"Hey kalian tidak perlu bertengkar disini! Apa kalian memerlukan waktu untuk berdua? Sayangnya kami tidak ingin keluar, hahaha" teman-teman Sesil menggoda keduanya dengan kompak membuat Sesil tersipu dan Barra mulai tidak nyaman.
Barra mengabaikan suara yang tidak ingin ia dengar itu. Dia hanya segera mengupas buah dan menyuruh Sesil untuk kembali makan agar energinya lekas pulih.
Saat Barra memainkan peran sebagai kekasih Sesil, seorang pria sempurna memasuki ruangan bersama dengan seorang perempuan yang menggandengnya. Barra menatap pria itu sekilas dan kembali memberikan perhatiannya pada Sesil. Namun pandangan Sesil berubah seketika. Barra kembali menoleh pria itu, diamatinya mulai ujung kaki hingga ujung kepala.
Segera saja dia mengetahui kalau itu adalah pria pujaan hati Sesil yang tadi sempat ia ceritakan pada Barra. Barra melirik perempuan disamping pria tampan itu, berambut pirang dan masih muda. Mereka seperti perangko, hal itu membuat ekspresi Sesil sedikit berubah.