Bram tersenyum sendiri dalam lamunannya. Ia merasa jika dirinya telah benar-benar gila karena sosok Bintang. Perempuan yang telah berhasil mencuri hatinya.
***
Pasca apa yang terjadi kemarin malam hubungan antara Dinar dan juga Aditya menjadi sedikit canggung. Meskipun mereka berdua adalah pasanga. Pengantin baru tapi sama sekali tak ada keromantisan di anatar mereka. Walau tetap saja mereka tetap harus berpura-pura saling mencintai di depan keluarga Aditya karena mereka berdua masih tinggal di sana.
"Mama dan papa sudah menyiapkan sesuatu untuk kalian." ucap Ani seraya memberikan sebuah amplop kepada Dinar.
"Apa ini ma?"
"Bukalah. Ini adalah hadiah untuk kalian berdua."
Dinar membuka amplop berwarna coklat tersebut. Sambil melirik ke arah Aditya ia mengambil sesuatu dari dalam amplop tersebut.
"Pasport? Maksudnya apa?"
