"Setiap melihatnya aku merasa dadaku berdebar."
Untuk pertama kalinya David terkejut mendengarnya, dan sulit rasanya mempercayai bahwa yang sedang bersamanya saat ini adalah Sean adik laki-lakinya sendiri. Hal tersebut yang membuat pria dewasa berusia tiga puluh tahun itu merasa tak menyangka bahwa seseorang tersebut akan mengatakan hal tersebut.
"Ternyata kau sudah besar, ya."
"Tentu saja, kenapa aku harus terus menjadi anak kecil?"
David tersenyum sembari menggelengkan kepala dengan kedua matanya yang memandang jalanan raya saat ini.
"Tapi bagiku, kau tetap adik laki-laki kecilku, Sean. Kau tidak apa-apa, kan?"
"Sulit untukku bisa menerimanya, akan tetapi karena kau yang mengatakannya, jadi mau tidak mau aku harus ---?"
"Harus?" tanya David dengan kedua alis yang terangkat. "Apa?"
"Harus menerimanya," jawab Sean lalu menghela nafas.