keduanya memang tidak saling mencintai satu sama lain.

Dinar merasa bingung, haruskah ia tidur duluan? Atau haruskah ia menunggu Aditya pulang? Sebenarnya ada rasa cemas dan khawatir di hati Dinar. Ia merasa takut terjadi sesuatu kepada Aditya mengingat ini sudah larut malam.

Saat ia memutuskan untuk tidur dan merebahkan dirinya, Baru juga Dinar menarik selimut tebal untuk menutupi tubuhnya tiba-tiba saja suara pintu terbuka membuatnya terkejut dan terkesiap. Seketika ia kembali duduk saat mendapati Aditya masuk dengan langkah terhuyung-huyung seolah ia tak mampu menyeimbangkan tubuhnya sendiri.

"Adit. Kau darimana saja? Dan kenapa kondisimu seperti ini?" tanya Dinar yang khawatir dengan kondisi Aditya.

"Aku? Tentu saja aku berpesta. Aku minum banyak untuk melepas masa lajangku." jawab Aditya yang bahkan tak mampu berdiri dengan tegak.

Dinar mendekati Aditya. Ia berniat membantu melepaskan jas dan dasi yang masih melekat di tubuh Aditya meskipun sudah tak lagi rapi. Dinar membantu suaminya karna ia tau di saat seperti ini adit tak akan bisa melakukan hal kecil dengan benar.

Saat Dinar menggerakkan tangannya untuk melepas dasi Aditya yang melewati kepala pria itu jarak keduanya begitu dekat. Dinar sendiri sudah tak asing dengan bau alkohol karna saat di singapore dan di jepang ia sudah kebal dengan bau minuman tersebut.

"Kau ini kenapa harus minum sebanyak ini dan menjadi mabuk seperti ini? Aku yakin, kau tak terbiasa mabuk makanya kau teler begini." gumam Dinar sambil membantu Aditya.

Namun tiba-tiba saja Aditya memeluk Dinar dengan erat mendekap tubuh perempuan yang bahkan tengah hamil tersebut ke arahnya. "Mengapa kau begitu tega kepada diriku? Atau justru akulah yang begitu tega kepada dirimu?" ucap Aditua yang tentunya tanpa sadar.

Dinar seketika menjadi gugup jantungnya berdetak sangat cepat seolah ia mengalami sengatan listrik. Namun ia menengadahkan wajah nya untuk memandang aditya. Ia tak mengerti mengapa Adit bicara seperti itu? Siapa yang salah dan siapa yang tega? Dinar benar-benar tak mengerti, Namun ia mencoba untuk tidak ambil pusing karena Aditya memang sedang mabuk dan tentunya apapun yang keluar dari mulutnya tak dapat di percaya walau kadang justru orang mabuk adalah orang yang paling jujur.

"Aku mencintaimu, tetaplah bersamaku!" gumam Aditya sambil mempererat pelukannya kepada Dinar.

Mendengar apa yang di katakan oleh aditya seketika Dinar memerah, pipinya merona dan ia merasa sangat malu. Jujur saja, ia merasa senang dengan apa yang baru saja Aditya katakan kepada dirinya. Karena memang belakangan ini Dinar merasa mulai menyukai Aditya, karena pria itu adalah pria yang telah mau menikahinya di saat dirinya bahkan sedang hamil walaupun itu bukan anak aditya. Serta perhatian-perhatian yang di berikan oleh Aditya tentu saja membuat Dinar tak bisa untuk tidak jatuh cinta kepada pria yang sekarang sudah resmi menjadi suaminya.

"Adit, apa yang kau katakan tadi? Kenapa kau bilang kau mencintaiku?" tanya Dinar dengan malu-malu.

"Aku Memng mencintaimu, sejak dulu. Bahkan aku tak bisa melupakanmu dalam hatiku," jawab Aditya lagi. Hati Dinar seketika berbunga karena ia mengira ini merupakan jawaban yang jujur dari lubuk hati Aditya karena ia mengatakan hal itu di saat mabuk.

Dinar sama sekali tak menyangka jika Aditya ternyata selama ini memang menyukai dan mencintai dirinya sejak dulu.

"Adit. Aku juga mencintaimu. Sebenarnya aku sendiri tak tau kapan awalnya aku mulai mencintaimu. Yang jelas segala perhatian yang telah kau berikan kepadaku membuatku yakin jika kau adalah pria terbaik yang di kirim tuhan untukku." aku Dinar yang kemudian membalas pelukan Aditya.

Dinar malam ini begitu bahagia karena ia merasa sebagai seorang istri yang di cintai dan di inginkan oleh suaminya. Dinar memasrwhkan aoa yang terjadi malam ini. Dan dia hanya ingin menikmati malam yang indah ini berdua bersama dengan Aditya.

Pria yang mabuk itupun kemudian melumat bibir Dinar dengan lembut sambil merengkuh wajah Dinar agar ciumannya bisa semakin dalam dan semakin kuat. Aditya juga menyentuh bagian-bagian sensitif milik Dinar yang tentu saja membuat Dinar merintih karena merasakan kenikmatan tersendiri akibat sentuhan-sentuhan itu. Bahkan tak ayal Aditya juga meremas dada dan juga pantat Dinar dengan gemas.

Aditya kemudian mendorong Dinar ke arah tempat tidur. Sementara dirinya melucuti pakaiannya sendiri membuatnya polos tanpa sehelai benang pun di hadapan Dinar yang hanya bisa mengerjab-ngerjabkan matanya tak percaya dengan apa yang kini ia lihat.

Tanpa menunggu lama lagi Aditya juga mulai menaiki tempat tidurnya dan mendekati Dinar yang bahkan tengah mematung selalu masih tak percaya dengan apa yang terjadi. Dalam hitungan detik saja Aditya sudah berhasil membuat Dinar juga menjadi polos tanpa sehelai benang pun. Perempuan dengan bagian perut yang mulai menggembung karna memang sedang hamil walaupun usia kehamilannya sendiri belum terlalu besar itu merasa malu dan tentu saja merasa sangat gugup.

Ini jauh berbeda dengan apa yang pernah ia lakukan sebelumnya dengan James, kekasihnya sekaligus ayah biologis dari bayi yang di kandungnya yang kini sudah meninggal.

Ia dan james memang saling mencintai karna mereka memang pasangan kekasih. Namun pergaulan bebasnya selama berada si kuar negeri berakibat fatal hingga membuatnya hamil di luar nikah dan saat itu james tak mau bertanggung jawab.

Namun kini, malam ini ia dan Aditya adalah pasangan pengantin baru yang sudah sah menikah. Dan Dinar bahkan sama sekali tak menyangka jika Aditya akan mengutarakan perasaannya dan mengakui perasaan nya walau dalam kondisi mabuk.

Dengan pasrah dan dengan senang hati Dinar membiarkan Aditya melakukan tugasnya sebagai seorang suami. Dan dirinya sebagai seorang istri hanya bisa pasrah dan melayani suaminya malam ini.