"Jangan deket-deket seperti ini, Adik kecil. Lo bisa membuat kita terbunuh berdua. Mati konyol!" ucap Regan dengan menggeram menekan setiap katanya, melirik tajam ke arah perempuan yang berada di samping yang sedaritadi menggelayuti lengan tangan kekar Regan seperti ulat bulu.
Regan benar-benar tidak habis pikir, padahal tadi ia baru saja memuji Sellyn begitu terlihat mempesona di mata Regan saat mendengar kalimat dewasa keluar dari mulutnya. Regan benar-benar kagum, bahkan melupakan sosok mengesalkan pada diri Sellyn selama ini.
"Jangan cemas, Abang. Kita akan mati bersama 'kan? Gue sih ngga masalah, nikah di surga juga ngga apa-apa," sahut Sellyn dengan tidak tahu malunya. Urat malu Sellyn sudah ia buang jauh-jauh semenjak bertemu dengan Regan pertama kali.