Tatapan Manu sedari tadi tidak pernah lepas dari seorang laki-laki yang berada di sampingnya tersebut. Pria itu masih menunggu maksud dari perkataan Sean yang merupakan adik kandung dari sahabatnya sendiri.
"Tentu saja dengan jodohnya," jawab Sean asal. "Lagi pula ... bukankah itu adalah hal yang bagus jika dia menikah?"
"Ya, itu memang benar, dan yang kau katakan, aku juga menyetujuinya. Tapi, siapa yang akan dinikahi oleh David nanti?"
"Sudah jelas bahwa dia adalah wanitanya. Kenapa kau begitu terkejut?"
"Bukan terkejut, hanya saja ... aku menjadi memikirkan yang kau katakan tadi."
"Apa yang ku katakan?" Sean mengerutkan keningnya.
"Bagaimana jika benar kalau David tidak menikah dengan Jane? Apakah wanita itu akan baik-baik saja setelah ini? Dan, jika seandainya memang benar itu terjadi, siapa sosok perempuan yang begitu beruntung mendapatkan sahabatku?"