Hari ini Delon harus menempati janjinya dengan Jenny mengenai konsultasi skripsi.
Delon sudah panjang lebar menjelaskan bagian mana saja yang harus Jenny perbarui, dan selebihnya sudah bagus.
Sebagai seorang dosen, Delon bertindak secara profesional. Delon tidak memandang Jenny siapa, dan ia mengenal Jenny atau tidak.
"Saya rasa sudah cukup. Kamu hanya menambahkan beberapa data lagi secara rinci, bagaimana alur kas masuknya ke dalam perusahaan. Selebihnya, skripsimu sudah bisa saya terima," jelas Delon seraya mendorong hardcopy skripsi Jenny.
Jenny mengangguk paham. Senyumnya terulas di wajahnya sedari tadi. "Makasih, Kak," ucap Jenny tanpa mengalihkan matanya ke arah pria tampan di depannya.
Delon mengangguk, "Ingat kita bukan di lingkungan rumah. Kau harus bedakan itu."
Jenny terdiam. Sifat dingin seperti inilah yang membuat Jenny tergila-gila, dan mampu berbuat apapun demi mendapatkan Delon.