"Celine, bukan seperti itu. Tolong dengarkan aku lebih dulu, oke?"
Padahal Jane sudah sangat senang dengan gadis itu, apalagi ketika mengetahui bahwa perlahan Celine akan menerima dirinya sebagai sahabat dekat dari kakaknya sendiri. Namun, entah kenapa tiba-tiba saja semuanya kembali menjadi rumit sehingga membuat wanita tersebut harus kembali berusaha mendekati gadis itu kembali.
Sementara itu ponsel yang terus berdering di sebuah kursi Taman. Jane belum menyadari bahwa terdapat panggilan yang masuk ke ponselnya sehingga membuat wanita tersebut yang mengetahuinya pun langsung menghela nafas seketika.
"Tidak, aku sudah tahu semuanya! Kau datang ke dalam kehidupan Kak David karena ingin harta yang dimilikinya kan?! Ayo cepat jawab!"
"Tidak, Celine. Aku benar-benar tulus mencintainya, aku tidak pernah peduli untuk semua harta yang dimiliki olehnya, karena aku pertama kali bertemu dengan David saat dia masih kecil."