Ngomong-ngomong, bagaimana rasanya berinkarnasi?
Yah, pasti dibenak kalian adalah sesuatu yang menyenangkan, apalagi berinkarnasi di dunia dengan pedang dan sihir. Pasti keinginan kalian adalah menjadi over power dan memiliki harem. Namun, aku punya tujuan lain.
Kehidupanku tidak berjalan sesuai harapanku. Harapanku tidak muluk, aku hanya ingin hidup dengan tenang bersama keluarga baruku, itu saja. Aku tidak peduli dengan kekuatan atau yang lainnya meskipun aku dibekali dengan segudang cheat.
Bagaimana rasanya kebahagiaanmu direnggut dengan cara yang tidak wajar? Misalnya dikhianati oleh seseorang yang kau percaya seperti kasusku. Pastinya marah, kan?
Aku juga sama, saking marahnya aku bahkan mendapatkan salah satu skill dari seri 7 dosa besar, wrath.
Jangan heran jika di masa depan aku dengan kejam akan membantai seseorang yang sudah menyusun ini. Yah, memang itu tujuanku.
Sebelum melakukan itu, aku perlu menjadi yang paling kuat di dunia ini. Tapi, pasti tidak akan berjalan mulus.
"Hah... hah... hah... sial, apa-apaan monster ini?"
Aku sekarang sedang menghadapi seekor ular, bukan... dia bukan ular. Mana ada ular memiliki kaki dan sepasang sayap yang besar?

Wyvern
Lv : 35
Hp : 13.630
Mp: 10.450
Berkat appraisal, aku bisa melihat status makhluk lain. Sebelumnya aku tidak bisa.
Statusnya beribu-ribu kali lipat, mana mungkin aku mengalahkannya. Ditambah aku hanya berbekal dua buah belati kecil. Ngelawak, bukan?
Dia mulai menyerang, dan aku pun hanya bisa terus menghindar, pada akhirnya aku akan melakukan langkah seribu. Ahhh... sungguh tidak keren.
Tapi, aku sedikit heran. Sebenarnya hutan apa ini? Bisa-bisanya ada seekor wyvern. Sebaiknya aku gunakan appraisal.
<
Benar juga di masa lalu gerbang teleportasi terbuka lebar. Jadi, semua makhluk bisa keluar masuk dengan bebas.
Baiklah, aku sudah tau alasannya kenapa monster di sini sangat kuat.
Wyvern itu terus mengejarku, Medan yang penuh akan pepohonan yang rapat tidak menyulitkannya sama sekali meskipun sayapnya besar. Pohon-pohon itu tak berguna untuk menghambat, dengan mudah dihempaskan hanya dengan satu kibasan sayap.
Aku tidak bisa menghindari semuanya alhasil aku pun terkena.
"Hp-ku turun 10 poin!"
Aku juga sedikit bingung, pengurangan Hp dan rasa sakit yang kuterima tidak sepadan. Apa maksudnya itu, seharusnya Hp-ku turun lebih banyak, kan?
Aku kesampingkan itu dulu. Sekarang dalam radius 100 meter hutan sudah rata. Ini gila.
Kemudian wyvern itu terbang, dalam sekejap langit menjadi gelap dan petir yang mulai menyambar.
"Jangan bilang atribut wyvern itu... petir?!"
Petir di langit menggila, jika aku terkena mungkin aku akan terpanggang.
Jdar... jdar... jdar...
Petir di langit mulai menyambar diriku. Sebaik mungkin aku harus menghindarinya, tapi rasanya percuma... kau tau, berapa kecepatan sambaran petir? Sangat cepat, kan?
"Jadi, ini rasanya tersambar petir? Harusnya aku bisa mati atau minimal namun pingsan!"
<
<
"Begitu?"
Serangan wyvern itu tak berhenti sampai di situ, sambaran petir semakin membabi-buta. Namun, berkat terus terkena serangannya aku bisa membaca pola serangannya.
Meskipun begitu, aku juga beberapa kali terkena karena reflek yang kurang cepat.
