Ameera pergi ke mesin ATM di depan kampus saat jam istirahat. Dia terpaksa harus mengurangi uang tabungannya itu untuk Yoana. Berkali-kali dia menyesali candaannya mengenai nominal uang itu, karena ia merasa sangat sulit untuk mendapatkan uang sehingga dia harus selalu menghitung pengeluarannya dengan rinci.
Dia juga telah berpikir kalau dia akan mengurangi jumlah uangnya saat nanti bertemu dengan Yoana. Dia hanya tidk habis pikir kalau perempuan pirang itu merupakan seseorang yang seperti preman. Selama ini dia mengenal Yoana hanya sebagai seorang perempuan dengan mulut kasar dan pedas, namun tidak meminta uang.
Ameera mehela napas panjang. Dia memasukan uangnya pada tas dan segera keluar dari bilik mesin ATM. Tidak sengaja, saat ia hendak keluar, dia menabrak Raina yang juga hendak masuk untuk menggunakan mesin ATM.