"Ah apa yang harus kulakukan?" gumam Barra pada dirinya sendiri.
Kini dia sedang menyetir dengan tanpa tujuan. Dia bingung dengan apa yang baru ia lihat, perempuan itu masih hidup. Itu sungguh meresahkannya.
Dia memiliki firasat buruk tentang perempuan itu. walau mereka bisa saja tidak saling berinteraksi, namun keberadaan Ameera yang juga dapat melihat wujud iblis, akan sangat meresahkan Barra.
"Siapa dia? Apa Nao juga mengenalnya?" gumamnya.
"Apakah dia membahayakan, atau malah akan menguntungkan?" pikiran Barra masih kesana kemari.
Dia bahkan menjadi ragu apakah harus memberi tahu seniorya ataukah akan menghadapinya seorang diri.
Barra menginjak gas dan terus melaju menuju sebuah rumah sederhana di dekat sungai di ujung kota. Dia harus memandangi tempat itu untuk beberapa saat. Dia berhasil dengan kejahatannya, pembunuhan dan menghilangkan rasa cinta dihati seseorang.