<
<
<
Wooo... skill yang sangat berguna, dan sepertinya ini adalah skill pasif.
Berkat auto reflex aku dengan mudah menghindari semua sambaran petir, walaupun tidak semuanya.
Aku terus menghindar tanpa mencoba membalas serangannya. Itu aku lakukan agar skill auto reflex naik level, skill yang berguna seperti itu harus aku buat max.
Berkat rencana itu, Hp-ku kini tinggal 100. Ada beberapa serangan yang sukses mendarat.
<
<
<
"Sepertinya sudah cukup!"
Sampai di sini saja, sekarang giliranku menyerang. Bar MP wyvern sudah sekarat, dia menyerang terus menerus tanpa memperhatikan penggunaan mana.
Selanjutnya aku membuat beberapa bola api besar di sekitarku dan beberapa tombak petir.
"Spam!"
Aku menghujani wyvern dengan semua serangan itu, ledakan-ledakan besar terjadi. Seketika wyvern itu terjatuh. Bar Hp-nya langsung menjadi setengah.
Mungkin berkat title Mercyless, demage yang dihasilkan berkali-kali lipat.
Aku lalu membentuk tombak petir super besar. Dengan serangan ini mungkin bisa langsung membunuhnya.
Mungkin atribut wyvern itu adalah petir, tapi tidak memiliki ketahanan terhadapnya jika bukan dia sendiri yang membuatnya. Sama sepertiku yang terpengaruh dengan petirnya.
Woshh...
Tombak petir itu langsung menusuk wyvern, lalu dia sangat kesakitan.
Roarrrrrrrr...
Mungkin suaranya akan terdengar sampai radius beberapa kilometer saking kerasnya raungannya.
Ini belum selesai.
"Lightning explosion!"
Ledakan super besar terjadi, seketika wyvern itu hilang tak berbekas. Aku sekarang bisa menghela nafas. Huh... pertarungan yang melelahkan.
<
Nama: Zaried Scaland
Ras : Manusia
Level : 71
Title : Mercyless
Hp : 455
Mp : 455
Str : 54
Int : 54
Vit : 49
Agi : 59
SP : 152
Skill :
*Interpretation Lv 5
*InstigateLv 1
*Bad feeling Lv 1
*Stealth Lv 3
*Lunge Lv 2
*Fainting resistance Lv 3
*Thunder resistance Lv 3
*Automatic reflex Lv 5
Unique skill :
*Wrath sang penguasa kemarahan.
*Appraisal
*Storage space
*elemantal control( api, petir, cahaya, kegelapan)
Bar Hp-ku turun sampai di bawah 100 dan Mp 300. Tapi karena aku naik level, Hp dan Mp langsung pulih kembali, begitu juga dengan semua luka ku.
Walaupun aku menang, aku merasa tidak senang.
"Aku sedikit menyesal, wyvern itu dijadikan peliharaan tidak buruk!?"
Aku punya pikiran seperti itu. Dan aku juga berniat untuk menghidupkannya, jadi aku mengecek shop untuk membeli skill yang kubutuhkan.
"Pemerasan!"
Skill yang paling murah yang cocok dengan keadaanku sekarang adalah necromancer. Lagi-lagi harga yang menjadi masalahku.Terlebih lagi mendapatkan SP itu sulit sekali.
"Sayang sekali, ini bukan hari keberuntunganmu, kawan."
<
Aku langsung diam membeku, aku masih belum bisa mempercayai pemberitahuan yang baru saja muncul.
"Skill dari dewa? Maksudnya berarti...?"
Yah... skill ini diberikan langsung oleh dewa. Aku selalu diawasi!
"Heh... jangan harap aku akan berterima kasih. Kau sudah membuat hidupku selalu susah, dengan skill ini tidak akan cukup untuk membuatku luluh. Andai saja aku punya kekuatan yang menyamai atau menandingimu, aku pasti akan membuat perhitungan."
Dewa sedang mempermainkanku.